11. Mulai suka?

26.2K 2.3K 69
                                    

Kini Galen, Dael, Athan dan juga Alden Tengah berkumpul di kantin, tak hanya mereka para ciwi - ciwi pun hadir disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Galen, Dael, Athan dan juga Alden Tengah berkumpul di kantin, tak hanya mereka para ciwi - ciwi pun hadir disana.

Mereka memang selalu bersama, tidak hanya sebatas tentang percintaan mereka, tetapi juga tentang persahabatan mereka.

Posisi mereka saling berhadapan antar pasangan.

"Mie ayam gue lama banget dah," cibir Alden.

Rere yang berada di hadapan nya pun mendengus kesal saat Alden sudah mengeluh berkali kali kala mie ayam nya yang tak kunjung datang.

"Bisa sabar ga lo anjeng!" ketus Athan.

"Lama banget keburu kenyang deh."

"Buta noh mata lo! rame banget. Sabar jangan bisa nya ngeluh doang!"

tak lama Mie ayam mereka pun datang, di bawa oleh Bu Sri.

"Makasih bu Sri," ucap Gebby sopan.

"Sama - sama neng." bu Sri pun langsung pergi meninggalkan meja makan mereka.

Kedua mata Galen menyorot dingin menatap Gibran. Laki - laki itu duduk tak jauh dari meja nya, Gibran bersama Yura di sana. Nampaknya wajah Gibran seperti orang sedang tertekan.

"Gal, ko ga di makan?" Gebby menyadarkan Galen yang sedang menatap ke arah depan, artinya Gibran berada di meja belakang dibalik punggung Gebby, alhasil Gebby tak melihat Gibran.

Galen langsung beralih menatap Gebby, "Suapin."

Mata Gebby langsung terbuka lebar.

"Bercanda." Galen terkekeh melihat wajah Gebby yang syok.

Dengan cepat Gebby menetralkan kembali jantung nya yang sudah berdegup kencang.

Mereka semua memakan Mie ayam nya dengan tenang, kini mie ayam mereka sudah kandas.

Karena jam istirahat masih tersisa beberapa menit lagi, mereka menghabiskan waktu yang sebentar itu untuk sekedar bersantai di kantin.

"Gal lo sibuk mulu, jarang banget ke rumah gue."

memang Galen sekarang sudah jarang ikut kumpul bersama mereka begitu pun dengan Gebby.

"Sorry."

Tak lama Gibran mendatangi tempat mereka, di ikuti Yura di samping nya.

"Ngapain lo?" tanya Galen dingin.

"Santai aja kali, gue cuma mau kasih coklat ini ke Gebby." Gibran menyodorkan dua batang coklat pada Gebby.

sedangkan Yura hanya menatap Gebby tajam.

dengan cepat Galen menyingkirkan tangan Gibran yang sedang memegang coklat. "Gue sanggup kasih Gebby coklat lebih dari yang lo beli,"

Gibran tersenyum miring, "Gaya juga lo ya?"

GALEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang