23

0 0 0
                                    

Suasana cafe lily sangat tenang meskipun diluar bising karena suara hujan yang deras

Sabila dan Bagas sengaja pergi kesini untuk sekedar mengobrol santai, awalnya Bagas mengajak Sabila untuk pergi ke cafe monica namun ia menolak karena itu adalah cafe favorit sahabatnya Resti

Dua cangkir kopi hangat pun sudah tersaji di meja mereka, Sabila tersenyum saat mendapatkan kehangatan dari tangannya yang mendekap sisi cangkir

"Sa aku mau ke toilet dulu bentar, tunggu ya" ucap Bagas, Sabila mengangguk kemudian laki laki itu pergi

"Terus buat dia sakit bagaimanapun caranya"

"........."

"Gue benci dia dan Lo ingat itu. Jangan biarin dia seneng sedikitpun, gue udah cukup sabar selama ini"

"............"

"Jangan bunuh dia. Gue mau Lo siksa dia dengan sakitnya"

Sabila menajamkan pendengarannya saat merasa tidak asing dengan suaranya

Suara itu tepat berada di samping meja Sabila, ia menoleh dan berdiri untuk menemuinya

Gadis dengan rambut panjang dan Curly dibagian bawahnya duduk membelakangi Sabila dengan telepon di genggamanya

"Sa tunggu" Sabila menoleh, gio adalah pelakunya

Gawat, kenapa dia bisa di sini. Ekor mata Sabila menangkap gadis itu yang sudah pergi

Sial

"Lepasin gio" Sabila menghempaskan tanganya yang di cegat oleh gio

"Kenapa sa??" Lipatan di dahi Sabila tampak, ia bingung

"Kenapa selama ini Lo ngindarin gue?"

"Perlu kah gue jawab?" Tanya Sabila tidak kalem

Gio mengangguk meraih tangan mungil Sabila dan menggenggamnya "gue sayang sama Lo sa"

Dada Sabila bergemuruh ingin sekali ia menjawab jika dirinya pun sama seperti gio, Sabila rindu gio

"Cukup gio, kita cuman orang asing dan posisi lo disini adalah pacar sahabat gue. Sahabat gue!" Ucap Sabila penuh penekanan di akhir kalimatnya

"Gue tau sa! Tapi gue bener bener sayang sama kalian berdua gue gak bisa lepasin Lo maupun resti"

Hati Sabila memanas "plis jauhin gue. Lupain semua yang pernah kita lalui"

Gio menggeleng keukeuh "gue rindu Lo sa. Lo mau jadi pacar gue??"

Ingin sekali rasanya Sabila berteriak memberitahu gio bagaimana perasaanya sekarang. Apakah dia benar benar sudah gila?

Sabila menggeleng dan tersenyum getir "Lo gila ya"

Gio tertawa sumbang "Lo bener gue gila karena Lo. Selama ini gue coba buat cari tau tentang Lo, gue selalu hubungin no hape Lo dan selalu enggak bisa. Gue datang kerumah Lo tapi selalu gak ada orang, dan baru sekarang gue berhasil ketemu sama Lo"

Sabila tertegun "jadi selama ini Lo selalu mata matain gue hah??!"

"Maafin gue sa, semua gue lakuin karena gue sayang sama Lo"

"Cukup gio cukup!! Dimana hati Lo? Lo tau apa yang gue rasain sekarang? SAKIT!!!"

Gio memeluk Sabila paksa, meskipun Sabila memberontak gio tetap tidak melepaskanya

"Plis maafin gue sa, gue sayang sama Lo"

Bip!

"Hmmm kerja bagus!" Seseorang tampak tersenyum puas saat melihat rekaman yang baru saja ia ambil

BUGH

"Lo gak denger dia bilang apa hah??!" Teriak Bagas yang baru saja memberikan bogem mentah pada gio

Gio meringis memegangi pipinya yang terasa ngilu "Lo gak usah ikut campur"

"Gue pacar Sabila!! Dan gue berhak atas semua hidup Sabila!!" Ucap Bagas sangat serius

Sabila lagi lagi hanya bisa diam bahkan saat tanganya di tarik paksa oleh Bagas untuk pergi dari sana

Ketika keduanya sampai di dalam mobil Bagas, air mata Sabila luruh begitu saja. Sakit rasanya ketika dia menyuruh gio untuk menjauhinya bahkan rasanya lebih sakit berkali kali lipat saat gio meminta Sabila menjadi pacarnya

Sabila memegangi dadanya yang sesak kemudian beralih menjambak rambutnya sendiri dan menangis kencang "KENAPA HARUS GUE YANG ADA DI POSISI INI GAS??? KENAPA HARUS GUE??!!!"

"Lepasin tangan Lo!" Ucap Bagas berusaha meraih tangan Sabila agar tidak menyakiti dirinya sendiri

"SAKIT GAS!!! RASANYA SAKIT AAARRGGHH"

"CUKUP SA!!! MULAI SEKARANG LUPAIN DIA!!!"

Sabila menangis hingga sesegukan ia benci dirinya sendiri ia benci gio ia benci semuanya

Baru kemarin dirinya bersumpah akan melupakan Gio, namun justru laki laki itu menampakan diri dengan terang terangan di hadapannya

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang