Transmigration Zea - 17

15.1K 1.5K 196
                                    

|Transmigration Zea|
Chapter 17

Happy reading
.

.

.


Eryk berjalan dengan tangan terkepal, raut wajahnya mengeras. Langkah kakinya begitu menggema membuat beberapa pelayan menoleh takut-takut.

Brak

Eryk membuka pintu kamar nya dengan kasar.

Prang

Benda-benda mewah dikamar nya pecah begitu saja. Dengan membabi buta Eryk melempar barang demi barang sebagai pelampiasan nya.

"I-itu ti-tidak mungkin kau kan?"Eryk bertanya lirih.

Eryk menggenggam sebuah vas bunga dengan kuat sehingga pecah dan melukai tangannya. Namun ia tak pedulikan itu sekarang, hanya satu yang ia pikirkan Sekarang.

Eryk jatuh terduduk, tangannya mengacak-acak surai nya frustasi.
"Tidak...itu tidak mungkin kau."gumamnya.

Eryk berteriak frustasi.
"Ke-kenapa harus kau..."lirih nya.

"KENAPA HARUS KAUU..."teriak Eryk menggema.

"Eryk ada apa?"tanya seseorang.

Eryk menoleh kemudian ia berdiri dan menubruk tubuh kokoh milik ayahnya. Ia tak peduli dengan harga dirinya, yang ia butuhkan sekarang adalah seseorang yang menenangkan nya.

Sedangkan Duke terkejut ketika melihat Putra nya tiba-tiba memeluknya. Tadinya ia akan keluar untuk mengurusi sesuatu, namun ketika mendengar suara gaduh di kamar Putra nya lantas ia masuk kekamar putranya. Dan hal yang pertama ia lihat adalah kamar yang dipenuh kaca yang berserakan dan barang yang sudah hancur tak berbentuk.

"A-ayah me-mengapa banyak orang tidak menyukai kita?"tanya Eryk dengan miris, tangannya masih setia memeluk tubuh ayahnya.

Duke menyerengit binggung ada apa dengan Putra nya ini? Tapi ia bisa merasakan baju nya basah. Apakah Putra nya ini sedang menangis?

"A-ayah katakan padaku me-mengapa banyak orang yang tidak menyukai kita?"tanya Eryk dengan suara terendam.

Melihat Putra nya yang baru pertama kali seperti ini, ia langsung membalas pelukannya.

"Ada apa? Ceritakan pada ayah."ucap Duke perlahan.

"Ayah a-aku sudah mengetahui siapa pelaku penculikan Allesia dan yang membuat kekacauan akhir-akhir ini."ucap Eryk panjang lebar sembari melepaskan pelukannya.

Mata Duke melebar benarkah Putra nya sudah mengetahui nya?

"Katakan pada ayah."desak Duke

"Pelakunya..."





"... Irina Emarie."

Cukup, ini tidak lucu.

Duke mencengkram kedua bahu Eryk.
"Jangan bercanda ini tidak lucu."ucap Duke tak tenang.

Eryk menghapuskan air matanya dengan kasar.
"Aku tidak bercanda ayah! Bahkan aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri."jelas Eryk dengan tegas.

Duke mematung, tidak tidak mungkin! Bagaimana bisa adik ipar nya yang melakukan semuannya.

"Saat itu aku bertemu Henderix dan dia memberitahu ku siapa pelakunya..."

Duke memperhatikan Eryk menunggu putranya melanjutkannya.

Transmigration Zea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang