Transmigration Zea - 18

14K 1.4K 98
                                    

|Transmigration Zea|
Chapter 18

Happy reading!
.

.

.


"Apa?"tanya Allesia malas.

"Aku ingin bicara serius dengan mu."ucap Max, dengan menurunkan harga dirinya.

Allesia memutar matanya jengah, mau apalagi sih putra Mahkota ini?

"Aku tidak ada waktu."ucap Allesia ketus.

"Ini penting."ucap Max menatap dingin kearah Allesia.

Allesia Menghela nafas frustasi.

"Baiklah, cepat katakan aku tidak punya waktu."ucap Allesia berdecak.

Max pun duduk disebelah Allesia namun tetap menjaga jarak. Keduanya kini sedang berada di taman kawasan Mansion Benerty.

Max pun berdehem pelan, sekarang dirinya harus mengenyampingkan rasa ego nya itu.
"Kau tau kan akhir-akhir ini banyak kekacauan di daerah kerajaan bulan?"

Allesia berdehem pelan sebagai jawaban bahwa ia mendengarkan.

"Bahkan didalam istana pun terjadi peledakan ketika pertandingan berlangsung..."

Allesia menyerengit ia tak mendengar bahwa ada ledakan dalam istana bulan.

"Terjadi peledakan di istana bagaimana bisa?"tanya Allesia kebingungan.

"Kau tidak tau?"tanya Max datar.

Allesia Menggeleng Sebagai jawabannya.

"Baiklah lanjut, Henderix bilang bahwa ia sudah mengetahui pelakunya dan orang itu berada disekitar ku."jelas Max masih dengan nada datar.

Allesia terdiam, jadi Pangeran Killian sudah mengetahui pelakunya? Apakah itu benar?

"Dan... Apa kau pelakunya?"tuduh Max.

Allesia seketika melotot setelah sadar dari lamunannya. Datang-datang tanpa diundang hanya untuk menuduhnya saja begitu? Enak saja! Kali ini ia tak kan tinggal diam.

"Maksud mu kau mencurigai ku begitu?"tanya Allesia berusah tenang.

"Menurut mu?"tanya Max santai sembari menikmati teh nya.

Allesia menggertak gigi nya, Mau nya apasih!

"Sudah datang tak diundang lalu menuduh orang tanpa tau bukti, lalu apa lagi?"tanya Allesia sinis.

Entahlah, setiap Allesia berhadapan dengan Max pasti emosinya selalu terpancing dan mulut nya dengan tak terkontrol mengeluarkan kata-kata tajam yang pasti nya tak sopan. Tapi apa pedulinya? Toh yang mencari gara-gara adalah pria dihadapannya ini.

"Apa alasan mu?"tanya Allesia berusaha sabar.

"Kau orang yang selalu berada disekitar ku, jadi aku hanya mencurigai mu itu saja."jawab Max enteng.

Hanya itu?! Hanya karena aku selalu berada disekitar nya ia mengira aku pelakunya?! Tapi itu kan duluu?! Ia mencoba mengatur nafasnya berkali-kali berharap emosinya reda. Tapi tidak bisa! Zea merasa ia sedang berbicara dengan iblis yang menjelma menjadi  manusia!

"Oh satu lagi, mungkin kau merasa kalah saat tau aku akan bertunangan dengan Kaila."ucap Max menaikkan sebelah sudut bibirnya, menyeringai. Dengan percaya diri.

Allesia membelalak matanya ketika mendengar ucapan Max yang percaya diri itu. Allesia memijit pangkal hidungnya. Bukan hanya lelah bicara saja, ia juga lelah pikiran dan batin untuk berbicara bersama pria dihadapannya ini.

Transmigration Zea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang