PENJELASAN

281 11 1
                                    

Orang yang mereka tunggu-tunggu akhirnya datang juga, Tn dan Ny Adiyaksa langsung saja duduk di tempat biasa mereka duduk di ruang keluarga.

"Apa yang mau kalian dengar?". Tanya David datar menatap mereka semua.

"Jelasin pah, kenapa papah sama mamah ngelakuin ini?". Tanya Rey

"Hufft.." David menarik nafasnya dulu sebelum menjelaskan yang sebenarnya dan kenapa dia melakukan ini.

"Ini demi kebaikan kamu, kami sebagai orang tua tidak ingin anak kami bersanding dengan orang yang salah, kami ingin tau lebih dalam dulu siapa cewek itu, disaat papa sama mamah tau ternyata cewek itu adalah Zivania, tentu sama papah sama mamah setuju jika kalian bersatu, bahkan kami berdua sudah pernah mendatangi orang tuanya untuk menjodohkan kalian, namun Tn dan Ny Exsa menolak, beliau bilang jika kamu mau memiliki putrinya maka kamu harus berusaha sendiri, karena sebuah berlian tidak mudah untuk di dapatkan, agar kelak kamu mencintainya tulus dari hati kamu, bukan karena amanah sahabat kamu". Jelas David panjang lebar.

Penjelasan David tentu saja membuat Rey dkk sedikit syok mendengar faktanya, terutama Kenzo, ternyata orang tuanya terlibat, bahkan setiap Rey dkk main kesana semuanya tampak biasa saja tanpa ada kecurigaan terhadap mereka.

"Jadi ini semua rencana Ayah sama bunda dan kalian? ". Tanya Kenzo masih tak percaya, sedangkan Tn dan Ny Adiyaksa hanya mengangguk saja.

"Pantas saja setiap kalian kerumah, Zizi selalu bunda suruh main atau apapun itu yang penting dia tidak di rumah". Lanjut Kenzo.

"Jadi setiap kita main dan Ziva selalu tidak ada, itu karena memang sengaja bunda Vio yang suruh Zo?". Tanya Erland.

"Gua gk curiga sama sekali, karena gua kira bunda melakukan itu agar Zizi tidak bosan dirumah". Jawab Kenzo.

"Masuk akal sih Zo kalo orang tua Lo terlibat, logikanya gini, kita setiap main kesana kenapa bertepatan dengan Ziva tidak ada di rumah? Ya kan?". Ujar Bintang dan di angguki Rey dkk

"Udah jelas kan sekarang Rey?". Tanya David.

"Sekarang kalo emang kamu suka sama Ziva kejar dia, tapi jangan karena sebagai amanah dari Rafael". Lanjut Feli seraya mengelus pundak Rey.

"Rey masih ragu mah sama perasaan Rey sendiri". Jawab Rey

"Pikirkan baik², yakin kan hati kamu, jangan sampai suatu saat kamu nyakitin Ziva, kalau sampai itu terjadi, papah yang akan menghukum kamu dengan tangan papah sendiri, karena ini janji papah kepada Tn dan Ny Exsa". Ujar David seraya menepuk pundak Rey dan langsung saja berjalan keluar menggandeng Feli meninggalkan Rey dkk di ruang keluarga.

Mereka ber-4 kini hanya diam menatap Rey,
Rey yang merasa dirinya di tatap langsung saja mengakat sebelah alisnya seolah bertanya apa?.

"Sekarang semua keputusan ada di Lo". Ujar Dimas

"Lu sebenernya suka gk sama Ziva?". Tanya Bintang

"Gk tau,, gua masih bingung sama perasaan gua". Jawab Rey.

"Betul kata om David sebaiknya Lo pikirin dulu dan yakinin dulu hati Lo. Kalo emng Lo gk suka sama Ziva gk masalah Rey, Lo masih bisa jagain dia tanpa harus ada di sisinya, Lo masih bisa jalanin amanah Rafael tanpa harus ngorbanin hati Lo". Ucap Erland

"Gua perlu waktu land, buat yakinin hati gua". Timpal Rey.

"Rey..". Panggil Kenzo yang sedari tadi diam, dan kini tatapan mereka mengarah ke Kenzo.

"Disini gua sebagai sahabat Lo dan juga sebagai kakaknya Ziva. Kalo emang Lo gk suka sama adek gua, sebaiknya Lo berhenti disini, soal amanah dari Rafa, biar gua yang nerusin, bagaimanapun juga Ziva adek gua udah jadi tanggung jawab gua buat jagain dia dan selalu buat dia bahagia, gua gk mau kalo Lo ngasih harapan lebih ke dia, kalo sampai dia sakit hati jangan salahin gua Rey, kalo gua gk bakal mandang Lo sebagai ketua gua bahkan sahabat gua lagi.  kalo emang Lo beneran suka sama dia, tolong cintai dia bukan karena amanah, tapi karena emang hati lo. Lo nyakitin hati dia sama aja lo nyakitin gua Rey". Ujar Kenzo panjang lebar dan langsung keluar begitu saja meninggalkan semuanya.

"Kita akan selalu dukung keputusan Lo Rey, asalkan satu, jangan jadi laki² brengsek cukup gua aja, temen gua jangan". Ujar Bintang dan langsung menyusul Kenzo keluar.

"Apapun itu kita selalu dukung". Ujar Dimas dan ia pun sama langsung keluar menyusul Kenzo dan Bintang.

"Pikirkan baik², yakinkan hati Lo, kita pamit dulu". Ujar Erland menepuk pundak Rey dan ikut menyusul mereka pulang.

Rey hanya menatap kepergian teman-temannya.

"Arghhh ....". Teriak Rey frustasi, dan dia pun langsung keluar dari ruang keluarga menuju kamarnya.

Ntah apa yang bakal Rey putuskan, kita tunggu aja...

_______________________________________

Segini dulu yang sengg 🫶🏻

Happy Reading

Jangan lupa Follow and vote 😍✨

Follow Ig : sintaanrfzz_
Follow tiktok : call_ntaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REYNANDA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang