Part 10

318 58 6
                                    

-Wishulovethispart-

Suasana kantin kampus terlihat ramai seperti biasanya, beberapa mahasiswa-mahasiswi yang baru saja menyelesaikan jadwal kelasnya datang kemari untuk sekedar makan siang atau mengerjakan tugas kelompok bersama. Begitu juga dengan Jungkook dan kawan-kawan. Mereka asyik mengobrol sambil memainkan ponselnya. Hanya Seokjin yang sibuk berkutat dengan Macbook dihadapannya.

"Hyung? Kapan kau akan sidang skripsi?" tanya Taehyung yang mengintip pekerjaan Seokjin.

"Minggu depan. Makanya kau jangan menggangguku." jawab Jin sambil mengibas-kibaskan tangannya mengusir Taehyung.

Taehyung mencemberutkan bibirnya sambil menjauhi Seokjin dan mendatangi Jungkook. Laki-laki itu dengan manja meminta bantuan. "Jungkook-ie, Seokjin hyung galak sekali padaku tuh."

Jungkook tidak mengubris laki-laki itu juga sibuk dengan ponselnya sendiri sedaritadi. Membuat Taehyung malah makin bermanja-manja dan memeluk lengannya.

"Jungkook-ie! Kenapa kau tidak mendengarkanku!" kata Taehyung.

Jungkook berdecak sambil melepaskan tangan Taehyung dari lengannya. "Ck. Aku sedang sibuk Hyung. kalau kau tidak ada kerjaan, lebih baik urusi fans-fansmu saja sana! Kau tahu sejak tadi mereka terus menatapimu seperti ingin menerkam."

"Kenapa? Kau cemburu karena aku banyak fansnya?"

Jungkook memasang wajah seolah tidak percaya dengan perkataan Taehyung, lalu menggeleng-geleng heran. "Aku tidak pernah merasa iri dengan siapapun kecuali dengan temannya Jieun Noona."

Hoseok terkejut, "Apa? Kau iri dengan si Bona-Bona itu?"

Jungkook mengangguk. "Hm, bagaimana dia bisa begitu akrab dengan Jieun Noona? Bahkan bisa sering membuatnya tertawa, selama ini aku yang selalu mengejarnya bahkan belum pernah melihatnya tersenyum."

"Satupun?" sahut Jimin.

Jungkook mengangguk. "Ya, sekali pun belum pernah. Paling hanya mengucapkan terima kasih seperti semalam." katanya sambil menatap tangannya yang dibalut kasa.

Taehyung melotot menatap Jungkook kaget, "Semalam? Apa yang kau lakukan semalaman dengannya? Jangan-jangan... "

"BUKAN ITU HYUNG." jawab Jungkook dengan cepat dan sedikit kencang hingga beberapa mahasiswi yang sejak tadi diam-diam menatap Jungkook nampak ikut terkejut.

Jimin refleks menepuk pelan tangan Jungkook yang tidak terluka, "Ya! kecilkan suaramu bodoh."

"Maaf, maaf aku tidak sengaja."

Jimin memperhatikan tangan Jungkook yang terluka, lalu bertanya. "Lalu ada apa dengan tanganmu?"

Jungkook menoleh kearah Taehyung yang malah menyiratkannya kata 'mwo' tanpa suara. "Semalam aku menolong bocah SMA bersama Jieun Noona."

Taehyung mengangguk-anggukan kepalanya seolah mendengarkan cerita Jungkook, lalu menyadari bahwa maksud Jungkook adalah menolong adiknya. "Ah, yaampun aku lupa kalau yang menolong adikku adalah kau dan Jieun Seonbae. Iya Jim, Jungkook dan Jieun Seonbae semalam tidak melakukan hal-hal yang aneh kok. Mereka berdua menolong adikku."

Jimin menatap Taehyung kesal, "Kan kau yang tadi hendak menuduh Jungkook melakukan sesuatu. Aku hanya bertanya tentang luka ditangannya."

"Benarkah?" ujar Taehyung sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

Jungkook hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Taehyung yang memang se-absurd ini setiap hari. Herannya, mengapa banyak mahasiswi yang menyukai laki-laki ini dengan kelakuannya yang sangat aneh dan konyol.

Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang