III

279 56 0
                                    

Cahaya matahari menerobos masuk melewati sela-sela jendela kaca, seolah menepuk pelan pipi gadis yang tengah tertidur lelap diatas kasur king sizenya.

Berkat cahaya matahari itu, akhirnya sang gadis terbangun, namun ia kembali meringkuk karena hawa dingin yang ia rasakan dari ac di ruangan tersebut yang menyala, dan lagi ia tidak merasakan sama sekali selimut yang menutupi tubuhnya.

Ia mengerang sedikit sebelum akhirnya matanya terbuka sepenuhnya, hal yang ia lihat pertama kali adalah sosok bertubuh kekar tengah berdiri tegap di lawang pintu kamarnya, tunggu? Kamar siapa?

"Hngg... Levi? Aku dimana"

Levi berjalan mendekati ranjang tersebut, "Kau di kamarku"

Setelah mendengar pernyataan Levi, mata Petra nyaris terbuka sepenuhnya, ia memeriksa badannya apakah pakaiannya masih terdapat disana, syukurlah ternyata ia masih mengenakannya

"Hey.. Calm down... I do nothing" Kini Levi terduduk di tepi ranjang menatap Petra yang masih dengan bare facenya

"Bagaimana dengan ayah? Ia pasti mencariku"

"Aku menghubunginya kemarin, ia mengizinkanmu menginap disini" Jelas Levi

"Ayah.. Dia selalu mengizinkan apapun jika itu bersamamu"

"Itu namanya pesona calon menantu"

"Cih.. Ngomong-ngomong, ini tidak terlihat seperti rumahmu" Petra tampak memperhatikan seisi ruangan dan pemandangan dibalik jendela yang sedikit terlihat disana, ini memang tidak terlihat seperti rumah Levi.

"Ini apartmentku"

"Sungguh? Kau kan sudah punya rumah, untuk apa menyewa apartement lagi"

"Lebih dekat dengan kantorku"

Ah benar juga, Petra baru sadar kini Levi tengah mengenakan kemeja formalnya, sepertinya ia akan sangat sibuk.

Petra bangkit dari tidurnya, kemudian mengotak-atik lemari pakaian Levi seenak jidatnya. "Kau mau pakai dasi yang mana?"

"Hm.. Hijau"

Petra mendapatkannya, dasi hijau bermotif. Ia mengambilnya dan mulai memasangkannya pada kerah kemeja Levi.

"Kau terlihat sangat seksi" Ucap Levi

"Benarkah? Aku hanya memasangkan dasimu" Tanya Petra sambil terus mengikatkan dasinya

"Aku sering melihatmu di televisi"

"Oh ya? Bagaimana penampilanku?"

"Tidak buruk, dari dulu kau memang pandai berbicara"

"Aku akan bekerja di salah satu stasiun TV disini"

"Baguslah, jangan menjauh dariku"

"Selesai! Sekarang dimana jas mu?" Setelah beres dengan dasinya, kini Petra sibuk mencari jasnya

"Di kantor, aku tidak suka menggunakannya disini"

"Huh? Ah, sekretarismu yang akan menyiapkannya" Wajah Petra kini berubah 180° dari sebelumnya

"Aku ingin mandi, hari ini ada jadwal pemotretan juga, setelah itu aku akan datang ke kantormu" Jelas Petra sembari berjalan menuju kamar mandi di pojok ruangan

"Tunggu, apa? Pemotretan?" Tanya Levi bingung

Dari dalam kamar mandi Petra menjawab, "Ah iya, aku lupa memberi tahumu. Aku menjadi model brand sebuah pakaian dan parfume, sejak saat itu permintaan brand lain melonjak naik"

"Kenapa aku tidak tahu soal itu?" Wajah Levi tampak sangat frustasi

"Tentu saja kau tidak tahu, kau kan tidak pernah membeli majalah wanita" Jawab Petra

Tidak Levi sangka, kekasihnya menjadi sangat popular sejak ia meninggalkannya. Perubahan yang terlihat sangat signifikan, seakan dunia berputar hanya mengelilinginya.

"Cepat selesaikan mandimu, aku akan mengantarmu" Ucap Levi sembari membereskan berkas-berkas di atas mejanya

"Aku sudah selesai kok" Ucap Petra setelah keluar dari kamar mandi

Levi menatap gadis di belakangnya, mulutnya ternganga saat melihat kekasihnya kini hanya dibalut handuk dari dada hingga setengah pahanya, ditambah rambutnya yang sedikit basah akibat cipratan air, sangat menggoda pikirnya.

Levi berjalan menghampiri gadisnya, "Kau memancingku ya?"

Petra nampak memberikan ancang-ancang untuk menahan Levi, "T-tidak! Salah sendiri kau masih disini"

"Ini kamarku, tahu" Levi mengangkat dagu Petra sedikit mengarah padanya, ia memberikan kecupan singkat di bibirnya

"Cepat kenakan bajumu, aku menunggu di parkiran"

Petra lupa kalau dirinya sama sekali tidak membawa bekal baju apapun, "Tapi Lev.. Aku-"

"Aku sudah menyuruh pelayan kantorku untuk membawakanmu baju, ada di atas meja" Jelas Levi sebelum akhirnya suaranya menghilang dari balik pintu

Petra menghampiri meja yang Levi maksudkan, ia terkejut saat melihat baju yang Levi berikan, bra dan celana dalam sama sekali tidak bermasalah, namun pakaian ini, terlihat seperti pakaian di musim dingin, sedangkan saat ini adalah musim semi

Urat dahi Petra mencuat, "Aku tahu kekhawatiranmu, tapi tidak begini juga! LEVI ACKERMAN!"

Teriakan Petra terdengar hingga ke bawah sana, Levi tersenyum penuh kemenangan setelah mendengarnya

Ia jadi mengingat saat pelayan kantornya bertanya soal pakaian yang harus ia belikan

"Boss... Ini pakaian untuk musim dingin"

"Ambil yang itu, aku tidak menerima bantahan"

"Tapi bos-"

"Aku suka yang itu, ambil"

"Baik boss"

"Pfft.. Aho" Levi kembali tersenyum di sela-sela omelan Petra

Till The End Of Time [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang