🛍️1.3🛍️

2.1K 443 14
                                    

Kemarin Jeongin kan, sekarang mari kita kembali ke Jisung. Itu cowok sebenernya mager keluar rumah. Tapi pas dia inget, mamanya mau belanja bulanan. Kalang kabut dia mandi, trus cabut dari rumah, make alasan ketemu sama temen di alun-alun kota.

Padahal dia mah di alun-alun kota sendirian, duduk di kursi natep tugu air mancur besar di depannya. Maklum, jomblo ngenes.

"Enak sih nggak disuruh belanja. Tapi ya gue jadi keliatan kek jones gini."

Jisung liatin sekitarnya, betapa banyaknya pasangan muda-mudi berlalu-lalang sambil bergandengan tangan, membuat Jisung merasa iri.

"Keknya gue harus cari cewe nih bah."

Jisung bangkit, dia jalan-jalan di sekitar alun-alun. Btw motor nya dia titipin di parkiran, jadi Jisung nggak ribet mikirin jalan-jalan pake motor. Cukup jalan pake kaki saja.

"Rame juga Sabtu malem gini."

Langkah kaki Jisung menapaki pinggiran jalan raya, banyak pedagang asongan di sana. Nggak cuma itu aja, bahkan penyewaan becak berlampu warna warni, figur Avengers, semua ada di sana.

Jisung ngerasa nggak cukup buruk jalan sendirian. Dia ngerasa, mungkin ini me time nya. Kan dia kalo Sabtu malam pasti keluarnya sama Brian mulu.

Muka mereka mirip, sampe dikira anak kembar. Padahal mah mereka cuma adek-kakak yang sifatnya bertolak belakang.

"Aku memang manusia biasa~ yang tak sempurna~ yang kadang salah~ namun dihatiku hanya satu, cinta untukmu luaー"

"Jisung?"

Pemuda bersurai hitam itu menghentikan senandung nya, dia noleh ke arah sumber suara yang sempat manggil dia.

"Kak Minho?"

••∆••

Abis pertemuan nggak sengaja tadi, keduanya mutusin buat jalan bareng. Toh kebetulan mereka sama-sama sendiri.

"Tumben sendiri?" Minho mulai topik pembicaraan.

"Jeongin nya gue tinggal, Kak. Soalnya biar dia gantiin gue belanja," kata Jisung

"Kan belanja berdua lebih enak, kok malah lo tinggal?"

Jisung tertawa malu, mulai menggaruk pelan leher belakangnya.

"Gue lagi males disuruh-suruh, mumpung ada Jeongin, kenapa nggak?"

Minho tersenyum tipis, geleng-geleng kepala. Nggak habis pikir sama pemuda di sebelahnya ini.

"Lo masih marah sama mama lo?"

Jisung tersentak pelan, diem sebentar trus natep netra Minho.

"Sebenarnya sih nggak. Tapi gue butuh waktu. Akhir-akhir ini gue lewatin sarapan sama makan malem bareng. Dan milih buat bikin mie instan di Indomaret."

"Yang lo lakuin nggak salah. Cuma lo jangan lama-lama kaya gitu. Kasihan lambung lo, dikasih mie mulu. Bosen ntar," ujar Minho.

Jisung kekeh pelan, selera humor Minho nggak buruk juga.

"Iya deh, besok gue sarapan bareng."

Minho tersenyum simpul, ngelus surai Jisung.

"Bagus, anak baik. Yok ikut gue, gue beliin boba."

Jisung diem mukanya merah abis kena perlakuan manis Minho, trus tangannya ditarik aja gitu sama Minho, diajak beli boba.

"Sial, ini orang perlakuannya manis banget. Nggak kaya bang Bri."

••∆••

© Lumierenay, 2021

[✓] Mas Indomaret [minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang