5

707 109 41
                                    

Pria dengan surai biru langit itu menaruh mahkota crown game di atas kepala sang pria bersurai coklat. Kemudian ia membuka pita nya dan menguncir surai biru sebahu nya menggunakan pita biru yang selaras dengan manik nya.

"BAGUS! AKAN KUBURU KALIAN SEMUA!" Teriak Rak semangat. "Jangan." ucap Khun, setelah itu 1 tim membantu tim mereka untuk menghabisi peserta lainnya. Rak terlihat kebingungan.

Namun, Khun memilih duduk di sebelah Baam dan hendak bersandar di dada Baam, meski punggung nya di tahan oleh pria dengan surai coklat itu.

"Weh asupan weh." Ucap Zell sambil minum boba.

"Mana mana?" Vell ikutan semangat lalu teriak jingkrak-jingkrak dapet asupan.

"Stress" Ucap (y/n) sambil menggeleng pelan menatap dua teman se-tim nya yang merupakan fujo dan fudan itu.

"Hey." Panggil (y/n) sambil menatap kedua temannya. "Apa?" Vell menoleh membuat manik ungu Vell bertemu dengan manik hijau-biru milik (y/n).

"Kalian belum menceritakan pada ku, apa kelemahan Zell yang berhubungan dengan Aniello dan Baam."

_________________________________

Sebuah pecahan botol kaca terkena kepala milik seorang pria dengan surai putih itu, pria itu meringis, melihat siapa yang memukul kepalanya, ia mendongakkan kepalanya dan menemukan sang ayah yang mabuk memukul kepalanya.

Semenjak kematian ibu nya, dia yang hanya anak tunggal di keluarga Stevie memiliki banyak impian dari ayahnya, namun sang ayah tidak pernah menyayangi anaknya, malah sering memukuli nya, jika dia hanya salah sedikit saja.

Pandangan pria itu mulai blur, ia yakin kali ini adalah akhir hayatnya, ya setidaknya ia tidak akan dipukuli ayahnya lagi, jika ia mati. Benar kan?.

*slap*

Sebuah cahaya memenuhi pandangan anak tunggal dari keluarga Zell, ia seperti berada di ruangan, dan disana ia melihat seorang Pria penyihir di sampingnya juga terbaring, dan seorang anak kecil, lebih tepatnya Aniello.

"Hai, mau hidup kembali? aku akan memberimu keluarga baru, dengan syarat, bantu keponakanku untuk naik, berjanji lah."

Pria yang tidak mengerti apapun itu hanya mengangguk dan berkata "Iya aku janji" Aniello langsung mengeluarkan seringainya. "Jaga keponakanku, jika ia pingsan kau juga akan pingsan, jika ia mati, kau juga akan mati."

"Nah, siapa yang ingin kau ajak reinkarnasi bersama mu?"

"Ibu ku"

"Tidak bisa, ibu mu sudah berenkarnasi lebih dulu."

Pria itu menatap penyihir di sebelahnya yang masih terbaring "siapa dia?" tanya pria itu.

"Vellano, penyihir paling berbakat di negri penyihir, dia mati karena lupa matiin kompor."

"menarik, namanya hampir sama dengan ku. Bisa aku ajak ia reinkarnasi bersama ku?." Ucap Zell mantab, lalu sebuah cahaya mengelilingi Vell dan Zell, hingga saat tersadar, mereka terlahir kembali sebagai anak kembar, dan memiliki ingatan saat kehidupan sebelumnya di usia 2 tahun, dan sebenarnya saat itu Vell sadar, dan mendengar semua percakapan Aniello dan Zell.

__________________________________

"Dan kini tinggal babak terakhir! saya akan mulai berhitung, jadi tim yang akan bergabung dimohon untuk menekan tombol nya!"

"Satu! Dua! Tiga!"

Pintu terbuka, begitu juga dengan pintu milik tiga sejoli itu, karena Vell memencet tombol nya. "Ayo" Ucap Vell sambil tersenyum manis di balik jubah nya. Kali ini ada banyak tim yang ikut.

Sᴏᴍᴇᴛʜɪɴɢ ᴛᴏ Rᴇᴘᴇᴀᴛ [Tower of God] - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang