Part 8

309 54 4
                                    

-Wishulovethispart-

"Kau gila ya?!"

"Kenapa begitu tidak sopan pada Baekhyun seonbae-nim? Dia jauh lebih tua daripada dirimu, Jungkook." ujar Jieun menasihati.

Jungkook hanya mencemberutkan bibirnya melihat Jieun yang kini nampak marah sekali. Perlahan-lahan kepalanya menunduk menyesal.

"Maaf, noona." ujar Jungkook dengan nada sedih.

Jieun berdecak. "Ck. Jangan minta maaf padaku, minta maaf padanya."

"Baiklah aku akan meminta maaf, tapi jangan dekat-dekat padanya."

Jieun menatap Jungkook dengan wajah bingung, "Kenapa?"

"Karena aku tidak suka. Sangat mengesalkan bagiku!" ujar Jungkook dengan alis yang tertaut.

Jieun tersenyum remeh, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kalau kau tidak menyukainya itu urusanmu tidak ada hubungannya denganku. Aku memiliki hak untuk berinteraksi dengan siapapun Jeon Jungkook. Memangnya kau siapa sampai aku harus mengikuti apa yang kau suka dan tidak kau suka?"

Mendengar kalimat sarkas dari Jieun seperti itu membuat hati Jungkook tiba-tiba merasa sakit luar biasa. Jungkook tahu dia bukan siapa-siapa bagi Jieun, dia hanya sebatas adik tingkat yang satu fakultas dengannya. Tapi rasa kecemburuan di dalam dirinya sama sekali tidak bisa ia kontrol.

"Kau tahu kalau aku menyukaimu, bahkan sepertinya sudah sangat sangat menyukaimu. Aku juga selalu menuruti perkataanmu dan mengalah, tapi kenapa kau tidak pernah sekali saja menurutiku, noona?"

Jieun kini menatap manik Jungkook gadis itu terdiam sesaat, seperti bingung ingin bereaksi seperti apa. Disatu sisi ia merasa menyesal karena sering memarahi Jungkook padahal laki-laki itu sering membantunya tetapi disisi lain karena perasaan laki-laki itu padanya membuat Jieun merasa tidak nyaman dan seperti terkekang. Padahal Jungkook bukanlah siapa-siapanya. Hanya sebatas adik tingkat.

"Aku sangat berterima kasih kepadamu karena sering membantuku dan menolongku, tapi maaf Jungkook. Aku tidak bisa menurutimu, terlebih aku selalu merasa tidak nyaman jika didekatmu." kata Jieun dengan rasa keyakinan sepenuhnya.

Jungkook kini menaikkan salah satu sudut bibirnya, "Jadi karena inilah kau tidak menyukaiku? Karena kau tidak nyaman berada didekatku? Bukan karena prinsip konyolmu tentang cinta? Jika berarti yang berada di dekatmu adalah Baekhyun Seonbae-nim kau bisa saja menyukainya Noona?"

Jieun menaikkan kedua alisnya terkejut, bagaimana bisa Jungkook berpikiran hal seperti itu? Itu sudah sangat jauh dari maksud yang ingin ia sampaikan. Gadis itu sontak menggelengkan kepalanya keras.

"Tidak, tidak seperti itu. Maksudku adalah—"

"Aku pergi dulu, Noona." pamit Jungkook yang menyela ucapan Jieun. Laki-laki itu bergegas pergi dari hadapan Jieun kemudian di susul oleh Dokyeom yang baru saja keluar dari ruang meeting. Sedangkan Jieun masih menatap punggung laki-laki bermarga Jeon itu sambil terus memikirkan tentang ekspresi wajahnya yang nampak sangat datar setelah menyela ucapannya.

Gadis itu menghela napasnya. "Apa yang kupikirkan? Aku pasti sudah gila."

"Ya! Jieun-ah. Neon yeogiseo mwohae?"

Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang