Transmigration Zea - 2

30.5K 2.7K 48
                                    

Zea masih tak percaya bahwa dirinya sudah tiada, namun ia bersyukur karena setidaknya ia masih bisa menjalani kehidupan nya di tubuh orang dan dunia lain.

Zea tadinya sudah berangan-angan menjadi seorang pelukis, menjadi guru dan memiliki keluarga kecil yang bahagia dikehidupan sebelumnya sederhana bukan? Tapi takdir sepertinya tidak menghiraukan keinginan Zea.

Bagaimana jika kalian tiba-tiba mengalami kejadian serupa seperti Zea? Yang tiba-tiba mengalami kecelakaan lalu jiwa nya yang masuk ketubuh orang lain dan di dunia yang tak Zea kenali sudah dipastikan kalian akan syok sama hal nya dengan Zea.

Zea menghela nafas, ini sudah 2 hari ia mengurung dirinya didalam kamarnya namun ia tak berniat keluar kamar selangkahpun.

Menghampiri cermin besar disebelah kasurnya lalu berdiri didepannya menatap pantulan dirinya. Zea akui sebenarnya Allesia memiliki wajah cantik bak bidadari dan juga tubuh ideal yang selalu di inginkan Zea dikehidupan sebelumnya, oh dan jangan lupa rambut perak khas keluarga Benerty namun yang membedakan Allesia dengan anggota Benerty lainnya adalah pupil nya yang berwarna amethyst berbeda dengan Duke dan kakaknya yang berwarna biru muda.

Sedang sibuk menatap dirinya sendiri di cermin tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar nya, Zea oh bukan Allesia segera tersadar lalu mengijinkan orang itu masuk.

Allesia pun berbalik lalu bertanya,"ada apa Nana?"tanya Allesia pada pelayan itu.

Dengan bergetar sambil menunduk takut Nana berkata,"se-sekarang waktunya u-untuk nona be-berlatih."

Berlatih? Allesia pun menyerengit, memang nya berlatih apa sih.

"Berlatih apa hari ini Nana?"tanya Allesia.

"Berlatih pedang Nona."jawab Nana masih dengan menunduk.

What? Pedang? Siapa sih seenaknya aja nyuruh kan baru juga sadar huh nasib batin Allesia.

"Baik aku akan segera siap-siap."ucap Allesia sambil mengangguk.

"Apa anda yakin nona?"tanya Nana.

Allesia menyerengit, yakin? memang nya kenapa?

"Memangnya kenapa?"tanya Allesia penasaran.

" Terakhir kali anda berlatih pedang adalah ketika anda mendapat luka gores sehingga nona menolak lagi untuk berlatih pedang, apa nona yakin akan berlatih saya khawatir"jelas Nana raut wajah nya menunjukan bahwa ia sedang khawatir.

matanya berkaca-kaca ia terharu karena Nana khawatir nya, dengan cepat Allesia meraih tangan Nana pelayan yang lebih tua darinya.

Nana pun berjengkit kaget karena majikannya.

"Terimakasih telah mengkhawatirkan ku Nana."ucap Allesia tulus lalu melepaskan genggamannya.

Lagi-lagi Nana terkejut karena tiba-tiba nona nya berterimakasih ini kejadian langka!

"Kalau begitu aku akan siap-siap dulu."ucap Allesia.

Nana pun mengerti langsung pamit undur diri.

***

Setelah selesai mengganti pakaiannya dengan pakaian latihan ia segera keluar dari kamarnya. bisa ia lihat banyak sekali para pelayan yang sedang beres-beres dan bersih-bersih di koridor.

Banyak juga pasang mata yang melirik Allesia takut-takut bagaimana pun juga Allesia tetap seorang antagonis dimata orang walaupun jiwa nya berbeda.

Sebenarnya Zea tidak tau letak tempat latihan pedang tersebut jadi ia menghampiri salah satu pelayan dan bertanya sebagai Allesia.

"Apa kau tau dimana letak tempat latihan pedang?"tanya Allesia itu pertanyaan bodoh memang tapi Zea tak peduli.

Pelayan yang ditanya pun menyerengit bukankah dulu Allesia selalu ketempat itu? Tapi tak lama ia segera menjawab.

" Di-dibagian ti-timur nona." Jawab pelayan tersebut, Allesia pun mengangguk kemudian tersenyum dan berterimakasih membuat pelayan tersebut melongo tak percaya.

Allesia pun segera menuju ke bagian timur arah tujuannya hingga akhirnya ia sampai di depan pintu latihan dan kemudian masuk.

Yang pertama Allesia lihat ada semacam lapangan besar dan juga rumah kecil dari kayu mungkin itu tempat berganti pakaian lalu ada lumayan banyak Ksatria yang sedang berlatih, dapat Zea rasakan begitu pekat aura Ksatria mereka.

Lalu mata Allesia menangkap tiga pria yang tiba-tiba menjadi kakaknya yaitu kakak pertama yang bernama Brian Dominic de Benerty dan juga Damian Eryk de Benerty dan satu lagi siapa itu? Karena penasaran ia segera menghampiri kedua kakaknya.

Dan Brian kakak pertama nya tak sengaja melihat Allesia yang menghampiri mereka bertiga.

"Ohh lihat siapa yang datang."ucap Brian datar membuat kedua pria yang fokus mengobrol menoleh kearah Allesia.

Suasana pun mulai berubah, Allesia yakin ini gara-gara dirinya yang tiba-tiba muncul.

"Mau berlatih huh? Atau ingin bertemu dengannya?"ucap Eryk datar.

Hei, penyambutan macam apa ini baru saja datang sudah dihadiahi kata-kata pedas, niatnya kan mau berlatih dan siapa yang dimaksud oleh Eryk?

Dan saat itu juga ia sadar bahwa pria satu lagi adalah....

" Putra mahkota?!"pekik Allesia.

***

Tbc.
Yuhu up gais~

Allesia Gristiam de Benerty

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allesia Gristiam de Benerty


26 Apr 21

Transmigration Zea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang