Haiii masih adakah yang baca cerita ini?
Ada yang nunggu? Gak ada yaa? Yaudah gk ppa
Maaf ya aku lagi hiatus jadi author dulu
Soalnya:)
-
Aku barus ngeh ternyata udah gk up
Selama 2 bulan lebihh;( SorryT•T
-
Happy Reading♡
Sorry kalau ada typo^^
-
☆☆☆Setelah acara makan malam selesai, Gegna mencuci piring, sendiri tentunya:) karna tadi ia tidak membantu tiga laki-laki itu masak.
Selesai cuci piring dan merapihkannya, Gegna naik ke atas untuk tidur, btw sekarang udah jam 09:00, agak ngeri sebenernya ia berjalan sendiri dirumah Jaden.
Hening banget tolong T-T
Udah kayak kuburan aja, eh pantesan ajasih hening gini, kan rumahnya ditengan Hutan.
Ok Skip.
Saat Gegna melewati kamar milik Jaden, ia tidak sengaja mendengar suara seperti desahan (?)
[ JANGAN MIKIR NEGATIF DULU KALIAN ]
" Aishh telingaku ternodai, Jaden lagi apa sih?? " tanya Gegna kepada dirinya sendiri.
" Tolong... "
Setelah mendengar kata 'Tolong Gegna membuang jauh-jauh pikiran negatifnya.
Tanpa pikir panjang ia mengetuk pintu kamar Jaden.
Tok tok tok
" Jaden? Kamu kenawhy?? " tanya Gegna, tapi tidak ada sahutan.
Gegna jadi sedikit was was dibuatnya, iapun membuka pintu kamar Jaden dengan perlahan lalu masuk. Lancang emang, tapi ya gimana lagi? Nanggung.
" Jaden?? " tidak ada sahutan, dan juga tidak ada siapa-siapa didalam kamar Jaden.
" Shhh "
Terdengar desahan berasal dari kamar mandi, Gegna pun mendekat dan menempelkan telinganya dipintu.
" S-sakit "
" Jaden? Aku buka pintunya yaa? Kamu pake bajukan?? " tanya Gegna, namun lagi-lagi tidak ada sahutan dari Jaden.
Gegna yang udah kesel nunggu jawaban, langsung saja membuka pintunya. Astaghfirullah.
Jaden terduduk dilantai, mendengar pintu dibuka Jaden mendongak. Pake baju juga btw.
Betapa kagetnya Gegna setelah Jaden mendongak memperlihatkan mata merahnya dan Jaden terlihat smirk, lalu terlihatlah taring yang tajam.
Menelan saliva dengan susah payah Gegna akhirnya bertanya kembali " Kamu ngapain pake Soflens? Pake taring-taringan segala bikin orang gemeter aja " ucapnya ditambah kekehan diakhir.
Bukannya menjawab, Jaden malah berdiri lalu mendekati Gegna yang ada diambang pintu.
Gegna yang merasa hawa mulai mencekam pun berniat berbalik lalu keluar dari kamar Jaden, namun belum saja berbalik badan, Tubuh Gegna sudah ditarik duluan dan dihantamkan ke dinding kamar mandi oleh Jaden.
" Akhhh, lo apa-apaan sih pak-"
Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Jaden sudah lebih dulu mengurung Gegna lalu... menggigit leher Gegna yang terekspos karna dia mengepang rambutnya.
" Akhh!!! S-sakit " pekik Gegna, ia meremas ujung bajunya.
Jaden ia menyesap darah Gegna dengan khidmat.
***
Justin berlari dengan cepat kearah kamar Jaden, sambil menenteng satu ekor Ayam ditangannya.
Namun setelah sampai dikamar Jaden, Justin mematung melihat Jaden menghisap darah Gegna, dengan Gegna yang mukanya sudah pucat (?)
" ASTAGA?!! Woy berhenti!! Jaden!!! " Teriak Justin, sambil berlari berniat memberhentikan Jaden, tidak lupa ayam yang tadi ia pegang dihempaskan begitu saja.
Mendengar teriakan Justin, Jaden tersadar lalu segera menarik taringnya dari leher Gegna, Gegna pun langsung terduduk lemas.
Jaden buru-buru menggendong Gegna dan membawanya kekamar Gegna, tidak lupa Justin pun mengikuti.
***
Yuhuu akhirnya Up setelah berbulan" enggak;)
Kayaknya bakal double Up deh...
Terimakasih buat yang udah baca, jangan lupa vote dan comentnya juga ya^^
Sampai jumpa diUp Part selanjutnya, byee.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Vampire [END]
Vampire[END] Ngakunya aja Vampire, tapi kelakuan kek monkey liar. [SLOW-UP] Judul bukan berarti mencerminkan isi cerita ya! SIKAP VISUAL ADA YANG AKU UBAH, JADI TIDAK ADA SANGKUT PAUTNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA MEREKA. Start: 13/02/2021 End: 22/07/2022