enseo17 yang nagih ini sudah up.
Selamat menikmati.-
Setelah 3 hari dirawat Taehyung diijinkan pulang. Sejak pagi Seokjin mengkhususkan diri untuk membantunya bersiap pulang. Tidak ada Jungkook maupun Jimin, Taehyung terpaksa menerima bantuan Seokjin. Sudah sejauh ini tapi dia masih belum terbiasa menerima setiap bantuan pria itu dengan wajar.
Mendekati rumahnya, Taehyung buru-buru minta diturunkan. Dia khawatir jika turun di depan rumah, Ayahnya ada, Seokjin akan tahu sebenarnya bagaimana kondisi keluarganya lebih dari perkiraan pria itu.
"Sedikit lagi sampai. Kuhentikan mobilnya di sana."
"Di sini saja, Hyung."
Seokjin menatap Taehyung menyelidik. "Kau takut aku mampir dan menyusahkanmu?"
"Bukan begitu. Ini sudah beberapa hari, rumah pasti sangat kotor. Seokjin Hyung akan tidak nyaman nanti."
Seokjin diam. Bukankah ada Ayahnya di rumah? Seokjin juga berpikir, selama tiga hari ini Taehyung menolak mengabari Ayahnya. Dia beralasan takut membuat Ayahnya cemas. Tapi dia rasa, Taehyung hanya tidak ingin Ayahnya tahu karena alasan lain.
"Ayahmu tidak tahu kau ada di Rumah Sakit selama ini. Kau tidak mau aku membantumu menjelaskan padanya?"
"Ah~ aku lebih pandai membuat alasan dari padamu. Hehehe. Sudah tidak apa-apa."
Tidak ingin menekan lagi, Seokjin menghentikan mobil, dan membiarkan Taehyung turun. Berjalan kaki menuju rumahnya. Dia memperhatikannya berjalan. Ada pikiran untuk turun dan mengikutinya, tapi dia berhasil menahan diri. Jadi dia putuskan pergi ke Perusahaan untuk bekerja. Namjoon sudah banyak menggerutu karena dia sering pergi meninggalkan pekerjaan dan membebani Namjoon beberapa hari belakangan.
#
Taehyung berjalan pelan memasuki rumah. Khawatir Ayahnya ada dan melihatnya. Namun kekhawatirannya tidak muncul. Rumah sepi. Taehyung lega dan berjalan lebih santai ke kamarnya.
"Oh, sudah pulang?" Bae Hi berjalan dari dapur, membawa sepiring makaroni pedas. Dia melihat Taehyung mengendap dan merasa lega kemudian. "Ayahmu sedang keluar." Katanya memberi tahu meski Taehyung tidak mengatakan pikirannya.
Taehyung berniat pergi ke kamarnya dan mengabaikan kekasih ayahnya itu. Tapi Bae Hi meletakkan piringnya dan menghampirinya dengan cepat. Menarik lengannya untuk duduk di sebelahnya.
"Jangan khawatir, Ayahmu mungkin kembali malam nanti. Atau besok. Aku sendiri tidak yakin. Tapi kau bisa santai." Katanya menawarkan makaroni pada Taehyung.
Taehyung menolak piring berisi makaroni itu. Bae Hi nampak tidak tersinggung, kembali berkata. "Kau menginap tiga malam di luar. Kenapa tidak memberi kabar? Jika kau tidak bertanya pada tetanggamu, aku tidak akan tahu."
"Kau bertanya?"
Bae Hi mengangguk. Kemudian mengingat nama tetangga mereka. "Jungkook...? Benar itu namanya?" Taehyung mengangguk. "Dia bilang kau menginap di rumah temanmu."
Jungkook tidak menceritakan ini pada Taehyung, jadi dia tidak tahu.
"Kau harus memberi tahu orang rumah jika kau menginap."
"Untuk apa? Oh, pria itu tidak mendapatkan uang? Apa dia menggeledah kamarku lagi? Apa yang dia temukan? Terakhir kali dia sudah mengambil semuanya." Balas Taehyung ketus.
Bae Hi menyemil makaroninya. Tersenyum. "Dia tidak melakukannya. Kau bisa tenang. Aku melakukan pekerjaan baik, kan?"
Apa maksudnya? Wanita ini menenangkan Ayahnya begitu? Mencegahnya melakukan hal buruk padanya? Omong kosong. Taehyung menepis pikiran itu dan hendak bangun. Tapi Bae Hi menahan lengannya. "Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
sepenggal hati
FanfictionKim Seokjin yang kehilangan dan terluka karenanya. penuh penyesalan. penuh kemarahan. Tanpa sengaja melihat Kim Taehyung yang butuh ketegaran. beberapa kekuatan. sedikit dukungan. Melihat Kim Taehyung, hati Seokjin berteriak menuntut penawar.