Part 25

128 13 5
                                    

-wishulovethispart-

"Ji, itu bukannya Jungkook ya?"

Perkataan Bona membuat Jieun segera menolehkan pandangannya pada seorang pria yang mengenakan leather jaket berwarna hitam disertai celana jeans yang berwarna senada dengan outfitnya. Pandangan Ayanna juga turut meneliti pada perempuan yang berada di sebelah Jungkook yang nampak tengah tersenyum riang.

Jieun meremas pulpennya, sejak ia pulang dari kediaman Jungkook tempo lalu. Pria bergigi kelinci itu sama sekali tidak menghubunginya, bahkan sekedar untuk mengirim pesan pun tidak. Hal itu membuat Jieun nampak kesal, lantaran merasa diabaikan oleh pria bermarga Jeon tersebut. Lantas hari ini ia malah melihat pemandangan yang sangat jauh dari ekspetasinya? Mengetahui bahwa lelaki itu hidup dengan nyaman tanpa mengabarinya atau sekedar memunculkan eksistensinya pada Jieun.

Matanya melebar kala melihat tangan perempuan yang berada di sebelah Jungkook menaruhnya—entah dengan sengaja atau tidak dibagian atas lutut Jungkook sembari tertawa ria.

Tangannya segera ditarik oleh Bona saat ia tersadar bahwa kakinya bergerak menuju arah keberadaan lelaki itu sekarang, Jieun memejamkan matanya sebentar mencari dimana fokusnya hari ini.

"Kau mau kemana?"

Jieun menghela nafasnya. "Aniya. Ayo ke kelas!"

Bona mengangguki temannya yang terlihat kebingungan sendiri itu. Ia merasa tingkah Jieun sejak kemarin terlihat aneh dan tidak sesuai dengan pribadinya yang biasanya.

Keduanya berjalan menuju fakultas kedokteran sambil Bona menceritakan tentang masalahnya dengan Hyunbin yang Jieun simak walaupun terkadang pikirannya melayang-layang kearah lain.

Ya, pikirannya sedang tidak terkendali hari ini. Di dalam otaknya selalu menampilkan ekspresi Jungkook saat bercengkerama dengan perempuan yang tadi serta berbagai pertanyaan mengenai alasan pria itu tidak menghubunginya sama sekali, hal ini sungguh membuatnya kesal. Jieun merasa muak, dia tidak bisa membiarkannya.

Bagaimanapun juga lelaki itu harus bertanggung jawab telah membuat pikirannya kacau hari ini.

Perempuan itu mengeluarkan ponselnya, membuka contact dan mencari nama Jungkook disana.

Lee Jieun
Temui aku di kedai ice cream sore ini.
tidak datang? Habis kau.

Jeon Jungkook
Ya.

Setelah membaca balasan pesannya, gadis itu kembali memasukkan ponselnya lalu berjalan masuk kedalam kelasnya.

Ia membuka buku untuk membaca ulang materi yang akan menjadi bahan ujian hari ini. Semalam ia memang tidak belajar dengan cukup karena menyelesaikan laporan pertanggung jawaban acara kemarin bahkan jam tidurnya pun terlewat banyak hingga membuat dirinya menjadi merasa mengantuk dan tertidur.

Baru terasa lima menit masuk kedunia mimpi, tepukan berkali-kali di pundaknya membuat Jieun mau tak mau akhirnya membuka kedua matanya.

"Ya! Ya! Jieun-ah, lihatlah siapa yang berdiri di depan mimbar dosen sekarang," kata Bona setengah heboh menyuruh gadis itu ikut memfokuskan pandangannya ke depan.

"Siapa sih memangnya?" jawab Jieun lesuh.

Namun kedua manik matanya melebar saat pandangannya mengikuti pandangan Bona saat ini. Jantungnya tiba-tiba saja berdegup kencang dan kedua tangannya bergetar kecil memperlihatkan bahwa gadis itu tengah terkejut, gelisah, dan gugup sekaligus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang