29. Rencana

15.2K 1.5K 19
                                    

Pagi ini Gebby terlihat sangat bahagia, entah apa yang membuat nya bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Gebby terlihat sangat bahagia, entah apa yang membuat nya bahagia.

"Mi Gebby berangkat, bye Mami!" Gebby berlari keluar rumah hingga membuat Nathalie kebingungan.

Gebby sudah melihat Galen di depan, gadis itu tersenyum simpul.

"Hai!" sapa Gebby.

Galen menaikkan sebelah alisnya, "kenapa?"

"ih ko malah nanya, jawab dong," sewot Gebby.

"jawab apa?"

"Kan tadi aku sapa kamu, hai gitu,"

"terus?"

"Astaga! udah deh cape debat sama tembok, udah ayo berangkat."

Gebby langsung naik ke motor Galen, bahkan Galen pun belum menaiki motor nya sendiri.

"Helm nya pake," Gebby hampir lupa dengan helm nya.

"Pakein,"

"Manja banget lo, kaya anak kecil aja."

"Ngga boleh? yaudah sini pake sendiri aja,"

"Boleh, ke gue doang."

"Galen nanti kita pulang sekolah kerumah sakit lagi ya?"

"Iya." Galen sudah selesai memakai kan helm di kepala Gebby.

"Gal," panggil Gebby.

"Kenapa?"

"Galen," sepertinya Gebby kehabisan obat, otak nya sedang tidak jelas sekarang.

"Kenapa hmm?"

"Ngga papa udah yu berangkat," lalu Gebby memeluk erat tubuh Galen.

"Ngga jelas."

•••

"Liburan ke pantai seru deh kaya nya," usul Mia.

Kini Gebby, Mia, Athaya dan juga Rere sedang asik mengobrol di kursi pojok seperti biasa.

"Aku ngga bisa kaya nya," lirih Rere, gadis itu memang sudah jarang ikut kumpul sejak di rawat kemarin.

"Yah Rere kenapa?" tanya Gebby.

"Papah jadi sering larang aku buat ini itu, aku juga jarang di bolehin keluar rumah sekarang."

"ngga seru kalo ngga ada lo Re," ucap Athaya.

"Abis gimana dong? papah orang nya keras kepala, mamah aja ga bisa bujuk papah."

"Biar gue yang bujuk bokap lo." kata Mia.

"Kamu berani? aku aja takut,"

"Lo aja deh Geb, kan lo paling berani," lempar Mia.

"Kenapa jadi gue? kan yang mau elo Mia."

"Udah Geb, demi Rere."

"Ngga usah di paksa, biar nanti aku yang bilang ke papah,"

GALEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang