Lari, Cari - (Chapt 7)

30 7 0
                                    

"Kenapa mereka terus mengejarkul?!" batinmu frustasi berkali-kali menengok ke belakang di mana orang-orang berseragam hitam tampak berteriak sambil mengejarmu.

"TANGKAP DIA!"

"KE ARAH SINI!"

Kau terus berlari.

Keringatmu bercucuran.

Nafasmu kini mulai tersengal satu-dua.

Detak jantungmu berpacu cepat dan keras, membuatmu bisa mendengarnya bahkan di saat kau sibuk berlari seperti sekarang.

Telingamu sedikit berdenging, tapi kau tak peduli, hanya terus berlari hingga kau bisa sedikit mengelabuhi para pengejar berbelok di gang sempit di antara rumah-rumah penduduk.

Klise.

Mereka terus berlari bahkan melewati tempat sembunyimu begitu saja.

Klise part 2.

Kau jatuh terduduk dengan kepalamu yang terasa berdenyut. Sesuatu mengalir dari hidungmu, mengenai mulutmu, tanganmu refleks menyekanya.

Darah.

Klise part 3.

Kau berusaha tetap tenang menyeka darah itu dengan tisu yang ada di sakumu.

Ugh.. kepalamu semakin sakit, denging di telingamu semakin parah.

Pengelihatanmu perlahan mulai kabur dan berbingkai, berkunang-kunang.

Tidak. Kau belum boleh pingsan di sini.

Kau mengepalkan kedua tanganmu, berusaha membangkitkan lagi kekuatanmu.

Menggeram pelan, memaksa dirimu berdiri bersandar di dinding belakang rumah penduduk. Untung saja temboknya putih bersih nan kinclong.

"Ke mana dia?!"

"Tidak tahu, Senior! Kita kehilangan jejaknya!"

"Cari bahkan sampai lubang tikus! Bocah si*lan itu jadi harga nyawa kita!"

"Tapi Senior! Kita sudah berlari selama sekitar 18 jam! Senior sendiri melihat beberapa junior yang kelelahan dan mengalami dehidrasi!"

"Kau berlebihan mengatakannya 18 jam! Itu sudah termasuk istirahat! Apa kau mau Ketua Besar mengamuk hah?!"

"Aku hanya berpikir rasional, Senior!"

"Jika mereka butuh air, minum saja! Apa susahnya?! Aku sudah memberi istirahat pada kalian secara bergiliran! Dan aku selalu memastikan botol minum kalian ada isinya kan?!"

"Tidak semuanya sudah seprofesional Anda, Senior! Lagipula bocah itu juga tak mungkin bisa pergi jauh! Tas besarnya sudah kita rampas menyisakan tas kecilnya! Aku berani bertaruh, Senior, dia tak mungkin membawa persediaan air!"

"Terserah! Terus cari dia, Anak-Anak!"

"Sen-"

"Diam! Jika kau mengeluh sekali lagi, lebih baik kau keluar dari misi ini!"

Samar suara orang-orang yang mengejarmu terdengar, saling membentak, membuatmu dengan terseret-seret dan super pelan menyusuri dinding, berusaha terus bergerak.

Lari.

Kau harus "lari".

Karena mereka terus mencari.

- To be continued

Ujung Dunia [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang