Transmigration Zea - 4

23.1K 2.3K 35
                                    

Happy reading!
.
.
.
.

Ucapan Allesia tempo hari membuat Brian tak tenang. Apakah Allesia sebegitu tersiksa dengan perlakuan nya selama ini? Lalu sekarang apa yang harus Brian lakukan? Meminta maaf? Yah itu ide yang bagus namun setiap kali Brian mencoba Ego nya lah yang akan menang.

Sepertinya menghampiri dan menanyakan keadaannya tidak terlalu buruk. Kali ini Brian bertekad walaupun sekedar menanyakan keadaannya.

Kemudian Brian segera berjalan menghampiri kamar Allesia. Bisa Brian lihat kamar Allesia berada di paling ujung dan kurang pencerahan sepertinya ia harus memindahkan kamar Allesia di podium utama.

Kaki nya berhenti didepan kamar sang adik saat akan meraih gagang pintu ia urungkan sebab mendengar adiknya berteriak.

***

Dilain sisi.

"Nona, tuan Duke memerintahkan saya untuk memberitahu anda untuk segera bersiap-siap."ucap Elly sambil menunduk hormat.

"Bersiap kemana?"tanya Allesia

"Kerajaan bagian selatan nona."jelas Elly.

Kerajaan bagian selatan? Bukan kah di sana tempat pemeran wanita utama tinggal?Batin Allesia.

"Emm, sepertinya aku tak bisa ikut Elly."ujar Allesia.

"Tapi nona, tuan Duke menyuruh saya untuk memaksa Anda nona muda."jelas Elly.

"Kau lihat kan bagaimana kondisi ku?"tanya Allesia yang dijawab anggukan.

"Kalau begitu sampai kan pada Duke."suruh Allesia.

"Tapi nona, nona Lilyana akan datang dalam perjamuan nanti."ucap Elly tetap berusaha, dengan membawa-bawa nama pemeran utama. Karena setau nya jika nona nya mendengar nama pemeran utama wanita, Allesia akan marah dan bersikeras untuk ikut perjamuan itu.

Palingan kalo ikut juga di kacangin
Batin Allesia mencibir.

Allesia tidak ikut karena ia tau nantinya di perjamuan ia akan terkacangi dan disindir dan dibandingkan-bandingkan oleh para pemeran pria terutama oleh ayahnya.
Zea masih ingat dalam novel tersebut nantinya Allesia yang di sindir oleh pemeran pria pun tak terima, dan berakhir menyalahkan Putri Lilyana sang pemeran utama wanita. Lalu berakhir Allesia yang di bentak oleh para pemeran pria termasuk ayahnya.  Karena itulah Allesia tak mau berinteraksi lebih dengan keluarga nya.

"Kenapa ada Putri Lilyana disana?"tanya Allesia.

"Saya juga tidak tau nona."ungkap Elly.

"Paling cuma numpang ngobrol doang disana."ucap Allesia malas, sedangkan Elly tersenyum canggung.

"Sepertinya posisi Nona Lilyana cukup penting."ucap Elly tanpa sadar, menyadari kesalahannya Elly segera meralat ucapannya.

"Ma-maksud sa--"

"Jadi maksud mu posisi ku tak penting begitu"teriak Allesia sambil berdiri dari duduknya dan meringis pelan karena luka dikakinya belum sembuh.

Elly bergetar ketakutan ini salah nya karena memancing kemarahan Allesia.

"Bu-bukan be-begitu ma-maksud--"
Lagi lagi ucapan Elly terpotong.

"Ck padahal kemampuan nya lebih rendah daripada diriku."teriak Allesia frustasi.

Bagaimana tidak frustasi ketika seseorang membedakan antara kedudukan dan kemampuan. Padahal jika dilihat-lihat kemampuan Allesia lebih berkembang dibandingkan Putri Lilyana.

Transmigration Zea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang