"Bos lo kenapa sekolah sih?". Tanya Dimas pada Rey
Mereka ber-3 sedang berada di parkiran mobil karna hari ini Rey memakai mobil akibat luka kemarin sedangkan Dimas dan Bintang menggunakan motor, Erland dan Kenzo mereka ber-2 belum dateng.
"Gk suka lo?!". Tanya Rey seraya menatap Dimas tajam.
"B-Bukan gitu bos Maksud gue kan lo masih luka". Jawab dimas gugup karna di tatap seperti itu oleh Rey
"Makannya kalo nanya yang bener dodol". Ujar Bintang seraya menggeplak kepala belakang Dimas
"Bangsat sakit!". Umpat Dimas seraya mengusap kepalanya yang di geplak Bintang.
"Masih pagi udah ngumpat aja lo Setan!".
"Miror Lo juga ngumpat babi!".
"Lah ngatain gue babi!".
"Lo juga ngatain gue setan!".
"Ribut terus!". Jengah Rey seraya menjitak kepala Keduanya.
Tak
Tak
"Sialan lo Rey". Kesal Bintang seraya mengusap kepalanya.
"Ribut Rey sama gue ayok!". Ujar Dimas menggebu-gebu seraya memasang kuda kuda.
"Ayok. Pilih RS atau Kuburan?".
"Yaelah Rey gue kan Bejanda masa lo anggap serius sih". Ujar Dimas takut karna Rey menganggapnya serius
"Becanda dodol". Bintang langsung menggeplak kembali kepala Dimas ntah udah berapa kali kepala dimas jadi sasaran.
"Kepala gue kena terus, Kalo geger otak gimana!". Kesal Dimas
"Bagus biar makin pinter". Sahut Rey.
"Emang gue bodoh?!". Sinis Dimas.
"Lo tuh gaya oke, lumayan cerdas dalam pelajaran, Tapi sayang otak lo suka ketinggalan di rumah". Ujar Bintang pedas
"Bamsattt emang!".
Brumm.. Brumm..
Tiba-tiba ada sebuah motor menghampiri mereka ber-3 yaitu Erland dan kania di belakangnya.
"Wihh berangkat bareng doi nih". Goda Dimas
"Ya iya lah, Emangnya lo jomblo akut". Bukan Erland yang menjawab namun Bintang si mulut pedas yang menjawabnya.
"Lo tuh kenapa sih tang kayaknya punya dendam sama gue?!". Kesal Dimas
"Karna gue gk suka liat muka Burik lo". Jawab Bintang santai
"Sakitt pasti". Sahut Rey
"Tembus sampe tulang". Ujar Erland sedangkan kania hanya terkekeh di boncengannya.
"Sialan lo!. Abis makan cabe berapa kilo sih pedes banget omongan lo berasa pen gue bunuh!". Sinis Dimas.
"Kamu tunggu disini dulu aku mau markirin motor dulu". Ujar Erland pada kania, kania langsung turun daru motor Erland dan Berdiri di samping dimas yang terlihat kesal.
"Sebelum lo bunuh gue. Gue bisa bunuh lo tanpa menyentuh".
"Tukang santet". Cibir Dimas
"Tradisi orang sunda kan abdi (saya) th ti (dari) bandung".
"Santet tradisi jawa bodoh!". Ujar Erland menghampiri mereka setelah memarkirkan motornya di tempat parkiran khusus motor.
"Urang th poho a". (Aku th lupa kak) Jawab Bintang cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYNANDA [On Going]
Teen Fiction[ Cerita ini atas dasar pemikiran sendiri bila ada nama tokoh, latar,alur yang sama sebelumnya mohon maaf🙏] *Ini cerita pertama aku ( happy reading jangan lupa follow dan vote )* WARNING❗❗ -Mengandung kata-kata kasar ☑️ -Bahasa non baku☑️ -Jadilah...