My Playlist - Levitating by Dua Lipa
__________________Luna masih menatap terkejut pria di depannya itu, cukup lama ia terdiam membuat Draco kembali menarik tangannya kembali. kepalanya masih memproses apa yang terjadi, apa maksudnya? apa Andrew dan Draco satu orang atau mereka kembar atau bagaimana? Luna benar benar tidak mengerti.
"Luna sebaiknya aku antar kau ke kamarmu" ucap Justin yang sudah berdiri di depannya menatapnya penuh kekhawatiran
"tunggu, kau Andrew? atau kembaran Andrew?" tanya Luna, ia terlihat begitu linglung seakan akan berada di jaman yang berbeda dari pada sebelumnya hanya karena Andrew
"dia Draco, Andrew tidak benar benar ada Luna. aku sudah bilang itu padamu" Justin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. memang sial kedatangan Draco benar benar tidak tepat waktu "ayo kekamarmu, nanti ada maid yang membawakan sarapanmu"
"Bagaimana jika kita sarapan dengan Andre-Draco, kau mau bukan?" saran Luna. Justin segera melirik ke arah Draco dan memberi kodenya untuk menolak Luna
"sure, thank you" Justin mengumpat pelan pada Draco yang menyutujui ucapan Luna.
"Ayo ikut aku ke meja makan" ajak Luna dengan canggung dan berjalan terlebih dahulu diikuti Draco. Sialan, padahal Justin sudah berucap pada dirinya untuk tidak membiarkan Draco menggunakan nama aslinya dan memperkenalkan dirinya pada Luna
"katanya kau tidak bisa menjual caffe itu dan sangat sibuk? mengapa kau ikut sarapan disini?" tanya Justin menunjukan rasa tidak sukanya terang terangan
"Caffe apa Justin?" Tanya Luna yang sudah duduk di salah satu tempat duduk meja makan.
"jika Luna yang memintanya, aku bisa menjualnya" sahut Draco mengabaikan ketidak sukaan Justin dan duduk di kursi yang bersebrangan dengan Luna. Luna mendengus, hanya Luna yang tidak tahu apa apa disini.
"Tidak jadi, Luna tidak menginginkannya. Jadi kau bisa pulang sekarang" kesal Justin
"Tunggu, aku tidak paham apa yang kalian bicarakan. Bisakah kalain jelaskan? Karena aku mendengar namaku kalian ucapkan berkali kali" erang Luna.
Draco tersenyum dan mengambil gelas wine yang berada di atas meja "dia berusaha membeli caffe tempat kau bekerja. Tapi aku tidak menjual untuknya"
"Kau ingin membeli Caffe tempat aku bekerja?!" Justin berdecak sebal pada Draco, ia berniat memberi surprise pada Luna namun ia menggagalkannya
"Kau terus membicarakan Caffe itu, kau bilang kau takut dipecat jadi lebih baik aku beli agar kau tidak takut dengan hal itu" ucap Justin pada akhirnya ia memilih untuk duduk di kursi utama dan memakan makanannya membiarkan Luna menatapnya tidak percaya.
"Kau banyak meminta Bieber, kau ingin membeli kooperasi sekarang kau mau membeli caffe ku juga?" Ledek Draco, Luna hanya terdiam menatap Draco sembari memakan makananya. Andrew yang ia kenal sangat berbeda dengan Andrew yang duduk di depannya ini. Andrew yang ia kenal terlihat begitu ramah dan tidak memeliki tatapan intimidasi seperti tatapan yang Draco berikan disaat ia berbicara dengan Luna. Bahkan sekarang disaat Draco berbincang dengan Justin, Luna bisa merasakan jika Draco terus melirik ke arahnya.
Satu hal yang membuat Luna sangat terkejut adalah nama belakang Draco. Siapa yang tidak kenal Serrino, keluarga itu termasuk jejeran nama keluarga Billionare dunia. Bagaimana bisa seorang Serrino memilih untuk menjadi pelayan di Caffe tempat Luna bekerja?
"Luna, makan makanan mu" peringat Justin melihat Luna yang hanya memainkan makanannya "Draco berhenti meliriknya sebelum aku menusuk matamu"
Draco terkekeh meledek "kau paling tahu, tanganku lebih lihai untuk membunuh orang"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry But You're Mine [END]
RomanceJUSTIN BIEBER - What does that bitch want from me? -Sneak peek- "jika tidak bisa jangan berlagak superhero di depan anak kecil" sinis Justin tanpa menatap Luna dan terus memsang Lego itu dengan teliti ucapan Justin memang lah benar Luna belum per...