Season 2 (18) #31

322 36 10
                                    

Iris ungu milik Vell menatap lekat wajah sahabat nya yang masih pucat. Thalia masih koma sejak pertarungan bengkel. Dan ini sudah satu tahun setelah pertarungan bengkel, dengan kata lain. Ini adalah hari dimana mereka harus menaiki kereta neraka. Mereka bahkan sudah mengawetkan mayat (y/n) dan menyimpan nya di dalam dimensi mereka.

"Goseng, aku boleh menitip Thalia? aku akan kembali begitu selesai menaiki kereta neraka." Ujar Vell yang dibalas anggukan goseng.

⋆ — ·반복 할 것

sᴇᴀsᴏɴ 2 ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 18
(ʏ/ɴ) = ʏᴏᴜʀ ɴᴀᴍᴇ
(ᴀ/ɴ) = ᴀʟᴛᴇʀ ɴᴀᴍᴇ
(ғ/ɴ) = ғᴀᴋᴇ ɴᴀᴍᴇ
𝐛𝐲: @𝐠𝐫𝐚𝐜𝐞𝐚𝐫𝐥𝐞𝐧𝐞2

ᵗᵒᵏᵒʰ ᵐⁱˡⁱᵏ ˢⁱᵘ'ᵃᵏᵘ ʰᵃⁿʸᵃ ᵐᵉᵐⁱⁿʲᵃᵐ

Selama (y/n) tidak ada. Tim Moonlight sedikit kacau, tidak ada yang menjadi penengah Zell dan Arsen yang bertengkar. Tidak ada yang menjadi penengah saat Vell dan Eillen beradu pendapat. Dan tidak ada yang sempat mengulurkan tangan pada Eugenia yang notabe nya paling lemah di tim Moonlight.

Hingga Zell memilih berubah dan sangat jarang bertengkar dengan Arsen. Bahkan saat ini, Zell yang menggantikan posisi pemimpin di Tim.

Eugenia sendiri akan menyusul di stasiun name hunt. Tapi ternyata tidak mudah. Arsen yang sedang oleng dan tidak fokus malah terkena serangan kaiser yang seharusnya itu dilayangkan untuk Baam. Juga saat naik kereta, Arsen terkena serangan Yuri, walau akhirnya mayat nya bisa ikut naik si.

Cellie dan tim Moonlight lain menangis, sementara Zell menenangkan mereka dan mayat Arsen diawetkan di dalam dimensi. Baam kembali rapuh dan mengurung diri hingga akhirnya mereka ke lantai kematian. Mereka bertemu Gustang dan Baam diberi tugas dengan Gustang.

Tim Moonlight ikut membantu Baam untuk kelantai tersembunyi. yang sebenarnya, memang mereka harus kesana untuk menghidupkan (y/n) kembali. Supaya tidak terpisah, Mereka masuk kedalam dimensi dan hanya Zell yang berada diluar. Zell jatuh ketempat yang sama dengan Hockney dan Khun yang disana ada Rak. Mereka langsung ditelan monster yang sangat besar begitu sampai.

Rak dengan berani, masuk ke dalam tubuh monster itu untuk menyelamatkan kura-kura nya dan mereka berhasil keluar. Setelah berbicang lama, Khun dan Hockney memutuskan untuk ke kota.

"Ah... maaf khun aku tidak ikut ke kota." Ujar Zell memutusnkan berpisah.

"Loh? kenapa?" Khun menoleh lalu menatap Zell dengan bingung.

"Aku tau kau orang yang amanah, Khun. Berikan note book ini pada Baam saat ia keluar dari lantai tersembunyi." Zell memilih mengalihkan pembicaraan lalu pamit dengan Khun, Rak dan Hockney.

Setelah merasa sudah jauh, Zell mengeluarkan teman-teman nya yang ada di dalam dimensi. "Jadi Eillen? dimana ruang masa depan itu." Tanya Cellie to the point.

"Di saku kalian ada monitor kebaikan dan kejahatan. Ayo kita selesaikan babak. Sebelum itu... sepertinya ada musuh abadi kau, Cellie..."

Eillen melirik ke arah seorang gadis dengan surai coklat dan iris amber menatap tajam Cellie lalu mengacungkan Wandnya.

"SEMUANYA MENGHINDAR!!" Teriak Cellie sembari menciptakan pelindung lighthouse untuk teman-teman nya yang dengan mudah rusak, untung saja Eillen membimbing yang lain ke jalan paling aman.

"Ku-kuat sekali." Ujar Eugenia yang tercengang melihat kekuatan musuh abadi Cellie.

"Rambut coklat dan mata emas..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sᴏᴍᴇᴛʜɪɴɢ ᴛᴏ Rᴇᴘᴇᴀᴛ [Tower of God] - ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang