Saat Ini - (Chapt 4)

34 8 0
                                    

"KEMBALIKAN SANDAL SWALLOWKU WOY!" teriakmu ketika tak mendapati sandal swallowmu di beranda rumah.

"Halah sandal swallow buluq begini masih dicariin," kau melihat sobat kau itu mengangkat tinggi-tinggi sandal swallowmu di pagar batas rumahmu dan rumahnya.

"HEH BALIKIN NYAMAN BANGET ITU!"

Terjadilah kejar-kejaran ala-ala pilem india dimana kau mengejar sandal swallowmu :V

Sobatmu itu terus berlari sampai pinggiran hutan.

Ya hutan, tempat dulu sekali, pertama kali kalian bertemu.

Entah bagaimana.

Kau tidak ingat.

Dan dia, dia juga tak ingat apapun.

Kalian hanya ingat kalian bertemu di sana. Tanpa ingat apa yang terjadi.

"Ingat tempat ini?"

"Tentu," kau mengangguk, tapi ragu.

"Tapi tidak ingat apa yang terjadi..."

"Ya.." sendu, entahlah rasanya ada sesuatu yang sesak, setiap kali kau memaksa dirimu mengingat kembali. Seakan ada hal buruk akan terjadi jika kau berhasil mengingatnya.

"BUT NEVERMIND. Btw swallowmu beneran nyaman jadi ini milikku sekarang."

Kau membelalakkan mata, "Hei enak saja! Beli sendiri sana jangan seperti tak punya uang!"

"Aku mau yang ini, Bung! Kau beli saja lagi. Kuyakin uangmu banyak sekarang iya kan?"

"Mana ada heh ngarang!!"

Acara kejar-kejaran lagi, sampai tak sengaja sobatmu tersandung sesuatu.

Akar pohon.

Sekilas tak ada yang aneh dengan akar pohon itu. Tapi, hey! Mata tajammu dengan segera menemukan hal tak wajar pada akar yang membuat sobatmu tersandung itu. Ada yang mencurigakan dengan akar pohon ini.

Kau menoleh ke arah sobatmu, tanpa sengaja membuat mata kalian saling berpandangan.

Kemudian kembali menatap akar pohon itu.

Walau sangat sedikit dan singkat, kau melihatnya! Sesuatu seperti amat banyak bola super kecil bergerak di dalam akar itu. Kau melihatnya dari sela akar yang tampak seperti cerukan.

Kau menelan salivamu.

Trypophobia yang meresahkan memang. Tapi kau segera menyadari itu bukan hewan atau hal alami. Itu buatan.

Itu.. kamera!

Kamera pengintai!

Pengintai yang sangat banyak!

Tanpa basa-basi kau meraih tangan sobatmu dan berlari.

"Oi oi! Pelan-pelan!!" dia dengan tersandung-sandung mengikutimu tanpa tahu apa yang terjadi.

- To be continued

Ujung Dunia [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang