14.

194 34 4
                                    

Hi!
-
Happy Reading♡
Maaf kalau ada Typo^-^
-
-

Gegna membeku setelah mendengar ucapan Kevin.

"Tapi walaupun lo adik angkatnya, Jaden pasti sayang sama lo!" Gegna dengan kegigihannya.

Kevin terkekeh, "Dia cuma kasihan, dan gue gak suka dikasihani." dingin Kevin lalu keluar dari kamar.

Gegna pusing dengan semua fakta ini, mengapa dia harus terlibat kedalam kehidupan Jaden & Kevin?

Apakah ini karma karna dia selalu menonton film Vampir bersama kakaknya.

"Emang yang paling enak cuma didunia mimpi indah." gumam Gegna.

***

"Lokasi terakhir yang Gegna singgahi adalah hutan ini." ucap Jaden.

"Jangan-jangan Gegna diculiknya sama om pedo, terus dimacem-macemin dihutan ini!" seru Justin.

Jaden membulatkan matanya, jangan sampai itu terjadi!

"Kalau gitu ayo kita cari kedalam hutan!!" panik Jaden sambil berjalan rusuh.

"HEH! main tinggal aja lu monkey!" Gerutu Justin sambil berusaha menyeimbangi jalan Jaden.

Jaden yang fokus melewati jalan mendelik tidak terima, "Gue vampir btw," koreksinya.

Sedikit info, Jaden sedikit punya trauma terhadap Monyet, sebabnya karna dulu dia pernah dikejar monyet sampai tepar.

Padahal diakan seorang Vampir.

Justin mengerynyit, "Tapi Den, inikan hutan tempat pintu masuk dunia vampir." mereka berdua berhenti berjalan lalu saling tatap.

"Dirumah yang tadi kita datangin, lu nyium bau Kevin kan? Dan dari tadi pagi sampe SEKARANG Kevin gak bisa dihubungi sama sekali." terang Justin.

Jaden tertawa, "Jadi lu nuduh adik gue? Gak mungkin Kevin, buktinya gak ada bau Kevin disini." keukeuh Jaden.

Justin menepuk dahinya, "Lo tuh jadi vampir jangan polos banget! Kevin bisa aja ngehilangin jejaknya kalau lo lupa!"

Jaden tertawa renyah, "Kalaupun bener Kevin, buat apa dia nyulik Gegna?"

"Buat direbut? Bisa aja sekarang Gegna dibawa kedunia vampir, biar gak ada yang ganggu." kata Justin.

Jaden diam sebentar, sebenarnya masuk akal tapi soal Kevin merebut Gegna? Dia agak ragu.

"Yaudah kita kekastil aja." putus Jaden.

***

Cklek

Gegna memasuki ruangan perpustakaan, tadinya dia kira itu ruangan kesehatan.

Ngomong-ngomong Gegna dibawa kekastil milik Kevin, dan katanya dikastil ini lengkap ruangannya.

"Luas banget," gumam Gegna, sambil menelusuri perpustakaan.

Sedang asyik melihat-lihat matanya menangkap sebuat kotak berwarna putih diatas meja.

Tangannya membuka kotak itu, lalu siapa sangka ternyata isinya alat kesehatan?

Lupa namanya:)

Diapun duduk dikursi lalu berniat membersihkan luka bekas gigitan kevin, namun tangannya ada yang menahan, ketika dia menoleh kebelakang.

"Sheola?!" serunya lalu berniat memeluk sahabatnya.

Namun tak disangka, Sheola menepis tangannya, "Jangan kesenangan dulu deh lo." dinginnya sambil berkecak pinggang.

"Kok? Kenapa lu disini?" heran Gegna.

"Ikut Kevin," Jawab Sheola.

"Lo kenal Kevin? Kok bisa?? Emang ada perlu apa lu kesini ikut Kevin?" tanya Gegna bertubi-tubi.

Sheola menutup telinganya, "Dasar mulut mercon, gue kesini mau lo hancur!" Setelah berkata itu muncul akar lalu merambat ketubuh Gegna.

"AAAA!! SHEOLA TOLONGIN GUE PLISS!! GUE GAK BISA NAFAS!!" teriak Gegna yang terlilit akar.

Sheola tertawa, "Mati aja lo."

Uhuk uhuk uhuk

Gegna terbaruk mengeluarkan darah, nafasnya mulai terengah-engah.

Gegna tidak ingin mati muda, dia ingin menikah dan membahagiakan keluarganya dulu.

Brakk!!

"GEGNA!!" Jaden mendorong Sheola hingga terjatuh kelantai.

Akar-akar pun menghilang dari tubuh Gegna, Jaden menangkap tubuh Gegna yang lemah, namun beberapa detik kemudian Gegna pingsan.

"Ge!!"

***

"Emang gak papa kita bawa Gegna kerumah?" tanya Justin sambil membuka pintu mobil.

Jaden keluar sambil membawa Gegna ala bridal style.

"Gak papa lah, emang kenapa?" Jaden sambil berjalan kearah rumah.

"Oh jadi lo yang culik Gegna?!" Lantang seseorang dari arah gerbang.

Jaden dan Justin berbalik, "Mati gue." gumam Jaden.

Gino dan Jun melangkah menghampiri Jaden, "Gue gak nyangka," kata Jun dengan tajam.

Gino merebut Gegna dari gendongan Jaden, btw Gegna masih berlumur darah.

Gino menatap Gegna dengan khawatir, "Lo apain adik gue sampai berdarah gini?!" ucap Gino dengan tidak santai.

"Gue gak apa-apain Gegna kok! G-"

"Jangan deketin adik gue lagi, kalau sampai gue lihat lo deket sama adik gue, gue gak segan-segan bunuh lo!" kata Gino lalu berjalan pergi dengan Arsan, Jino, dan Jun.

***

Hai! Sorry pendek bngt:(

Gak tau knp alur lagi ngalir banget hehe.

Terima kasih buat yang sudah baca, maaf ya kalau ceritanya makin gak nyambung:(

Sampai jumpa diUp part selanjutnya, byee.

My Cute Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang