GALEN

6. Pajak jadian

Suara derum motor sudah menguasai area perkarangan rumah Gebby, Seperti yang tadi sudah di janjikan Gebby, mereka semua pergi kerumah Gebby setelah sepulang sekolah.

Galen, Dael, Athan sekaligus Alden memakir kan motor nya di tempat yang sudah di sediakan, rumah besar, taman luas, tempat yang bersih, adalah ciri-ciri rumah yang sedang mereka tempati sekarang.

"Waw gede amat ini rumah." puji Alden.

Rere yang sedang di rangkul itu pun mencubit pelan punggung Alden, "Jangan malu maluin deh."

Sahabat nya yang mendengar itu pun tertawa geli.

"Dimarahin kan lo sama bini." cibir Athan yang sedang merangkul Mia.

"Kamu juga gausah ikut ikutan!" timpal Mia pada Athan.

"Aduh istri nya galak semua ya," ucap Dael.

"bilang aja iri kan lo ga punya bini?" balas Alden Sombong.

"Siapa bilang?"

"Alah, Kerjaan lo kan cuma gantungin anak orang."

Dael langsung merangkul pundak Athaya tanpa izin, membuat sang empunya membulat, "Gue punya Athaya."

"Dael kalo cuma baperin gue doang mending gausah kaya gini deh."

"Gue serius sama lo Tha."

Athaya menatap lekat wajah Dael, jarak wajah mereka begitu dekat saat ini.

"Dael..."

"Sekarang lo jadi pacar gue ya?"

Semua tersentak kaget dengan ucapan Dael barusan, Pernyataan Dael sangat tidak di sangka sangka.

"WHAT? DEMI APAPUN DAEL LO BENERAN?" teriak Mia.

"BENTAR GUE LODING DULU."

Athaya sudah tidak sanggup menahan senyum nya, pipi nya pun sudah berubah menjadi merah merona.

"Dael gue bukan mainan ya."

"Gue serius Athaya Heleina." Dael sedikit Merapikan anak rambut yang mengahalangi wajah cantik Athaya di rangkulan nya.

"Lo nembak nya ga romantis El, masa di depan rumah gue gini." ujar Gebby.

"Gapapa Geb mantap itu," tambah Alden.

"Gue emang bukan cowok romantis, gue cuma cowok yang mau bahagiain lo Athaya, jadi gimana sayang?"

Persetan dengan sikap dingin Dael, sekarang pria itu sudah benar-benar mencair di hadapan Athaya.

"LAMA BANGET LO THA JAWAB DOANG." protes Mia.

"Iya gue pacar lo Sekarang."