Jangan lupa tinggalin komen supaya gue bisa lebih sering update. XOXO
✨Happy Reading✨
Sejak Jo meninggalkan Aga di rumah Aruna, ia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Tapi keesokan harinya, tepat jam tujuh pagi ketika Jo kembali ke rumah Aruna bersama Tedi, dan Uus. Mereka masuk melalui pintu yang semalam.
"Bangun, woy! Bangun!" Jo menepuk bagian sofa yang empuk itu dengan punggung tangannya.
"Berasa lihat episode drama korea pagi hari gue, so sweet." Celetuk Uus mendapati pemandangan pagi ini.
Mendengar suara berisik dan cempreng manusia-manusia itu membuat Aga memnbuka matanya, ia melepaskan tangannya yang bersandar di bahu Aruna. Lantas disusul Aruna yang juga bangun, menggeliat dan menguap secara bersamaan. Mereka tidur berpelukan. Tapi yang terjadi ketika mereka bangun justru sama-sama terkejut.
"Enak bener ya lo berdua. Kita pusing-pusing dari semalem buat cari tau siapa yang ngirim itu video, lo berdua sibuk cuddle di sini. Lah gue juga pengen lah, gila!" Tedi bersungut, ia besumpah pagi ini dimulai dengan rasa iri dengki sebab kelakuan Aga dan Aruna.
"Ini gak kayak yang kalian pikirin kok. Serius!" Aruna bersuara dengan suaranya yang sedikit serak, membuat ketiga laki-laki itu kompak memandangnya.
"Eh bentar, gue belum kenalan sama lo. Gue Tedi." Tedi mengulurkan tangannya seraya mengulum senyum manis setelah cerocosnya barusan.
Aruna belum selesai bergelut dengan pikirannya, tapi seketika ia mengulurkan tangan, berjabat tangan dengan singkat. "Aruna."
"Hai, annyeong. Panggil gue Kenzi atau Gustav aja biar keren, hehehe. Tau gitu gue dulu masuk mapala aja ya kalau tau bakal ada Aruna sebagai anggota barunya." Uus mengerlingkan mata.
"Gak usah lama-lama." Ucap Aga datar ketika menepis tangan Uus yang hampir satu menit bercengkrama dengan tangan Aruna, membuat Uus mencibir.
"Sewot bener."
Senyum Aruna terpatri ketika sosok Aga memperlihatkan kecemburuannya meski samar di mata orang lain. Meski Aga orang yang dingin, entah mengapa Aga selalu punya sisi lain yang menakjuban di matanya. Percaya atau tidak, semalaman Aga berusaha menenangkan dan pelukan itu salah satu bentuknya.
"Bang?" Niatnya menginterupsi karena mendadak di kepalanya banyak sekali kunang-kunang, rasa sakit itu mendera Aruna secara tiba-tiba.
"Eh, iya Aruna. Kenapa?" Uus bertanya dengan ramah-tamah, tidak disangkal bahwa Uus adalah tipe laki-laki paling lemah lembut di antara kawan-kawannya. Tapi kalau kata kawan-kawannya justru terlalu lembut, padahal kebanyakan perempuan di luar sana pasti tipe idelanya yang macam Uus.
"Gue boleh ke dalem dulu sebentar nggak Bang?"
"Eh, boleh. Kan ini rumah lo."
"Eh iya, lupa."
KAMU SEDANG MEMBACA
3726 MDPL [Jung Jaehyun]
Romance[Part 7 ke atas sedang direvisi] Saat kalian membaca cerita ini, mungkin kalian akan membenci satu pihak. Tapi percayalah, tidak ada yang mudah ketika menjadi mereka. "Karena setiap perpisahan itu luka. Dan setiap luka butuh obatnya." "Selamat berke...