13

13 0 0
                                    

Gio mendorong kursi roda untuk menyusuri taman sore ini

Taman yang tidak terlalu ramai membuatnya sedikit tenang

Dirasa sudah mendapat tempat yang pas. Gio berhenti mendorong kursi roda Sabila. Ia memutarnya untuk berhadapan dengan gio

"Kaki kamu masih sakit?"

Sabila ingin sekali bicara 'kalo gak sakit ga mungkin pake kursi roda gitu aja nanya. Oke tapi itu hanya bisa ia ucapkan dalam hati

"Masih"

"Ko bisa kaya gini sa kenapa?"

Sabila menjawab seadanya "gara gara kecoa terbang"

Gio mendengus geli "kamu takut kecoa?"

"Aku engga takut gio. Aku cuma kaget"

Ucapan Sabila mengingatkannya saat pertama kali bertemu di bioskop 'aku ga takut. Aku cuma kaget

"Sa kecoa!" Teriak gio

AAAAAKKKHHHH

Sabila yang 'takut pun sontak memeluk gio yang ada di hadapannya. Mata nya terpejam kuat. Pelukannya pun tak kalah kuat

Kayanya si gio ngambil kesempatan dalam kesempitan ya ges ya ><

Gio tertawa kencang namun tak urung iya membalas pelukan Sabila "kecoanya udah pergi sa"

Sabila melepas pelukannya dan berkacak pinggang "kamu ngerjain aku?!"

Gio tertawa lagi " cuman mau tau yang katanya enggak takut sama kecoa"

Sabila memalingkan wajah dengan wajah cemberut

"Ih sa, aku cuman becanda jangan marah dong"

"Hm" Sabila menjawab namun tetap memalingkan wajahnya enggan menatap gio

Gio bangkit, ketika melihat stand es krim di sebrang. Kakinya melangkah untuk menuju ke sana membeli dua cone es krim rasa coklat untuk Sabila Kemudian kembali setelah mendapat eskrimnya

"Sa maafin aku dong"

"Apaan sii" jawab Sabila jutek

"Aku punya es krim loh"

Sabila melirik sedikit

"Yakin gamau sa?"

"Kayanya enak banget nih"

"Sa yakin??"

Sabila tetap diam namun tidak dengan matanya yang diam diam melirik ke arah gio

Bibir gio perlahan menyentuh es krim dan melumat nya pelan

"Sa yakin?"

Sabila tidak tahan. Es krim coklat itu sungguh menggoda imanya. Ia mau tapi ia ....gengsi

"GIO STOP!"

Gio berhenti dari acara makan es krimnya. Sepertinya ia berhasil membujuk Sabila

"Kenapa sa?"

Sabila menunduk, memilin kedua tangannya di bawah sana "aku mau itu, kamu"

Gio terdiam sejenak mungkin maksud Sabila 'ingin es krim yang dipegang gio

Gio pun menyodorkan cone es krim miliknya yang masih utuh

"Ambil sa"

Sabila mendongkak sambil tersenyum "serius?" Dan gio mengangguk

Mengusak rambut Sabila gemas "iya Sabila" gio tersenyum lagi hingga matanya hampir menghilang

Akhirnya keduanya hanyut dalam momen itu, bahkan awan mendung yang mulai hadir di antara keduanya tidak melunturkan rasa kebahagiaan mereka

Tes...

Bulir bulir air hujan turun sedikit demi sedikit. Gio sigap mendorong kursi roda Sabila hingga berteduh di sebuah stand makanan yang sepi

Hujan turun semakin deras dengan awan yang semakin hitam

Gio memperhatikan Sabila yang mulai menggosokkan kedua tangannya. Ia pun melepas Hoodie yang semula ia kenakan

"Sa kamu pake ya" ucap gio menyerahkan Hoddie berwarna coklat muda dengan ukuran yang dibilang sangat besar di badan Sabila yang sangat mungil

Sabila melirik Hoddie itu kemudian melirik gio yang tengah menatapnya teduh. Sabila menggeleng "nanti kamu gimana?"

Gio tersenyum "kamu tenang aja, aku kebal sama dingin ko"

Sabila menatap Hoddie itu cukup lama "pasti kegedean "

"Gapapa sa, biar badan kamu anget"

"Tap--"

"Udah nurut aja sa, mau pake Hoddie atau mau aku peluk hm ?" Ucap Gio dengan raut wajah tidak main main

Sabila merunduk, kemudian ia meraih Hoddie yang dipegang Gio kemudian memakainya

Sabila tersenyum saat mencium aroma cool milik gio yang tertinggal di Hoddie yang sedang ia kenakan . "Hmmm Hoddie kamu wangi banget gio"

Gio tersenyum "kamu suka sa?"

Sabila spontan mengangguk, rasanya tangan gio bergerak sendiri untuk mengusap rambut Sabila yang lembut,  tatapannya seakan terkunci. Ia terpesona oleh Sabila saat ini, ia sangat menggemaskan

"Sa. Kamu cantik hari ini"



_______________________________________________

Oke readers segini dulu uwu uwu an Sabila sama gio nya

Kira kira Sabila bakalan baper ga ya sama perhatiannya gio?

Ini masih awal ya gengss  masih aman jadi belum ada konfliknya hihi

Next ->

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang