[Day-12] akhir di lorong studio 8

158 63 11
                                    

"Wow! Wow! Wow! Wow! King Krabby!"

"Penampilan yang luar biasa dari King Krabby! Give applause for them!"

Minhyuk, VJ kondang yang sudah terkenal akan kemampuan presentingnya dan Eunseo, top 6 Asia's Next Top Model Cycle 4 yang menjadi MC untuk Voice of Ramadhan menunjukkan rasa kagumnya setelah King Krabby menyelesaikan penampilannya hari ini.

"Sini sini semua maju ke depan. Apa, nih, rahasianya sampai kalian bisa menampilkan performa ya pecah banget malam ini?"

"Hehe, ya latihan dan terus menggali sisi sisi lain dari musik yang kami bawakan, menunjukkan hidden gem untuk ditunjukkan langsung di tiap penampilan."

Jawaban klise yang diberikan oleh Serim.

"Keren banget loh kalian. Kalo boleh gue bilang, nih, dari yang gue perhatiin sejak audisi, kayaknya ini penampilan terbaik kalian."

Sembilan anggota King Krabby cuma ngangguk-ngangguk sambil nyengir, khas orang yang malu-malu karena baru masuk TV.

"Mungkin karena euforia hari ini, di studio dan ada keluarga atau teman yang mendukung."

"Oh atau mungkin ada orang tersayang yang datang juga? Pacar atau tunangan?"

Kali ini yang senyum-senyum cuma Jungmo, soalnya ya cuma dia sendiri yang sudah punya pasangan resmi. Yang lain, kan, jomblo, ah bukan, masih betah sendiri maksudnya.

"Denger-denger, Jungmo sudah punya pasangan ya? Boleh dong berdiri, lambaikan tangan ke kamera, kasih support buat pasangannya."

Chaewon yang tadinya berdiri di samping teman-teman remaja masjidnya sambil bawa-bawa banner segede gaban sama lightstick, sudah berasa lagi nonton konser, langsung jongkok lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Chaewon malu kalau tiba-tiba jadi pusat perhatian.

Sesi penjurian berlangsung dengan berbagai pujian yang dilontarkan keempat juri untuk King Krabby. Bahkan para penonton yang datang untuk mendukung grup lain pun ikut mengakui betapa apiknya penampilan King Krabby hari ini.

"Sekali lagi, beri tepuk tangan untuk King Krabby!"

Sembilan orang itu turun panggung dengan perasaan lega dan rasa bahagia yang membuncah. Tapi tak dapat dibohongi juga, dengan pujian yang mereka dapatkan hari ini, beban untuk tampil lebih baik esok hari juga makin berat.

Kemal Minhee E.
lo ikut?

Yujin Maharani A.
iya

Kemal Minhee E.
gue tunggu di lorong studio 8

Sedetik setelah pesan itu terkirim, Minhee langsung melesat pergi meninggalkan delapan temannya yang lain di ruang ganti belakang panggung, sambil membawa sebuah barang yang cukup besar di tangannya.

Di kesempatan ini, Minhee harus menyelesaikan masalahnya dengan Yujin. Entah semua bisa kembali seperti semula atau tidak. Minhee tak akab memaksa lagi jika Yujin memang menolak untuk mengembalikan hubungan mereka seperti semula. Tapi setidaknya, tak akan ada lagi rasa bersalah yang tertinggal setelah semuanya diutarakan.

Akibat sebuah kesalah pahaman yang akhirnya menarik keduanya untuk menjauh. Tidak, ini memang karena keegoisan Minhee sendiri, yang tak pernah ingin melepas Yujin bahkan saat ia berstatus sebagai pacar orang lain. Tak pernah terpikirkan oleh Minhee jika Lucy, yang sekarang sudah jadi mantan, akan terganggu dengan kehadiran Yujin sebagai sahabat dekatnya. Dan Minhee tak pernah mau tau. Minhee tak pernah mendengar. Minhee tak pernah peka dengan sekitarnya, atau pun perasaannya sendiri.

Sampai pada akhirnya, Minhee menyadari jika semuanya sudah terlampau terlambat. Ada orang lain yang datang dan dengan setia berdiri di samping Yujin saat semua keadaannya sulit.

Ia Doyoung, yang entah bagaimana Tuhan menyusun rencananya, juga menjadi salah satu peserta Voice of Ramadhan. Lucu, kan? Seakan-akan semesta selalu menempatkan Minhee dab Doyoung untuk selalu bersaing, di kompetisi ini atau pun tentang Yujin.

"Kak, dari tadi lo di sini? Dicariin Bang Serim tuh." Seongmin yang tiba-tiba datang dan menepuk pundak Minhee.

Minhee cuma menghela nafasnya lalu menyerahkan barang yang ia bawa sejak tadi pada Seongmin, "Gue titip ini, tolong kasih ke Yujin."

Sebuah skateboard dengan warna dasar biru dan lukisan rusa hidung merah Rudolph di bagian bawahnya.

Barang yang sejak kemarin jadi keributan, soalnya kemarin-kemarin hampir kebuang sama Jungmo waktu bersih-bersih studio, dikira sampah atau barang lamanya yang sudah tak terpakai, dan jadi bahan keributan lagi waktu berangkat pakai mobil tadi, soalnya mobil yang sudah penuh sama alat malah ditambah-tambahin lagi sama skateboard Minhee yang ukurannya juga tidak kecil.

Dan ketika Seongmin melihat ada Yujin berdiri tak jauh dari tempatnya sekarang, Seongmin langsung menyerahkan barang titipannya, "Jin, ini dari Kak Minhee, buat lo katanya."

"Ini apa?"

"Gak tau, lo tanya aja sendiri ke orangnya. Aneh, sih, lo berdua."

Seongmin meninggalkan Yujin, berjalan melewati Minhee yang kini terdiam di tempatnya. Minhee yang pergi tapi akhirnya diam membatu.

Seongmin langsung melenggang pergi meninggalkan keduanya di sana. Tidak mau terlibat terlalu jauh dengan masalah dua temannya. Ngurusin hidup sendiri saja sudah susah, jangan mau ikut dipusingkan sama masalah orang lain.

"Ini, maksudnya apa?"

Minhee menghela nafasnya sebelum berbalik menghadap Yujin, "Buat lo."

"Lo tiba-tiba ngasih.. skateboard tanpa ada alasan apa-apa?"

"Gue minta maaf."

Yujin menundukkan kepalanya, masih menatap pemberian dari Minhee.

"Gue minta maaf, karena keegoisan gue, akhirnya menempatkan lo di posisi yang sulit. Gue terlalu menganggap mudah semuanya, sampai gue gak sadar kalo lo juga punya hati."

Yujin masih diam.

"Maaf, karena membuat hubungan yang semula baik-baik aja jadi berantakan," Tawa miris dari Minhee, "Atau mungkin lebih baik begini? Lo gak perlu lagi berurusan sama keegoisan gue."

Yujin mulai menegakkan kepalanya, menatap Minhee yang berdiri di depannya.

"Sekali lagi gue minta maaf. Take care."

Minhee sempat mengacak pelan rambut Yujin, sama seperti yang sering ia lakukan dulu, sebelum berbalik dan kembali pergi meninggalkan Yujin.

Langkah Minhee yang semakin menjauh dan Yujin yang seakan membisu, bahkan saat hatinya menjerit memanggil nama lelaki itu.

Minhee yang sudah menyerah dan Yujin yang tak bisa menahannya untuk tetap bersamanya. Minhee dan Yujin yang sama-sama ingin kembali pada keadaan di masa lalu, tapi tak pernah mengatakannya.

Ternyata memang benar apa kata orang, jangan pernah melibatkan rasa pada suatu persahabatan, karena jika salah satu perasaannya tak terbalas, tali persahabatan itu lah yang akan menjadi korban.

Dan disaat delapan temannya yang lain sedang merayakan keberhasilan King Krabby yang lolos masuk ke babak spekta 10 besar dengan meraih perolehan voting tertinggi, di situ ada Minhee yang juga sedang meratapi perpisahannya.

voice of ramadhan 🌠

Voice of Ramadhan― cravity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang