Part 5

388 54 6
                                    

-Wishulovethispart-

"Jieun-ah!" suara bariton khas Byun Baekhyun membuat Jieun yang baru saja memasuki pintu caffe segera menemukan siluet laki-laki itu. Mereka bertemu di caffe seperti yang di janjikan Baekhyun untuk memberikan Jieun novel yang sangat ingin Jieun baca.

"Sudah daritadi ya?" tanya Jieun basa-basi setelah duduk di hadapan Baekhyun.

"Tidak, aku juga baru datang." sanggah Baekhyun dengan senyuman di bibirnya.

Jieun mengangguk, "Kalau begitu, seonbae ingin pesan apa? Biar sekalian kupesankan."

"Apa? Tidak! Biar aku saja yang pesankan. Aku seniormu, Jieun." kata Baekhyun menolak lalu bangkit dari duduknya.

Jieun tertawa seolah perkataan Baekhyun adalah hal yang lucu. "Lalu kenapa kalau kau adalah seniorku? Memangnya tidak boleh kalau junior mentraktir seniornya?"

Baekhyun, berdecak. "Tentu saja tidak boleh! Yang lebih tua harus mentraktir. Sudahlah, kau ingin pesan apa?"

Jieun terkesan mendengarnya, "Wahh, apa ini? Aku merasa terharu mendengarnya seonbae-nim."

Baekhyun terkekeh. "Biasa saja kok."

"Katakan, kau mau apa?" tanya Baekhyun mengulangi.

Jieun tampak berpikir keras, lalu memutuskan untuk memesan Red Velvet yang diangguki Baekhyun, kemudian Baekhyun segera memesannya. Sambil menunggu Jieun membuka ponselnya, ada satu notifikasi dari Jungkook yang tertera disana.

Jeon Jungkook
Jangan pulang malam-malam ya. Kau perempuan, lagipula angin malam tidak baik untuk kesehatan tubuh. Jika terjadi sesuatu hubungi saja aku. Noona tahu kan aku mencintaimu :)

Sangat romantis memang pesan dari Jungkook, mungkin jika perempuan lain yang mendapatkannya sudah berteriak kegirangan atau bahkan sudah meleleh karena kehangatan dan perhatian dari seorang Jeon Jungkook. Namun sayangnya yang menerima adalah Lee Jieun, si titisan dewi Arthemis yang tidak bisa disentuh oleh asmara siapapun bahkan laki-laki tampan sekalipun, yang seperti Jungkook saja ditolak.

"Darimana dia tahu aku berada diluar rumah sekarang?" curiga Jieun dengan kedua alis yang saling bertautan, namun tidak ingin pusing memikirkan hal itu jadi dia hanya menaikkan bahunya dan bergumam. "Tidak jelas." responsnya.

Lalu men-delete pesan Jungkook untuk kesekian kalinya.

"Satu red velvet untuk uri Jieun-ie." kata Baekhyun sambil mendorong cup berisikan minuman berwarna merah ke hadapan Jieun.

"Gashamnida, seonbae."

Baekhyun mengangguki perkataan Jieun, lalu menyedot es kopinya.

"Ngomong-ngomong kata Myungsoo kau berencana membuat event dari fakultas kita?" tanya Baekhyun yang membuat alis Jieun berkerut, lalu ketika ia mengingatnya langsung tersenyum dan mengangguk.

"Iyaa, benar. Saat aku pergi ke panti asuhan dengan anak-anak UKM, aku melihat banyak dari mereka yang terkena penyakit kurang gizi. Aku pikir, aku dapat membantu mereka dengan membuat event kesehatan untuk anak-anak yatim piatu atau anak-anak yang kurang mampu. Tapi—" ucapan Jieun terputus dengan wajah yang menunduk bingung.

Baekhyun menatapnya penasaran, "Tapi apa?"

"Kupikir aku tidak bisa melakukannya, Seonbae-nim." kata Jisoo melanjutkannya

Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang