Disclaimer :
BTS fanfiction. Semua nama bukan milik saya, namun keseluruhan isi cerita adalah murni pemikiran saya. Jadi mohon untuk menjadi bijak sebagai readers. Terima kasih.Sepenggal Hati
Chapter 1
Banyak typo. Bahasa amburadul dan sulit dipahami.
Saya tidak suka aturan. Tapi jika itu membuat tidak nyaman, mohon peringatkan saya.
Terima kasih. Selamat membaca.
______________
Itu adalah hari aktif sekolah. Tentu saja dia tidak berpikir adiknya berada di rumah. Dia yang tidak memiliki banyak jadwal kuliah hari itu memiliki waktu luangnya. Membawa dua teman karibnya ke rumah.Tanpa perasaan apapun, menemukan mobil ayah tirinya di halaman.
"Ayahmu tidak bekerja?"
"Tidak. Tadi pagi dia berangkat." Seokjin mencoba tidak peduli. Pintu rumah tidak terkunci, dia masuk diikuti Hoseok dan Namjoon.
Rumah nampak lengang. Pelayan tua rumahnya tidak berada di dapur. Seokjin harus pergi sendiri untuk menjamu dua tamunya. Dan menemukan gelas yang biasa dipakai adiknya di meja konter.
Seokjin mengambil gelas mug bercorak unik itu. Dalamnya kotor bekas susu. Di waktu itu dia pikir mungkinkah adiknya ada di rumah? Tapi ini baru jam 10.30, adiknya baru akan ada di rumah pukul 15.00. Itu kalau dia pulang tepat waktu. Seingatnya sang adik bahkan pulang saat menjelang makan malam.
"Kau lama. Aku sudah kehausan." Hoseok menyusulnya. Membuka kulkas dan menarik keluar sebotol cola dingin. Meneguknya di tempat. Seokjin tidak menanggapi, dia berlalu dari sana. Menaiki tangga sedikit cepat. Perasaannya berubah tidam enak.
'Hyung, aku tidak suka pada Ayah. Kau tidak merasa dia menatap seakan akan melucutiku?'
Adiknya sering mengatakan hal yang menurutnya keparnoan tentang ayah tiri mereka. Seokjin menganggapnya hal yang lumrah. Pria itu adalah ayah sambung. Mungkin sang adik tidak begitu menyukai posisi sang 'Ayah' digantikan oleh orang lain.
Tapi saat dia mendekati pintu kamar adiknya, melihat dari celah pintu yang tidak tertutup rapat. Jantungnya seakan berhenti saat itu juga. Menyaksikan bagaimana pria yang dia terima sebagai ayah berbuat hal tidak baik pada adiknya.
Seokjin meraung penuh amarah. Menerobos masuk, menarik kuat bahu pria itu. Memukulnya di wajah. Menendangnya dengan kuat. Dia tidak berhenti sampai di sana, kakinya terus menginjak melampiaskan emosi pada tubuh pria yang kini meringkuk di lantai.
Namjoon datang bersama Hoseok ketika mendengar keributan itu. Tapi keduanya tercenung di ambang pintu. Melihat tubuh tidak berdaya adik teman mereka di atas kasurnya yang telah berantakan. Sedangkan Seokjin masih berada di dalam amukannya.
"Seokjin! Seokjin, cukup! Adikmu! Lihat adikmu!" Namjoon yang pertama tersadar dari keterkejutan berusaha menarik Seokjin.
Saat Seokjin berbalik melihat adiknya dia hampir tidak bisa bergerak. Matanya tidak berkedip melihat kondisi sang adik yang menelungkup todak bergerak.
"Seokjin!"
"AAAAARGT!"
Seokjin menjambak rambutnya kuat-kuat. Berteriak keras. Air matanya jatuh. Hoseok bergetar di pintu, berpaling tidak tega saat Seokjin akhirnya mendekati tubuh adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sepenggal hati
FanfictionKim Seokjin yang kehilangan dan terluka karenanya. penuh penyesalan. penuh kemarahan. Tanpa sengaja melihat Kim Taehyung yang butuh ketegaran. beberapa kekuatan. sedikit dukungan. Melihat Kim Taehyung, hati Seokjin berteriak menuntut penawar.