04. Benar-benar Nyata?

408 69 17
                                    

Takk...Takk...Takk...

Terdengar suara langkah kaki yang mendekati mereka lalu " Dia, siapa? " Tanyanya.

Gegna mendongak, betapa terkejutnya dia saat melihat wajah orang itu " Lo?!! " Ucap Gegna sambil berdiri dari duduknya.

Orang itu mengerynyitkan dahinya.

" Kamu kenal sama dia? " Tanya Jaden sambil kembali mendudukkan Gegna disofanya.

Gegna menggaruk tengkuknya yang tak gatal lalu membalas " Hehe enggak " Balas Gegna.

" Tapi kok serasa gak asing ya " Lanjut Gegna dalam hati.

Orang itu lalu duduk disamping Jaden, jadi posisinya Gegna ditengah antara Jaden dan Justin, sedangkan orang itu disamping kanan Jaden.

" Kenalin Ge dia adik aku " Ucap Jaden.

" Kevin " Ujarnya sambil memberi uluran tangannya kearah Gegna.

Gegna menerima uluran tangannya lalu " Gegna " ucapnya sambil tersenyum.

Namun pada saat itu pula Gegna membulatkan matanya, segeralah ia mengakhiri uluran tangannya dengan Kevin.

Setelah melihat wajah Kevin secara intens dari jarak dekat, Gegna baru sadar kalau Kevin ini yang ada didalan mimpinya.

Pria berwajah dingin, dengan sedikit darah dibibirnya.

" Mmm, anu, kamu mirip banget sama orang yang ada dimimpi aku tadi malam " Ujar Gegna.

" Itu semua cuma kebetulan " Balas Kevin dengan nada dinginnya.

" Buset dah ni orang udah kayak Sheola aja gaya omongannya " Batin Gegna dalam hati sambil mendelik.

" Emangnya kalau aku dingin kenapa? " Tanya Kevin.

Gegna terlonjak kaget, kenapa Kevin bisa tau apa yang ia katakan dalam hatinya?

" Apa kamu gak dikasih tau? Sama kak Jaden? " Tanya Kevin.

Jaden mau mengumpat dalam hati tapi rasanya percuma saja, sedangkan Justin sudah mengumpat dan menyumpahi Kevin dari huruf A-Z, emang si Justin ini kalau mikir gak dikira-kira dulu.

" Gegna kamar kamu kalau boleh tau kaya gimana? " Tanya Jaden mengalihkan.

Kevin hanya mendelik lalu berdiri dan berjalan menuju kamarnya, melewati tangga dulu.

Tanpa berpikir panjang Gegna langsung mengambil ponselnya lalu mencari gambar kamarnya.

Setelah menemukannya Gegna langsung menunjukkanya kepada Jaden.

Setelah menemukannya Gegna langsung menunjukkanya kepada Jaden

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict.by: Pinterest.

" Ok, ayok aku tunjukkan kamar kamu " Kata Jaden sambil berdiri lalu berjalan kearah tangga dan melewatinya dibuntuti Gegna sambil membawa koper dan tas tentunya, kalau Justin mungkin kedapur.

Jaden pun berhenti didepan pintu bercat hitam, lalu membukannya, dan masuk diikuti Gegna.

" Ini kamar kamu " Ujar Jaden.

Gegna menganga lebar, kamarnya persis sama seperti kamar yang ada dirumahnya " Kok mirip sama kamar yang ada dirumah aku? " Tanya Gegna, entah kenapa Gegna jadi mengubah panggilannya jadi Aku-Kamu.

" Iya, kamu tinggal beresin barang-barang yang kamu bawa tadi ya, aku keluar, byee " Kata Jaden lalu keluar dari kamar Gegna.

Gegna pun langsung memasukkan baju-bajunya kedalam lemari dan membereskan barang-barang lainnya seperti sepatu dan sebagainya.

Beberapa menit kemudian ia sudah selesai menata barang-barangnya. Iapun langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan tubuhnya yang terasa sedikit lengket.

Setelah mandi iapun memakai baju.

Tok..Tok..Tok..

Ada yang mengetuk pintu kamarnya, segeralah ia membukannya, setelah dibuka, nampaklah Jaden yang tersenyum manis.

" Ayok kebawah, kita makan malam" Ajak Jaden lalu diangguki Gegna.

By the why, sekarang jam 07:30, jadi tadi Gegna mandinya malam, kalau sore gk keburu.

Saat diperjalanan menuju ruang makan " Den aku bayarnya berapa perbulan? " Tanya Gegna.

Jaden menoleh lalu tertawa " Gak perlu bayar Ge, gratis semua " Jawab Jaden.

" Aku gak enak Den, kesannya jadi ngerepot- " Jaden menaruh jari telunjuknya dibibir Gegna.

" Gak ada penolakkan, aku gk suka penolakkan " Ujarnya lalu Gegna hanya bisa mengangguk pasrah.

Merekapun akhirnya sampai diruang makan.

Merekapun akhirnya sampai diruang makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pict.by: Pinterest.

" Itu lilin banyak amat dah " Batin Gegna dalam hati.

Sedangkan Jaden hanya bisa tertawa kecil.
Mereka berduapun duduk dulu. Tak lama kemudian datanglah Kevin dan Justin.

" Ini semua kalian yang masak? " Tanya Gegna.

" Iya dong " Jawab Justin dengan senyuman seperti om-om pedo.

" Kenapa gk panggil aku? Jadi gk enakkan " ujar Gegna tak enak.

" Gk papa, besok aja bantunya " Kata Jaden lalu diangguki oleh Kevin dan Justin.

" Ok deh " Balas Gegna.

Mereka berempatpun memulai makan malamnya.

***


Hi aku nepatin janji aku buat sekarang Up:)

Thanks banget buat yang udah baca, jangan lupa Vote dan Comentnya juga ya^^

Sampai jumpa di Up Part selanjutnya, byee.

My Cute Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang