Vote, komen, and share..
✨Happy Reading✨Icha mulai malas karena terus-terusan berargumen dengan pikirannya sendiri. Kadang Icha juga merutuki dirinya sendiri ketika berlaku seenaknya dan cenderung tidak adil pada seseorang. Kadang Icha merasa senewen ketika melihat orang-orang yang terlalu lemah lembut dibuat-buat karena sejak kecil Icha dididik keras oleh kakek dan neneknya. Kadang hatinya juga mencelos menatap bagaimana Aga berbicara pada Aruna. Sudah hampir lima tahun mungkin, dia hanya memendamnya sendiri.
"Tegas, galak, sama punya dendam tuh beda loh Cha." Jo berucap pelan. Segelas kopi yang sudah mendingin di tangannya perlahan ia angkat,satu teguk sudah masuk ke dalam perutnya, lantas ia letakkan kembali di atas meja.
"Kalau kita gak tegas, mau jadi apa junior-junior kita? Kalau mereka gak bisa buat ditegasin, kenapa malah milih Mapala?"
"Emangnya yang tadi itu bentuk sebuah ketegasan?"
Doyi yang saat itu berada di tempat yang sama pun ikut bergabung, meninggalkan ponselnya yang masih terhubung dengan pengisi daya. Tergeletak begitu saja di lantai kontrakan. "Tegas itu. Emang kalau ke junior mesti tegas, biar mereka belajar juga. Kita di sini tugasnya buat membentuk pribadi mereka supaya lebih kuat, kan."
"Bang Doy kan tadi gak ada di depan. Kok bisa tau? Hii jangan ngarang." Dery usil.
Spontan Doyi melotot. Nyaris bola matanya keluar. "Gue punya indra ke sebelas."
Icha yang duduk di pinggiran sofa mendongak menatap Doyi. "Tumben lo belain gue? Biasanya juga lo julid banget udah kayak Feni Rose, kalau gak gitu ceramah udah kayak Mamah Dedeh sampai ngalor-ngidul."
"Dibelain salah kagak dibelain makin salah, Ya Rabb!!!" Doyi frustasi, dasar perempuan."
"Gue curiga lo suka sama Icha."
"Wah, pasangan galak dan julid, apa jadinya?" Kata Dery sebelum Doyi melayangkan cubitan yang mendarat tepat di bagian dadanya. Cubitannya kecil, membuat Dery meringis. Kalau saja ia berhasil membuka bajunya, pasti sudah memerah. Dery tidak terima meski ia hanya memohon ampun tanpa bergerak, ini namanya pelecehan seksual.
Dalam hidup, tidak ada yang mustahil. Meski pada kenyataannya Icha dan Doyi dalam kehidupan sehari-hari sangat bertentangan, tapi kadang rasa itu hadir karena terbiasa. Seperti Icha pada Aga. Perasaan yang hadir tanpa pernah terduga itu datang karena mereka terbiasa bersama. Sejak SMA, satu kelas hingga mereka sama-sama mengambil jurusan seni rupa di universitas yang sama, mereka juga punya hobi yang sama. Terlalu banyak waktu yang mereka lewati bersama untuk tidak jatuh cinta. Sayangnya, jatuh cinta sendirian tidak pernah seindah yang pernah dibayangkan.
Kalau Icha punya rencana dalam hidupnya, Semesta juga punya rencana. Yang sudah sepatutnya bersama, mau sejauh dan selama apapun mereka dipisahkan, ya tetap akan kembali pada akhirnya. Meski tidak ada yang tahu apa hasil akhirnya, tapi Semesta mungkin punya rahasia yang sebegitu besar. Rahasia yang nantinya akan membuat semuanya belajar, bahwa hidup di dunia ini atas kehendak Tuhan. Tidak ada yang tahu apa isi setelah koma dan sebelum titik.
KAMU SEDANG MEMBACA
3726 MDPL [Jung Jaehyun]
Romance[Part 7 ke atas sedang direvisi] Saat kalian membaca cerita ini, mungkin kalian akan membenci satu pihak. Tapi percayalah, tidak ada yang mudah ketika menjadi mereka. "Karena setiap perpisahan itu luka. Dan setiap luka butuh obatnya." "Selamat berke...