3

3 1 0
                                    

Bagaikan roda beca, 3 dan selalu bersama sama mungkin bisa menggambarkan bagaimana persabatan Resti, Sabila dan Jeni saat ini

Kemanapun mereka pergi, mereka selalu bertiga. Paket komplit memang

"Jen Jen aku eskrim rasa alpukat ya!" Teriak Sabila

"Heh emang ada es krim rasa alpukat? Ngaco deh" ucap Resti

Sabila nampak berpikir dengan wajah polosnya. Benar benar polos seperti anak kecil "emang rasa alpukat gak ada ya?"

Resti menggeleng, kemudian tidak lama jeni datang dengan dua cone ice cream rasa coklat dan satu cone rasa strawberry

Jeni menyerahkan satu cone es krim rasa coklat pada Sabila "coklat aja, alpukat ga ada" kemudian dilanjut memberikan es krim rasa strawberry pada Resti

Masih dengan seragam sekolah yang melekat pada tubuh mereka berkeliling untuk mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman karena suasana taman sore ini cukup ramai

Namun sepertinya sore ini adalah hari sial untuk Salsabila, seseorang menabrak dirinya dari depan hingga es krim yang ia pegang mengenai wajahnya

BRUKK

"Sabila!"

"Sabila!"

"AW!!!"

"Sori gue buru buru!!"

Tidak ada sopan santun nya memang, laki laki itu pergi begitu saja setelah apa yang dia lakukan . Menyebalkan

"Anj* tu cowo gila!!" Sabila berteriak sambil memaki berharap dia berhenti lalu meminta maaf padanya

Resti bergegas pergi ke warung untuk membeli tisu basah dan tisu kering

"Sa sini, sini gue umpetin muka lo biar ga malu" jeni greget sendiri melihat Sabila. Bukan apa karena pengunjung taman mulai menertawakan wajah Salsabila karena seperti badut. Ada juga yang cuek tidak peduli

Tak kunjung menoleh, jeni menarik telinga Salsabila "sini Lo, dasar keras kepala"

"Anjir sakit Jen lepas"

Jeni membawa Sabila duduk di bangku taman paling pojok kemudian menaruh cardigan yang ia pakai tadi ke kepala salsa dengan paksa

"Resti mana sih lama banget"

"Bentar lagi sa, sabar"

"Iya aku sabar ko, masalahnya nanti muka aku tambah manis. Orang yang liat aku kasian pada diabetes" salsa mencerucutkan bibirnya kesal

Jeni dibuat greget dengan sahabatnya, ingin rasanya mengunyel unyel wajah Sabila saat ini juga

Bisa bisanya dalam keadaan seperti itu dia masih bisa becanda. Gila!

"Jen, liat muka aku jelek ya?"

"Jen es krimnya manis enak, kaya aku!"

"Jen"

"Jenn!!"

"Jeni!!"

"Astaga, apa si sa--"

"Heh. Lo jilatin es krim se muka?!" Jeni cengo karena wajah Sabila sudah hampir bersih dari es krim tadi

"Mmmm hehe, Jen Lo mau nyoba?"

"Anjir gila Lo sa, jorok ih"

"Iya ngga lagi"

"Resti mana ya" jeni mulai khawatir, perasaanya mulai tidak nyaman

"Telfon aja Jen"

Satu kali....

Tidak ada jawaban

"Coba vc aja"

Jeni menurut, ia mencoba menghubungi Resti dengan panggilan Vidio. Hingga panggilan ke lima, Resti baru menerima panggilan nya

"Lo gak pa----" belum sempat jeni menyelesaikan perkataannya, suara Sabila menduluinya

"Heh res Lo di----"

"Anjir Lo tega ya sama gue. Makan ga ngajak" teriak Sabila di samping telinga jeni, membuat Jeni ingin sekali menyumpal mulut Sabila

Jeni sedikit aneh, bukanya marah si tengil justru satu koneksi dengan Resti, aneh. Ini circle persahabatan yang sedikit gila memang

"Sori, tadi nyari tisu ga ada. Sampe keliling keliling" ucap Resti di seberang sana

"Emang Lo nyari dimana?" Tanya jeni

"Warung makan"

Lagi. Tuhan ingin sekali jeni menarik telinga Resti saat ini

"Bagus res. Bagus banget nyari gituan di warung makan" wajah jeni mulai memerah, merah karena malu. Kesal dan argh semuanya campur aduk

Sabila tertawa "res tungguin ya, aku kesana. Sekalian numpang cuci muka"

Oke baiklah. Kesabaran jeni di uji mulai dari sekarang


_______________________________________________

Ada  nama panggilan khusus dari kalian buat tiga bocah ini ?

1. Salsabilla Angel D.P

2. Resti Anggraeni

3. Jeni Patricia

Jangan lupa vote + komen

Next part

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang