8

1 1 0
                                    

"BALIKIN HAPE GUE!!!!" teriak Sabila bak kesetanan

"Anak kecil ga boleh megang hape. Mending hapenya buat gue aja lumayan bisa gue jual hahaha"

"Apa Lo bilang? Anak kecil? Siapa yang Lo bilang anak kecil hah???!!!!"

BUGH

Sabila menendang alat vital preman itu hingga mengaduh kesakitan, dia tidak akan menyiakan kesempatannya . Sabila berlari sangat Kencang sembari tangan yang terus menghubungi Resti dan Jeni

SREETT

Seseorang menarik tangannya keras untuk masuk kedalam ruko bekas yang terletak di sebuah gang kecil

Nafasnya memburu, dia kaget setengah mati

"Astaga res" Sabila memeluk Resti dengan tubuh bergetar. Dia takut

"Maafin gue sa, sekarang Lo aman"

"Lo jangan tinggalin gue kaya gitu lagi res. Lo tau gue gak bisa bela diri kaya jeni"

Memang, tadi mereka bertiga pulang sekolah sengaja mampir di taman, karena waktu sudah mulai gelap. Ketiganya memutuskan untuk pulang, jeni pulang dengan taksi sedangkan Resti dan Sabila berjalan kaki karena letak taman tak jauh dari kediaman sabila rencananya Resti akan menginap di rumah Sabila hari ini

Namun, saat di perjalanan Resti sangat haus akhirnya dia pergi untuk membeli minum sedangkan Sabila menunggu di bangku pinggir jalan

Sabila menangis, entah kenapa rasanya sangat takut sekali

"Sa maafin aku, aku janji gak bakal ninggalin kamu lagi"

Resti menghapus air mata Sabila kemudian memeluknya

Setelah beberapa saat, Sabila sudah mulai tenang dan sepertinya situasi pun sudah mulai aman, Resti mengajak Sabila untuk keluar dari persembunyiannya dan bergegas untuk pulang




_______*_______*________*___________*__________

"Kalian gapapa kan?" Tanya jeni khawatir

Setelah Sabila sampai dirumahnya, Resti memberitahu apa yang mereka alami tadi. Jeni sempat hawatir akhirnya dia menyusul kerumah Sabila

"Kita gapapa Jen, tenang" ucap Resti

"Sabila?"

Resti tersenyum "dia baik baik aja"

Tak lama Sabila datang dari arah dapur dengan satu cone ice cream vanilla di tangannya dan senyum sumringah miliknya

"Jeniiiiiiii!" Teriak Sabila berlari menghampiri jeni dan Resti

"Lo gak papa sa?" Tanya jeni

"Enggak dong. Gue baik baik aja gue kan pemberani. Yang ada tuh preman kabur liat gue" ucap Sabila membanggakan diri dengan senyum yang tak pernah luntur

"Sukur kalo gitu"

"Jen bukan nya besok Lo lomba karate ya?" Tanya Sabila

Jeni mengangguk "nanti kalian temenin aku ya. Kalian harus ada di samping aku pokonya"

"Gak ah, gue takut" ucap Sabila

"Takut apaan sa?" Tanya Resti

"Kalo di samping jeni terus nanti takut kena pukul gimana si kalian"

Resti menepuk jidatnya "maksudnya di pinggir Salsabila. Kita liat jeni tanding di pinggir lapangan"

"Besok Afa datang gak Jen?" Tanya Resti

"Dia bilang si bakal datang" ucap jeni

Kebetulan lomba karate di adakan di SMA GARUDA tempat tiga roda beca alias Sabila, Resti dan Jeni bersekolah. Lawan dari SMA Garuda adalah SMA Kencana tempat Afa sekolah teman dari jeni dan Resti



______________________________________________

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang