Part 23

253 52 7
                                    

-Wishulovethispart-

Jieun keluar dari mobil taksi yang ia tumpangi tiga puluh menit yang lalu menuju alamat yang dituliskan di sebuah tissue.

Gadis itu menatap dua tower bangunan di hadapannya yang berkemungkinan memiliki tinggi hingga mencapai empat puluh meter itu, nuansa dan design dari bangunan di hadapannya pun terlihat sangat mewah membuat dirinya harus berkali-kali mengubah arah pandangannya untuk melihat nama tempat itu dan alamat pada tissue.

Siapa tahu dia salah alamat kan?

"Benar, ini apartment-nya... " monolog gadis itu sambil mulai melangkahkan kakinya memasuki lobby utama.

Lima belas menit gadis itu berjalan menuju lobby utama tower apartment sambil memperhatikan pandangan sekitarnya yang terlihat sangat indah, beberapa kali ia tersenyum mendapati keberadaan bunga kesukaannya tertanam disini. Terlihat cantik dan sangat terawat.

Kakinya memijaki pintu masuk utama apartement kemudian pergi menuju meja resepsionis untuk menanyakan unit apartment yang hendak ia tuju.

"Selamat malam dan selamat datang, ada yang bisa saya bantu nona?"

suara ramah resepsionis muda yang bisa Jieun perkirakan baru saja berumur dua puluhan itu menatap dirinya dengan senyun tipis.

"Eum, ya... Saya ingin bertamu ke unit apartment milik Jeon Jungkook, bisa antarkan saya kesana?" tanya Jieun.

Resepsionis itu mengernyitkan dahinya membaca layar komputernya sebentar dan kembali menoleh pada Jieun. "Tapi sepertinya pemiliknya sedang berada diluar, unitnya tercatat tidak ada penghuni disini."

"Ah benarkah? Boleh tahu sejak kapan ia meninggalkan apartmentnya?"

Resepsionis itu agak ragu menjawab pertanyaan dari Jieun takut itu adalah suatu hal yang privasi bagi para penghuni apartment disini yang mana merupakan salah satu apartment high class di Seoul.

Namun melihat wajah kebingungan perempuan di hadapannya, sang resepsionis memutuskan untuk memberitahunya, "Terhitung sejak seminggu yang lalu."

Jieun yang tadi memasang ekspresi penasaran seketika berubah menjadi putus asa lalu terdiam, memikirkan sesuatu.

"Kalau begitu terima kasih informasinya, selamat malam."

Resepsionis itu mengangguk kembali dengan senyuman, "Selamat malam juga, senang bisa membantu anda nona."

Jieun mendudukan diri di kursi tunggu lobby utama sambil menghembuskan nafasnya kasar. Ia menatap selembar tissue dengan tinta yang mulai pudar di hadapannya dengan wajah lesu.

"Kau baik-baik saja kan?" gumamnya pelan pada diri sendiri.

Suara deringan ponsel terdengar, tertera nama Hyebin disana. Jieun mengangkatnya, menempelkan benda pipih itu di telinga kanannya.

"Yeoboseyo... "

"YA LEE JIEUN! KAU DIMANA?!!!"

Jieun sedikit menjauh kan ponselnya sesaat mendengar teriakan kencang dari speaker ponselnya, kemudian menempelkannya kembali setelah selesai berteriak.

Lovely NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang