-wishulovethispart-
Jieun membuka pintu pagar rumahnya dan bertemu Hyebin yang sudah berdiri di depan pintu sambil melipat kedua tangannya di dada. Gadis itu nampak terkejut dan menoleh kearah tempat terakhir Jungkook mengantarnya.
"Sedang apa disitu?"
Hyebin malah balik bertanya, "Siapa Ji?"
Jieun masuk kedalam rumah mengacuhkan pertanyaan Hyebin dan berjalan mengabaikannya.
"Ya! Lee Jieun, kau tidak mendengarku?"
Jieun baru saja mencopot sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah. Lalu duduk di soffa karena lelah, "Dia orang kuceritakan padamu waktu itu, adik tingkat yang mengejar-kejar diriku sejak masuk ke UNS."
"Bukannya kau bilang kau tidak menyukainya?"
"Hmmm."
Hyebin mengernyitkan alisnya, "Lalu kenapa dia malah mengantarmu pulang tadi?"
Jieun mengikat rambutnya, "Maksa. Aku sama sekali tidak minta untuk diantarkan pulang padahal,"
"Wae?"
Jieun menaikkan alisnya sebelah, "Apa?"
"Kenapa dia memaksa untuk mengantarmu pulang?"
Jieun menaik turunkan bahunya acuh, "Alasannya sih sepele karena aku pulang sendirian. Takut terjadi sesuatu yang buruk katanya, huh padahal aku sudah biasa seperti itu kan?"
"Sweet sekali." respons Hyebin.
"YA!!"
Hyebin tersenyum lebar, memakan snack di toples meja. "Tapi bukankah kau sedang dekat dengan kakak tingkatmu yang kemarin? Siapa? Baekhyun ya?"
Jieun tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku dan Baekhyun seonbae hanya teman sana, eonni. tidak ada apa-apa kok."
"Tapi menurutku Baekhyun adalah orang yang baik dan sopan. Menurutku tidak apa-apa juga jika kau mencoba berpacaran dengannya."
"MWOYAAA!" jieun melempar satu keripik kearah Hyebin yang segera dibalas gadis itu.
Jieun bangkit dari duduknya sambil meraih paper bag yang diberikan Bona tadi, lalu menuju kamarnya menghindari Hyebin dan bersih-bersih diri.
Setelah selesai, Jieun pergi ke dapur untuk memasak ramyeon sedangkan Hyebin berada di dalam kamarnya. Ponselnya yang ada tidak jauh darinya berbunyi notifikasi pesan masuk.
Jieun segera membukanya, namun bukan dari orang yang ia harapkan. Gadis itu membalasnya, kemudian menaruh sembarang lagi di meja dapur.
Bunyi notifikasi ponselnya membuat Jieun segera membukanya namun lagi-lagi bukan orang yang Jieun harapkan mengirim pesan teks padanya.
"Kenapa dia tidak menghubungiku?"
"Apa dia belum sampai?" tanya Jieun bermonolog sendiri.
Suara kilat petir menyambar membuat Jieun semakin kepikiran, gadis itu menatap jam dan jendela rumahnya bergantian. Tak lama hujan turun dengan sangat deras. Namun belum juga ada pesan masuk yang mengatakan bahwa dirinya sudah sampai dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Noona
FanfictionJeon Jung Kook cowok kelahiran 1997 mahasiswa tingkat pertama di National Seoul University atau yang sering di singkat UNS dengan jurusan kedokteran. Jatuh cinta pada seniornya (Lee Ji Eun). Namun siapa sangka, cowok setampan dirinya selalu di tolak...