15.

191 33 0
                                    

Hi!
-
Happy Reading♡
Maaf kalau ada Typo^-^
-
-
-

Gino masuk kedalam rumah dengan tergesa-gesa sambil mengendong Gegna yang masih pingsan.

"Bun! Bunda!" teriaknya sambil membaringkan Gegna disofa.

"Ada ap- YAAMPUN GEGNA KENAPA?!!" teriak Bunda sambil berjalan dengan tergesa-gesa.

Bunda menatap khawatir Gegna lalu kembali kearah dapur untuk membawa p3k serta air untuk membersihkan darah.

***

Membuka matanya dengan pelan, Gegna mengerjapkan matanya agar penglihatannya tidak buram.

Seseorang yang pertama dia lihat adalah, Gino yang sedang tidur disampingnya.

Gegna tersenyum, lalu beranjak untuk duduk sebenarnya agak pusing tapi makin kesini enggak kok.

"Dek, baring aja kalau pusing." titah Gino dengan suara khas bangunnya.

Gegna menggeleng, "gak terlalu pusing kok," balasnya.

Jam menunjukkan pukul 2 sore.

"Kok aku tiba-tiba ada dirumah? Bukannya aku diculik..." heran Gegna.

Gino beranjak lalu berjalan kearah kamar mandi, "Si aden-aden itu yang bawa kamu." ucapnya lalu menghilang dipintu kamar mandi.

Aden-aden? Apa Jaden?..Gegna termenung, jangan-jangan Jaden diapa-apain sama Gino? Oh tidak, pasti enggak lah.

Beberapa menit kemudian, Gino keluar dari kamar mandi dengan wajah yang lebih fresh, ya dia baru saja cuci muka.

"Gak mandi kamu dek?" tanya Gino sambil mendekati Gegna.

Gegna mendelik, "Aku lagi sakit kak,"

Gino memegang dahi adiknya, tidak dingin tidak panas, "Gak panas tuh, lagian kan bisa pake air hangat dek, biar kakak yang siapin deh."

"Gak, makasih. Lagian kakak juga belum mandi tuh." Sungut Gegna.

"Kan habis ini kakak mandi, jorok tau kalau kamu gak mandi," kata Gino sambil bergidik.

"Males kakakku sayang~" keukeh Gegna.

"Sini biar kakak yang mandiin, atau kita mandi bareng aja?" balas Gino sambil menunjukan smirknya.

Gegna bergidik ngeri, "Dasar sange! Aku adekmu kak!" Gegna mendorong Gino keluar kamarnya.

"Mandi! Atau kakak apa-apain kamu! " Teriak Gino.

"Iya ini mau mandi, dah sono lu." ucap Gegna sambil menutup pintu kamarnya.

"Heh! Aku-Kamu dek!" Teriak Gegna dari luar kamar.

Gegna hanya cekikikan, lalu mengambil handuknya berniat untuk mandi.

***

"Kevin."

Kevin yang dirantai kedua tangannya, mendongak.

"Ternyata lo mau rebut mate gue?" lirih Jaden.

Kevin menunjukkan smirk, "Dia bukan mate lu." ucapnya dengan dingin.

Jaden mengerynyit tidak suka, "Apa maksud lu? Gegna mate gue."

"Lu cuman terobsesi sama dia, dan lihat lo bahkan udah tandain dia."

"Gue beneran cinta dan sayang sama Gegna, lo jangan sok tau!"

"Cinta dan sayang bukan berarti dia mate lu kan? Lu udah ngerebut Gegna dari matenya."

Jaden mendekat, "Walaupun dia bukan mate gue, gue gak bakalan ngelepas dia." bisiknya lalu beranjak meninggalkan Kevin yang sedang ditahan.

"Lu egois kak." gumam Kevin.

***

"Kamu udah gak papa sayang?" tanya Bunda sambil menghampiri Gegna dan Gino yang sedang menonton TV.

Gegna menoleh, lalu memeluk Bunda nya, "Gak papa Bun,"

Cklek

"Ayah pulang!" seru Ayah sambil menghampiri istri dan anaknya.

"Gegna kamu pindah sekolah aja ya?" Ayah dengan to the point.

Gegna cemberut, "Tapi ay-"

"Ayah mohon, ini demi kebaikan kamu." potong ayah dengan serius.

Gegna diam, lalu menghela nafas pasrah, "Iyadeh."

Semuanya tersenyum, Gino yang paling tersenyum lebar saat ini.

"Besok kamu langsung sekolah ya, soalnya ayah udah pindahin kamu tadi, ke sekolah yang sama kayak kakakmu." kata Ayah dengan muka jahilnya.

Gegna melotot, lalu untuk apa Ayahnya memintanya untuk pindah sekolah, jika dia saja sudah dipindahkan.

"Ayah! Mengkesel ih," Gegna sambil cemberut.

Gino merangkul pundak Gegna, "Mulai besok berangkat-pulang sama kakak ya, jangan sama yang lain, nanti kakak gigit!"

Gegna hanya mengangguk malas, pasrah dia tu.

***

Hai! Maaf ya upnya lama:( soalnya ni tugas sekolah mengalir terus.

Btw Vampir dicerita ini ada beberapa fakta yang aku ubah:) jadi kalau kalian merasa "vampir kan gak gini" mohon maklumi yaa.

Terimakasih buat yang sudah baca! Maaf kalau ceritanya makin gak nyambung.

Sampai jumpa diup selanjutnya, byee.

My Cute Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang