15

1 0 0
                                    

Sabila mematung, saat melihat dua orang berbeda jenis tengah duduk berdua dengan tangan saling menggenggam serta tawa yang tidak pernah hilang dari keduanya

Jika tau akan seperti ini, Sabila mungkin enggan menerima permintaan sahabatnya untuk datang ke cafe monica 

Bagaimana sekarang? Apakah dia harus putar balik atau masuk?

Tidak tidak sepertinya Sabila akan pulang saja, untuk alasan ia bisa berbohong sedikit

Sabila memutar tubuhnya, namun seseorang menarik tanganya lembut

"Kenapa enggak masuk sa?"

Sabila kaget namun sebisa mungkin ia menyembunyikan nya "eh, itu ikat rambut aku ketinggalan di taksi. Tapi taksinya udah pergi" bohong Sabila

Resti. Sahabatnya mengangguk "kamu udah cantik ko, gak usah di iket rambutnya"

Sabila diam, entah perasaan seperti apa yang tengah ia rasakan ia pun tak tau

"Ayo sa" ucap Resti , akhirnya Sabila tidak bisa menolak. Ia pun masuk dengan Resti kemudian duduk di meja nomor 5

Setelah keduanya duduk, Sabila tau satu hal sekarang. Lelaki yang selama ini selalu berada di sampingnya adalah lelaki yang Resti sayangi

"Sa, kenalin ini afa" ucapan Resti membuyarkan lamunan Sabila

"Zen Zafa Algio"

Sabila menjabat tangan afa yang terus memperhatikan nya "Sabila"

Sabila bodoh! Benar benar bodoh, kenapa sejak awal ia tidak bertanya siapa nama panjang laki laki itu

Ketakutan yang selama ini menyelimuti hatinya sepertinya akan segera terwujud

Sabila khawatir

"Ini pacar aku sa" ucapan Resti lagi lagi membuat Sabila mematung tak mampu berkata kata

Kenapa dadanya terasa sesak? Perih dan ini rasanya sakit

Resti menggoyangkan tangan Sabila "kamu kenal sama dia sa?"

Sabila menggeleng tanpa berpikir panjang, ini diluar kendalinya "enggak"

Benar bukan? Gio dan dirinya hanya orang asing yang tidak sengaja bertemu. Kenapa? Seharusnya sejak awal Sabila sudah tau ini akan terjadi tapi terlambat perasaan nyaman sudah bersarang di hatinya

Untuk apa semua perhatian gio padanya selama ini? Rasa khawatirnya ? Rasa peduli nya? Jika akhirnya akan seperti ini

Ini bukan lelucon

"Jadi ini orang yang mau kamu kenalin sama aku res?" Tanya Sabila lesu namun sebisa mungkin ia tampak biasa saja

Resti mengangguk penuh semangat "iya sa"

Tangan mulus Resti bergerak memeluk gio dari samping "kita udah pacaran dari satu bulan yang lalu, maaf baru ngasih tau kamu sa" Resti menunduk kemudian menatap Sabila "aku baru ada waktu senggang buat ketemu sama kamu dan ngobrol santai kaya gini"

Sabila tersenyum, senyum yang menandakan ia sakit, jadi selama ini gio pacar Resti? Kenapa gio tidak pernah bilang jika dia sudah punya pacar? Kenapa selama satu bulan yang lalu ia bahkan masih peduli padanya? Perhatian nya bahkan tidak pernah hilang, bahkan saat cek up pun gio menemani Sabila

Ini benar benar hadiah luar biasa

Satu bulan bukan waktu yang sebentar untuk hanya sekedar kenal, ia tau resti mungkin lebih dulu kenal dengan gio

Bisa kah Sabila kuat melihat orang yang ia sayangi menjalin sebuah hubungan dengan sahabatnya sendiri?

Sabila ingin menangis, berteriak meminta penjelasan gio. Tapi tidak, ia akan mengalah untuk sahabat nya Resti selagi dia bahagia

"Kenapa ngelamun sa? Kamu sakit?"

Sabila menggeleng "enggak ko, aku baik baik aja"

Resti menyerahkan buku menu pada Sabila "pesan sesuka hati kamu, aku yang bayar"

Benar. Perkataanya beberapa bulan yang lalu terjadi, ini seperti Boomerang Resti mentraktir nya makan untuk acara mereka yang resmi berpacaran

Sakit

Tapi Sabila tahan, ia tersenyum kemudian memilih banyak sekali jenis makanan yang sempat ia makan bersama gio beberapa Minggu yang lalu

Sedangkan gio, laki laki itu hanya diam saat melihat raut wajah kecewa Sabila. Ia tau telah menyakiti perasaannya, tapi ini bukan kemauan gio

Gio suka dengan Sabila namun tidak bisa melepaskan Resti yang sekarang berstatus pacarnya

Kalian tau kalian kecewa dengan gio, namun bagaimana lagi? Bisa kah gio egois untuk memilih keduanya?

Resti berbisik pada gio saat melihat gio hanya diam sambil menatap Sabila yang asyik makan dengan mulut penuh  "kamu kenapa? Kamu kenal sama dia?"

"aku gak kenal sama dia!"

Deg!

_______________________________________________

Ok gais segitu dulu ya

Jangan hujat gio, kasian dia kebingungan mau pilih yang mana

Yang satu cantik yang satu imut ><

Nextttt

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang