Part 11

274 48 2
                                    

-wishulovethispart-

"Apakah para hadirin yang berada disini bersedia mengulurkan tangannya bersama-sama untuk membantu berbuat kebaikan kepada orang-orang yang ditinggalkan oleh keluarganya?"

"Adakah yang bersedia membantu tanganku? Atau bahkan ingin ikut membantu dengan tangannya sendiri pada saat acara?"

Ruangan meeting yang diisi oleh 20 orang berpengaruh didalam sana awalnya hening setelah Jieun berkata tersebut. Sampai suara laki-laki yang baru saja memasuki ruangan dengan menggunakan jaket hitam kulit dan celana jeans hitam serta seorang pegawai laki-laki berjas dibelakangnya yang mengantarkannya duduk di meja paling ujung yang mana merupakan pusatnya.

"Kuharap kalian mau membantu."

Semua orang yang ada disana nampak berpandang-pandangan dan berbisik-bisik pelan.

"Tentu saja! Kami bersedia membantu, Tu—maksudku anak muda."

"Ya, kami bersedia melakukannya."

"Kami pasti membantu acara ini."

Dan masih banyak lagi sahutan-sahutan persetujuan dan suara tepuk tangan atas presentasi yang Jieun sajikan untuk mereka.

Jieun tersenyum lebar karena merasa lega ternyata para sponsorship disini bersedia bekerjasama dengannya untuk acara amal kampus.

"Terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya. Semoga acara MMC bisa terlaksanakan dengan baik."

Para manusia yang disana menganggukkan kepalanya.

"Untuk berkas pengajuan dan lain-lain, rekan saya yang akan memberikannya. Sekali lagi terimakasih telah mendengarkan presentasi saya, mohon maaf jika ada kesalahan kata. Salam pamit saya, Lee Jieun."

Jieun membereskan hal-hal yang ada dimimbar presentasi. Sedangkan para sponsorship satu persatu berbicara dengan Jungkook sebelum akhirnya pergi meninggalkan aula meeting.

"Presentasimu sukses besar Ji." kata Bona yang menghampirinya.

"Gomawo." respons Jieun cepat.

Bona memperhatikan Jungkook yang masih berbincang dengan para sponsorship diujung sana, lalu menaikkan alisnya.

"Sssh, aku penasaran mengapa para petinggi perusahaan di Seoul nampak terlihat akrab dengan seorang mahasiswa jurusan kedokteran?" tanya Bona bermonolog sendirian.

Jieun mengikuti arah pandang Bona, lalu menaikkan kedua bahunya acuh. "Entahlah, mungkin karena sebelumnya Jungkook meminta mereka untuk datang kesini? Kau tahulah semacam interaksi seperti itu."

"Kalau hanya interaksi karena ia yang mengundang, mengapa laki-laki itu terus mengikuti Jungkook seperti bodyguard yang disewa Ji?" ujar Bona lagi sambil menyipitkan matanya curiga.

Jieun yang merasa Bona sudah terlalu lama menatapi Jungkook disebelahnya segera menyentil dahi gadis itu dan berteriak, "Jangan mencurigainya!"

"Kenapa kau marah?"

Jieun tersadar dan mengedip-kedipkan matanya sambil berjalan mendahului Bona. "Aku tidak marah, aku hanya ... Ah sudahlah!"

Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang