6

3 0 0
                                    

Pukul 6.10 cahaya matahari pun belum sepenuhnya keluar, Resti dan Jeni sudah berada di kediaman sabila

Akhirnya Sabila pun sudah siap dengan seragamnya

"Tumben kesini"

"Mau numpang makan" ucap jeni membanggakan diri

"Heleh nyari yang geratisan aja Lo"

"Apa Lo sirik ya" ucap jeni memeletkan lidahnya pada Sabila

"Ngapain sirik sama orang ga modal" Sabila nyengir lebar saat jeni tak lagi membalas ucapannya

"Papah sama mamah kamu belum pulang sa?" Tanya Resti

Sabila menggeleng "belum, gak tau kapan pulang nya"

"Gimana kalo pulang sekolah kita nonton yu" ucap jeni dengan senyuman manisnya

"Boleh!" Ucap keduanya tak kalah bersemangat



_____*_________*______*__________*_________

Sesuai janji mereka tadi pagi, kini ketiganya berada di sebuah mall yang ada  di Jakarta

Sabila menyomot pop corn milik resti "res liat hantunya lucu ya"

"Lucu lucu. Lo makan pop corn gue sa. Punya Lo masih banyak minta sini!" Ucap Resti misuh misuh

"Ih gak boleh!"

Begitulah Sabila. ingin makan namun makanan yang ia punya selalu ingin utuh tidak tersentuh

"Berisik ih" jeni menyela

"Jen itu si mba penjual jamu mirip kamu loh" ucap sabila saat sebuah adegan memperlihatkan seorang nenek tua yang tengah menjual jamunya saat malam hari

"Mba matamu"

Sabila memasukan pop corn kedalam mulutnya "Nah kalo yang itu mirip Resti nih mirip banget , yakin aku kalo Resti beneran  kembarannya" ucap Sabila saat melihat badut Joker dalam film layar lebar itu

"Iya sa iya asal kamu bahagia" ucap Resti dramatis

Sabila terkekeh "nah kalo yang itu mir----"

AAAAAAAAAKKKHHHHHH

Sabila kaget bukan main saat hantu itu tiba tiba nonghol didepan kamera. Ia terlonjat hingga pop corn yang ia pegang terjatuh dan dirinya spontan memeluk seseorang ia kira itu Resti

"Kalo takut kenapa nonton horor hm?"

"Kata siapa aku takut. Gak takut cuman kaget aja"

"Kalo gtu kenapa masih meluk?"

Sabila membuka matanya lebar lebar, kemudian melepaskan pelukannya. Jadi yang ia peluk bukan Resti maupun jeni melainkan seorang laki laki asing

"Eh hm ma-maaf ya aku itu apa engga ko" Sabila gugup, bahkan kata yang sudah ia rancang berbeda dengan kata yang keluar dari mulutnya. Dasar Sabila!

Laki laki itu nampak kalem, memperhatikan Sabila yang gugup , kata kata yang keluar dari mulut Sabila membuat nya terkekeh sangat lucu pikirnya

Sedangkan Sabila semakin dibuat gugup saat laki laki itu hanya diam memperhatikan nya sambil tersenyum

Ia tidak bisa seperti ini terus. Ia harus meminta bantuan sahabatnya. Akhirnya Sabila menyiku tangan Resti dengan tidak kalem dan itu tidak luput dari pandangan laki laki tersebut

"Apa si bill?" Ucap Resti tanpa mengalihkan pandangannya dari tontonan ya, sebenarnya dia tau hanya saja sedikit mengerjai Sabila sepertinya tidak ada salahnya juga

"Tangan kamu kenapa?" Tanya laki laki tersebut

"Eh itu engga ko, cuma gatel. Kayanya disini banyak nyamuk deh, aku mau pulang aja ya. Pacar aku juga udah mau pulang juga soalnya" ucap Sabila cengengesan meskipun rasa gugup masih kentara dalam dirinyaa

"Pacar?"

Sabila menanggup cepat "i-iya pacar"

Namun kali ini, Sabila ingin sekali mengutuk mulut jeni karena bisa bisanya dirinya justru mengatakan hal yang keramat

"Sejak kapan Sabila punya pacar?"







_______________________________________________

Apa yang bakal kalian lakuin kalo punya temen kaya jeni ?

Kepo in terus ceritanya

Tungguin aku up lagi gaes babayy

Next part

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang