Transmigration Zea - 20

12.4K 1.4K 25
                                    

Brian berjalan santai memasuki Istana kerajaan bulan. Dirinya diperintahkan oleh sang ayah untuk menyampaikan berkas-berkas penting pada Raja Davide.

Saat dirinya masuk para pelayan membungkuk hormat pada Brian.

Brian masuk keruangan kerja milik Raja Davide Setelah mengetuk pintu tentunya.

"Saya ingin menyerahkan berkas ini."ujar Brian sopan sembari menyerahkan berkas didepan Raja Davide.

"Baik, terimakasih."ucap Raja Davide.

Merasa sudah tidak ada yang di bicarakan lagi, Brian pun pamit dan membungkuk salam pada Raja Davide. Namun, baru saja ia akan keluar suara Raja Davide mengintruksi.

"Aku ingin mengundang keluarga mu ke acara pertunangan Max lusa."ujar Raja Davide.

Brian terdiam kaku, ia pun membalikkan badannya kembali menghadap sang Raja bulan. Ia memang terkejut, namun bukan terkejut karena Kaila akan bertunangan. Bukan! Ia terkejut karena jadwal pertunangan mereka bukan lusa, namun 2 Minggu lagi. Ada apa gerangan pertunangan ini dipercepat?

"Baik, akan kami usahakan."ujar Brian sopan lalu pamit lagi dan segera keluar dari ruang kerja Raja Davide.

Brian berjalan di podium utama dengan wajah datar, namun percayalah dibalik raut nya ia sedang kebingungan.

"Salam Tuan Dominic."ucap seseorang.

Brian menghentikan langkahnya ketika mendengar seseorang menyapa nya dari belakang. Lantas ia pun berbalik guna melihat siapa gerangan.

"Salam juga Nona Lilyana."ujar Brian memberi salam juga, ketika melihat Kaila.

"Sedang apa anda di sini Tuan?"tanya Kaila tersenyum sembari basa-basi.

Sedangkan Max hanya berdehem dan menganggukan kepala seolah mengatakan 'salam juga'.

"Mengantar berkas."jawab Brian singkat.

Kaila terdiam ketika mendengar ucapan Brian yang terdengar sangat dingin dan juga cuek. Sebenarnya Brian masih menyimpan rasa pada Kaila, Namun dirinya mulai belajar mengikhlaskan seperti apa kata adiknya itu. Tapi yang membuat dirinya aneh adalah, ketika Brian mendengar tentang Kaila dirinya pasti muak dan juga acuh. Biasanya Brian akan tersenyum tiba-tiba ketika melihat Kaila dihadapan nya, tapi kini tidak.

"Baiklah kalau begitu aku pamit."ucap Brian pamit, entah kenapa dirinya sangat ingin pergi menjauh dari hadapan kedua pasang tersebut.

Kaila hanya mengangguk pelan dan Menatap punggung Brian yang mulai menjauh.

Max tersadar,"apa itu Brian?"tanya Max pada Kaila.

Kaila menoleh pada Max lalu mengangguk kemudian berjalan meninggalkan Max yang masih berdiri ditempat.

Max menatap heran kearah Kaila yang sudah berjalan terlebih dahulu. Ia lebih heran ketika dirinya tiba-tiba berada di podium utama, awalnya ia berada di kamar nya seinggat nya. Kaila... Ia harus mengawasi Kaila.

****

"Sedang apa kalian disini?"tanya Brian ketika melihat adiknya sedang mengobrol dengan Henderix di halaman.

Keduanya menoleh, Henderix pun memberi salam sopan pada Brian yang dibalas oleh sang empu.

"Mengobrol."jawab Eryk singkat.

"Penting?"tanya Brian.

"Kami hanya membicarakan tentang kekacauan akhir-akhir ini."jawab Henderix.

Brian pun ber oh ria sembari bergabung dengan mereka.

"Aku mendengar dari Raja Davide bahwa Putra Mahkota akan bertunangan lusa, apakah benar?"tanya Brian mengalihkan pandangannya ke Henderix.

Transmigration Zea Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang