Part 4

393 65 5
                                    

-Wishulovethispart-

Hyebin mendorong seporsi teokkpoki yang Jieun pesan selama menunggu gadis itu di tempat makan depan kantor Hyebin. Jieun yang tadinya melamun, segera sadar dan berucap terimakasih pada Hyebin.

"Kenapa melamun?"

"Bukan apa-apa." alibi Jieun, sembari meminum Jus pesanannya.

Hyebin menyipitkan matanya menatap gadis berambut kuncir satu di hadapannya ini, "Abis darimana saja kau? Kenapa semalaman tidak pulang kerumah?"

Jieun menatap kearah meja makannya tak berani menatap Hyebin, lalu berdeham sebentar. "Geunyang ... "

"Geunyang?" ulangi Hyebin.

Jieun mengangguk sembari menyuapkan sepotong teokkpokki kedalam mulutnya, sambil mengunyah dia berkata. "Aku menginap di Apartement Bona untuk mengerjakan tugas. Tak sempat mengabarimu semalam, tapi tadi pagi aku sudah pulang kerumah."

Hyebin mengangguk. "Baiklah aku percaya kepadamu."

Ting!

Satu pesan masuk kedalam ponsel Jieun.

Jeon Jungkook
Noona, aku menaruh obatmu di halaman rumah. Minum dengan teratur dan cepat sembuh ya

Setelah membacanya tanpa sadar gadis itu mengumpat.

"Aish, si bedebah itu!" umpat Jieun.

Hyebin melebarkan matanya, lalu menoyor jidat Jieun dengan sontak. "Ya! Jaga bahasamu Lee Ji Eun."

Jieun berdecak, "Mian. Aku hanya sedang merasa kesal saja sekarang."

"Ada apa?" tanya Hyebin memastikan.

Jieun memasang wajah cemberutnya dengan kedua tangan yang memangku wajahnya, gadis bahkan menghela napasnya berkali-kali. "Ada seseorang yang selalu mengikuti akhir-akhir ini."

Hyebin memelototkan matanya, "Seseorang mengikutimu? Dan kau tidak melaporkan hal ini kepada polisi atau satpam komplek rumah?"

Jieun berdecak. "Bukan seseorang seperti itu maksudku. Dia—dia menyukaiku, eonni."

Uhukkk!

Hyebin tersedak teokkpokinya sendiri mendengar hal itu, lalu segera meminum sirup yang ia pesan untuk melegakan tenggorokannya.

"Ya!" pekik Jieun melihat Hyebin yang sedang terbatuk-batuk sekarang. Melihat keadaan temannya, Jieun segera membantu menepuk-nepukkan sepotong teokkpoki yang menyangkut di leher Hyebin, lalu teokkpoki tersebut keluar.

"Eonni gwenchana-yo?" tanya Jieun ketika wajah Hyebin kini mulai terlihat lebih baikkan dari sebelumnya yang hampir seperti ikan kekeringan air.

Hyebin mengangguk. Jieun kembali ke tempat duduknya dengan perasaan lega, "Lagian kalau makan jangan terburu-buru Eonni, atau kau bisa tersedak seperti tadi."

"Tidak, aku tersedak bukan karena makan terburu-buru. Tetapi karena aku terkejut bahwa ternyata ada seseorang yang menyukaimu, apalagi dengan sifatmu yang seperti ini Ji. Judes sekali." kata Hyebin sarkas.

Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang