24

0 0 0
                                    

Jika kalian berpikir seorang Salsabila Angel Daniella Putri adalah orang yang sempurna karena memiliki keluarga yang lengkap dan harmonis kalian salah besar

Karena pada kenyataannya Sabila hanya memiliki seorang ibu. Ia hanya memiliki Amel dalam hidupnya sejak Sabila kecil ia tidak pernah tau tentang seperti apa rupa ayah nya 

Amel memang selalu bolak balik keluar kota karena memiliki sebuah saham di suatu perusahaan hingga sering membuat dirinya tidak pernah berada dirumah

Tentang ayahnya. Sabila sama sekali tidak tau apakah mereka sudah bercerai atau belum, sudah mati atau masih hidup. Bahkan nama nya pun Sabila tidak tau . Jika pun Sabila bertanya pada Amel dimana ayahnya dia selalu marah

Amel bilang ayahnya selalu melakukan kekerasan terhadap dirinya maupun Sabila sejak Sabila masih berumur satu tahun

Suara dering ponsel Sabila berbunyi, ia melihat nomor tidak dikenal menelfonnya

Dengan ragu Sabila menggeser tombol hijau hingga panggilan tersambung

"Tolong...."

Sabila terpaku, dadanya tiba tiba terasa nyeri. Itu suara Amel seperti tengah menahan sakit

"M-mmamah kenapa mah??"

"Mah jawab bila mamah kenapa? Mamah dimana??!"

"Billa tolong mam---"

Tut

"Mah jangan bikin bila takut"

Sambungan diputuskan sepihak, Sabila takut terjadi sesuatu dengan Amel. Tanganya bergetar saat mengetik nomor Bagas dan Adit ia mencoba menghubungi keduanya untuk meminta tolong

Karena sekarang ia tidak punya siapa siapa selain mereka berdua




_____*______*_______*__________*________*_____

Setelah sabila menghubungi keduanya, mereka akhirnya sepakat untuk bertemu di cafe lily

Jam sudah menunjukkan pukul 13. 15

"Sorry gue telat" ucap Adit kemudian menarik kursi dan duduk disana

"Btw itu beneran suara mamah Lo sa?" Tanya Bagas dan Sabila mengangguk

"Gue yakin itu mamah, dia kaya kesakitan"

"Lo tenang nanti gue coba lacak nomor telepon nya" ucap Adit kemudian mengetikan sesuatu di layar laptop yang ia bawa

"Gue takut" cicit Sabila

"Ga usah takut, gue yakin mamah Lo baik baik aja okey?" Ucap Adit

Tiada hujan tiada angin, seseorang menarik rambut belakang Sabila "bangun Lo!"

Sabila berdiri sambil memegangi rambutnya yang ditarik. Dan itu rasanya sangat sakit "lepasin res. Kamu kenapa?"

Perlakuan Resti mengundang perhatian Adit dan juga Bagas. Beruntung pengunjung di cafe lily hari ini terbilang sepi karena masih pagi

"Heh Lo apaan datang main tarik tarik LEPASIN!!!" Bagas melepaskan tangan Resti yang menarik rambut Sabila dengan paksa

Sedangkan Adit? Ia menghubungi gio agar segera datang ke cafe lily sekarang juga

"Dibayar berapa kalian sama jalang ini hah? Sampe mau temenan sama dia?!"

"Gue bukan jalang Resti asal Lo tau!" Sepertinya kesabaran Sabila sudah mulai menipis, menurutnya kali ini Resti sudah keterlaluan karena sudah mulai bermain fisik

"Bukan jalang kata Lo?!"

PLAK

Resti menampar pipi Sabila hingga hampir tersungkur "TERUS APA MAKSUD LO PELUKAN SAMA AFA? PACAR GUE SABILA! PACAR GUE!! APA LO LUPA??!"

Adit mencoba menahan Resti, sedangkan Bagas melindungi Sabila dari jangkauan gadis gila itu

Resti terus meronta di cekalan Adit "gue tau Sabila! Gue tau semua yang Lo lakuin sama afa! Gue bukan gadis bodoh sialan!"

Flashback on

Resti dan keluarganya tengah mengadakan makan malam di sebuah restoran ternama di Jakarta. Awalnya semua baik baik saja namun suara notifikasi dari handphone Resti terdengar

"Siapa sih" ucap Resti kemudian melihat pesan yang di kirim dari nomor tidak kenal

Ia kaget, saat melihat isi pesannya. Sebuah Vidio berdurasi singkat dimana Pacarnya Afa dan sahabatnya Sabila tengah berpelukan di sebuah cafe. Disana juga terdapat pesan singkat "teman makan teman bukan begitu Resti?"

Tangan Resti terkepal "tunggu pembalasan gue Sabila"

Flashback off

"Gas lepasin gue" ucap Sabila memohon saat Bagas terus menghalanginya untuk bertatapan dengan Resti

"Jangan bahayain keselamatan Lo sa"

"Gue gak bakal macem macem gas. Lepasin gue" ucapnya. Akhirnya Bagas melepaskan Sabila membiarkannya untuk menyelesaikan masalah mereka 

Resti tersenyum saat Adit juga melepaskanya, dengan gerakan cepat ia meraih gelas minuman yang sempat mereka bertiga pesan

PRANKKK

SRET

"RESTI!!!"

"SABILA!!"

______________________________________________

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang