1. simatupang

3.3K 202 7
                                    

mukanya masih kliatan muda ya? 😅
emang sengaja tante pilih biar jiwa muda tante kembali m'ronta2 🤭😆
kali ini tante pilih muka2 blasteran caucasian campur asia
6pack? udah pasti 😍

Rafael POV

"Jadi bagaimana awal mulanya anda menyemplung ke bisnis 'simatupang' ini bung Rafa?"

"Tapi sebelumnya, bisa anda jelaskan dulu arti kata 'simatupang' dari nama penelpon yang barusan tertera di layar handphone anda?"

"Kalau tidak salah, tadi yang saya baca namanya 'manajer simatupang' hmm... sangat mencurigakan"

Aku menahan tawa melihat Robby bertanya padaku dengan wajah serius layaknya pembawa acara yang sedang mewawancarai nara sumber.

Robby menatapku lekat sehingga membuatku gugup, aku berdeham sambil menegakkan punggung.

"Jadi begini ceritanya, tapi sebelumnya saya minta tolong jangan sebut nama asli saya, pak" Aku berkata-kata dengan menutup hidung sehingga suara yang keluar dari mulutku terdengar sengau.

"Yang serius bung Rafa" Robby menyenggol sepatuku, raut wajahnya tidak berubah sama sekali.

Teman sekantorku ini sepertinya benar-benar penasaran dengan kerja sampinganku yang baru dia ketahui secara tidak sengaja.

Kalau saja kak Melanie tidak menelponku, rahasia kerja sampinganku selama ini tidak akan pernah terbongkar.

"Saya juga serius pak, di mana-mana kalau ada nara sumber yang sedang di wawancara, setidaknya suara, nama dan wajah di samarkan, tapi tadi bapak menyebut nama asli saya secara gamblang"
Aku mengikuti alur yang sedang dia mainkan.

Kulihat tangan Robby bergerak pelan memegang handphonenya yang berada di atas meja.

"Elu serius Rob ngerekam percakapan kita?" Tanyaku tidak percaya lalu melongok melihat ke layar handphonenya yang terlihat sedang merekam suara.

"Gue serius, gue rekam percakapan kita ini karena gue yakin suatu saat rekaman ini akan bermanfaat buat gue"

"Fak lah, serius gue Rob, gak usah pake di rekam, ketauan sama elu aja, udah bikin gue malu, ngapain pake di rekam-rekam"

Robby meraih handphonenya, kulihat jarinya bergerak di atas layarnya.

Helaan nafas lega keluar dari mulutku, sepertinya Robby menghapus rekaman barusan.

"Percakapan barusan gue delete, kita ulang lagi dari awal"

Mataku melebar mendengar perkataannya barusan.

"Bangke" Runtukku pelan.

Teman kerjaku ini benar-benar serius dengan ucapannya.

"Jelaskan makna dari kata 'simatupang' itu bung Rafa, semoga arti sesungguhnya bukan arti yang sedang saya pikirkan" Raut wajahnya kembali terlihat serius.
Inotasi suara dan ucapan yang keluar dari mulutnya kali ini lebih terdengar seperti orang yang sedang menginterogasi terdakwa.

Aku mengusap wajah dan menatapnya lurus.

"SiMaTuPang seperti yang elu tau adalah singkatan dari Siang Malam Tunggu Panggilan, tapi bukan, kerjaan sampingan gue itu bukan seperti yang elu pikir" Tanganku bergerak maju ketika melihat Robby hendak mengeluarkan suara.

"Lalu?" Tanyanya.

Aku kembali berdeham, menceritakan kerja sampinganku kepada orang lain rasanya tidak nyaman. Walaupun Robby adalah teman kerja yang akrab denganku sejak kami sama-sama melamar pekerjaan di perusahaan ini.
Tetapi untuk sekedar memberitahukan padanya perihal 'simatupang' ini sangat tidak membuatku nyaman.

Simatupang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang