10.

244 45 0
                                    

Hi!
-
Happy Reading♡
Maaf kalo ada Typo^^
-
-

Hari sudah pagi, namun Jaden malah diam melamun , duduk dikursi meja makan sendirian.

" Kiw, cowok! " Celetuk Justin, sedikit mengagetkan Jaden.

Jaden mendelik, memilih meminum susu hangatnya, yang daritadi ia angguri.

" Ada apalagi sih? Lagi Mikirin apa? " Tanya Justin, sambil duduk didepan Jaden.

" Gue punya firasat buruk... tentang hubungan gue sama Gegna " Kata Jaden.

Justin menatap Jaden heran " Jangan gitulah... eh tapi gue juga punya firasat buruk sih tentang lo sama Gegna "

" Kayaknya gue harus lebih mempersiapkan diri buat kedepannya " Ucap Jaden.

***

" Dek, apa gk lebih baik kamu pindah sekolah aja? Kesekolah yang sama kayak Kakak " Ujar Gino yang sedang mengendarai mobilnya.

" Kakak kan tau, dari dulu SOPA itu sekolah impian Gegna " Balas Gegna.

" Iya kakak juga tau, tapikan kalau tempat sekolah kita sama, kakak bisa jagain kamu lebih awas " Kata Gino.

Gegna menggeleng " Sebentar lagikan kakak lulus juga... " Lirih Gegna.

" Kamu izin gak masuk aja bisa gak? " Alih Gino.

" Gak mau kak " Jawab Gegna sambil memelas.

Gino menghela nafas, sungguh Gino sangat takut Gegna kenapa-napa disekolah, dia punya firasat buruk dari tadi pagi.

***

" Duluan Ge! " Pamit Sheola.

Gegna hanya mengacungkan jempolnya.
Hari ini, sekolah dipulangkan lebih awal dari biasanya.

Gegna melirik arlojinya, baru jam setengah 11 siang.

" Kak Gino masih sekolah, temen-temen udah pada balik, Jaden gak tau kemana dah itu anak " Gumam Gegna.

Gegna melihat langit yang mulai menggelap, sepertinya akan turun hujan, Gegna harus cepat-cepat pulang.

" Jalan kaki ajadeh " Putus Gegna, sambil melangkahkan kakinya keluar pekarangan sekolah.

Rintik hujan mulai turun " Plis jangan hujan dulu!! " Celetuk Gegna sambil berlari kecil.

Gegna mengambil jalan pintas, melewati gang sempit dan sepi, namun aman karna ia juga sering melewati gang itu.

Saat dipertengahan jalan, tiba-tiba saja ada dua orang yang mencegatnya diperbelokan gang.

" Dia orangnya? " Tanya orang itu kepada temannya.

Temannya mengangguk, Gegna mulai takut.

" Permisi, saya mau lewat pak " Ucap Gegna.

Dua orang itu kelihatan muda, tapi kenapa Gegna memanggilnya dengan embel-embel 'Pak? Tau ah.

Rintik hujan mulai lebat, dengan cepat dua orang yang tak dikenal itupun memegang kedua tangan Gegna.

Hal itu sontak membuat Gegna terkejut, dia pun berusaha melepaskannya.

My Cute Vampire [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang