13. Freaky Weirdo!!

25 15 6
                                    

BRUSSSSH

Aku tercengang melihat sosok gadis yang tak jauh dari tempatku berdiri, menjadi target salah sasaran oleh komplotan yang sempat aku serang bersama Raisa waktu itu.

Cih! Dasar preman brandalan.

Aku bersidekap berjalan maju karna penasaran siapa yang menjadi target para gadis gila sialan itu. Untung saja ini jam pulang jadi aku tidak terlalu mencolok untuk kepo dengan gadis yang sudah basah kuyup tersiram air siraman pel.

Bom

"Struth!" Aku terlonjak kaget melihat siapa yang mebjadi korban salah sasaran itu.

Sial! Lucy.

Dan dia melihatku dengan mata nanar yang buat aku bingung.

"Woi! Apa lo liat-liat?--- eh by the way, it's not our fault! kita gak sengaja, Hahaha. Lo sih rada mirip sama si bodoh itu!" Katanya ntah menyebutkan siapa, namun tak terkesan merasa bersalah kepada Lucy.

Sepertinya mereka sengaja.

Lucy berdecak lalu berjalan cepat seakan malu karna ketahuan aku.

Aku kembali menatap kepergiannya dengan dahi berkerut, lalu menatap malas para gadis bodoh dihadapanku.

"Absofuckinglutely! Poor Girls!" kataku menatap miris garis dengan attitude rendahan itu, kemudian berjalan pergi malas berurusan.

"HE APA LO BILANG!! WOI!" Teriak salah satu gadis tak terima yang membuatku berbalik masih tetap berjalan, seraya mengacungkan jari tengah menatap remeh mereka semua.

"Anjir! Makin-makin aja tuh cewek!" Celetuk salah satu gadis agak kaget.

"Gue kira dia tipe kalem, bangsat juga ternyata!"

"Apa gue bilang! Tuh cewek kek anjing sumpah! kadang tampilannya kaya good girl, tapi nyatanya nyalaknya gak ada bedanya sama anjing tetangga gue. Caper sekaligus Munafik!"

"Ck! Awas aja besok! habis dia ditangan gue---"

"Siapa?!" Gadis yang baru aja mengomel agak terkejut sontak berbalik.

"Siapa yang habis ditangan busuk elo, Hah?!" Tanya Ceroline galak, menatap garang keempat gadis yang tampak terkejut akan kehadirannya bersama Raisa.

Ceroline bersama Raisa menatap tajam satu orang gadis yang berada di tengah-tengah 4 orang gadis yang banyak omong tersebut.

"Lo mau balas apa hah besok? Sini balasnya sama gue!" Sahut Ceroline maju menantang.

"Lo semua kaya anjing buangan, sumpah! nyari perhatian tapi malah mirip cari masalah! Beban negara banget jenis manusia kaya lo berempat! nambah-nambahi kasus bullying di negri ini aja!" Omel Raisa kepada keempatnya yang mendadak diam membisu. "Kalau gua kaya udah gua usir mereka! Masih sekolah aka banyak gaya, Aiisssh pengen gua pukul rasanya." Raisa mengepalkan tangan hampir memukul gadis yang mengatai Ailin anjing sebelumnya.

"Udan beban, Emang lo semua udah bayar pajak sendiri hah?! Lo semua bikin citra negri ini jelek aja, ngerusak perekonomian negara dengan skandal-skandal menjijikan yang lo semua buat! aarrghh, kalau gua jadi presiden. Rata jenis kaya lo semua gua buat!" kata Raisa dengan otaknya sendiri menghardik keempat gadis itu.

Keempatnya agak termundur kaget, intintnya antara takut sekaligus ngeri berhadapan langsung dengan Ceroline dan Raisa.

Ceroline agak terkekeh mendengar omelan Raisa yang cukup unik. "Bantai aja Sa! gua juga jadi lo bakalan gua bantai, kawan gua gak ada salah malah mereka yang cari masalah. Ish! spesies kaya kalian mendingan gua semprot biar musnah! grrrrh!" Geram Raisa maju menggertak keempatnya yang sudah pucat pasi.

Deep Inside Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang