7

3 1 0
                                    

Kejadian kemarin masih terngiang ngiang dalam pikiran Sabila, ia malu sangat sangat malu

"Aduh kayanya aku gak usah sekolah dulu kali ya" ucap Sabila bermonolog

Wajah Sabila selalu memerah saat wajah laki laki itu terbayang bayang. Ia tersenyum kemudian berteriak sendiri

"Dia ganteng banget tapi"

"hmmm baper diliatin kaya kemarin!" Ucap Sabila tersenyum sendiri

Sabila kemudian menggeleng cepat "gak! Gamau pokonya! Gamau ketemu dia lagi! Aku malu tuhan!"

BRUK ...

BRUK....

"SABILAAAA BANGUNNN!!!!"

Sabila menarik nafas lelah, sudah pasti itu jeni. Ia sangat hafal dengan suaranya

"Aku engga sekolah dulu deh"

pintu terbuka menampilkan sosok jeni dengan seragam sekolah yang sudah rapih disusul Resti

"Loh kenapa? Kamu sakit?" Sabila mengangguk

"Yaudah kalo gitu kamu gak usah sekolah. Nanti aku beliin bubur mang parno langganan kamu" ucap Resti

Sabila mengangguk "iya res makasi ya"

"Kita berangkat dulu sa" pamit jeni kemudian mendapat anggukan dari sabila

Setelah kepergian jeni dan Resti. Sabila turun untuk makan dan benar, di atas meja sudah ada dua mangkuk bubur , satu gelas susu dan beberapa obat Paracetamol

Sabila perlahan menarik kursi meja makan dan duduk disana. Ia mulai menghabiskan dua mangkuk bubur dan satu gelas susu, namun ia tidak meminum obat itu, lagian kan Sabila enggak sakit

"Maafin Billa ya Jen, res udah bohong sama kalian" ucap Sabila sambil terkikik

Ting Tong..

"Siapa ya" batin Sabila, sebelum dirinya membuka pintu. Ia mengintip terlebih dahulu melalui jendela

Sabila memegangi dadanya yang tiba tiba berdetak lebih cepat "astaga"

Sekali lagi. Sabila mengintip namun tidak ada yang berubah dari si tamu. Itu benar benar dia, kenapa tau rumah Sabila?

"Oh shit!" Bukanya membuka pintu, Sabila justru berlari masuk kedalam kamarnya dengan kecepatan 1000 km/jam

Menutup pintu kamarnya kemudian masuk kedalam selimut saat mendengar suara derap langkah kaki mulai mendekat

Akhirnya pintu kamar Sabila pun terbuka, dia! Itu benar benar dia! Astaga! Sabila cepat cepat memejamkan mata, berpura pura tidur agar dia cepat pergi

Namun apa yang ada di pikiran Sabila justru berbanding terbalik dengan kenyataan

Dia mendekat, duduk di samping ranjang Sabila kemudian menempelkan tangan dinginnya pada dahi Sabila yang hangat. Atau panas? Karena grogi hihi

Suara berat itu kembali menyapa pendengaran Sabila "hey, kamu udah makan?"

Sabila tetap memejamkan matanya, tidak menjawab ia justru sibuk mengatur degub jantungnya yang tidak karuan

"Aku tau kamu enggak tidur sa" dia terkekeh

Tidak ada harapan lagi untuk berpura pura tidur, akhirnya dia membuka matanya kemudian nyengir salah tingkah saat dia juga tengah menatapnya sambil tersenyum

"Kamu udah makan?"

Sabila menggeleng polos

"Sebelumnya aku minta maaf maen masuk aja, tadi aku denger suara keributan aku khawatir jadi aku langsung masuk"

Sabila mengangguk "e-enggak ko gak papa"

"Turun yu, aku bawain makanan dibawah"

Sabila menurut, ia turun dengan dia yang memegangi tangan mungilnya

Saat melewati meja makan, Sabila yakin dia melihat dua mangkuk dan satu gelas yang dia gunakan tadi untuk makan bubur

Malu. Sabila lagi lagi dibuat malu dengan kelakuannya sendiri, salahkan dirinya yang lupa menaruh mangkuk dan gelas cucian itu di tempat cuci piring dan menggeleng bodoh saat ditanya 'udah makan?

Zen Zafa Algio adalah nama dari laki laki itu, laki laki yang sama saat dirinya bertemu dengan Sabila kemarin di bioskop

Yang Sabila tau, nama dia hanya Algio bukan Zen Zafa Algio . Karena kemarin saat gio meminta no WhatsApp dirinya dan memperkenalkan diri dia hanya menyebut 'Algio saja

Algio menepuk space kosong di sampingnya "Sabila sini, katanya belum makan?"

Dia lagi dan lagi merutuki kebodohannya, bagaimana bisa? Algio mengatakan itu saat dirinya duduk di meja makan berhadapan dengan mangkuk dan gelas bekas makanya

Ini Algio sedang meledeknya atau bagaimana sih?

Sabila menggerutu namun tetap duduk ditempat yang ditunjuk oleh Algio

"Ini buat aku semua?" Ucap Sabila cengo menatap betapa banyak makanan yang Algio bawa untuknya kemudian menoleh pada Algio yang tersenyum

Algio mengangguk " abisin ya"




_______________________________________________

Enak ya jadi Sabila banyak yang merhatiin huhu


Part malu nih say
#salsabila Angel D.P

Nextt

Luka #ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang