[Day-14] selamat ulang tahun yang ke 22

153 56 11
                                    

Dua bis yang melakukan perjalanan ke villa sampai di tempat tujuan sesuai dengan jadwal. Masih ada waktu empat jam sebelum adzan maghrib berkumandang, walaupun mereka sempat terjebak macet yang cukup panjang.

Tapi, satu jam setelah semuanya turun dari bis hanya dihabiskan dengan berdiri di halaman villa karena para crew yang bertugas juga lagi sibuk mengurus penataan kamar untuk setiap peserta grup. Villa 1 untuk peserta laki-laki dan Villa 2 untuk peserta perempuan. Kamarnya memang sesuai, ada enam di setiap bangunan. Hanya jumlah pesertanya yang tidak seimbang. Ada yang sembilan, ada yang cuma empat, bahkan ada yang dua belas. Kalau dijadikan satu kamar tiap grup apa nantinya gak jadi ikan pindang di atas besek?

Dan waktu semua peserta sudah duduk lesehan di rumput halaman sambil memegang barang bawaannya masing-masing, akhirnya mereka dipersilahkan masuk ke dalam villa. Yang mau rebahan di kamar, boleh. Yang mau mandi atau cuci tangan cuci kaki aja, boleh. Yang mau beres-beres barang bawaan, boleh. Yang milih buat duduk-duduk di teras sambil menikmati udara segar, boleh. Yang mau ngobrol di ruang tengah, boleh. Yang mau mabar, juga boleh. Terserah. Semua diberi waktu istirahat, sebelum adzan maghrib nanti kumpul di pendopo timur buat buka puasa bersama.

Walaupun cuma buka puasa pakai nasi kotak sama es cincau hijau, gak tau kenapa, buka puasa hari ini terasa lebih nikmat dibanding biasanya. Entah karena sudah capek di perjalanan setelah menembus kemacetan, atau karena suasananya yang sejuk atau mungkin juga karena orang-orangnya. Buka puasa rame-rame memang sensasinya seru, sih.

Sholat isya dan tarawih berjamaah, lalu semuanya diberi waktu bebas lagi. Tujuannya memang buat liburan, kan. Dan setelah jarum jam menunjukkan angka sebelas lebih beberapa menit, semua orang dalam villa sudah terlelap. Sunyi. Paling ada satu atau dua orang yang bergantian ke kamar mandi atau diam-diam buka kulkas buat ambil makan di dapur.

Sepertinya cuma sembilan anggita King Krabby yang masih terjaga di dalam kamar mereka. Ada yang main uno, ada juga yang nonton film.

Dan waktu tau Jungmo, Minhee sama Seongmin lagi nonton film horror, Hyeongjun langsung ngomel-ngomel, "Udah malem banget ini, kok sok ngide banget nonton horror?!"

"Lo takut ya, Kak?" Tanya Seongmin jahil, "Bulan puasa gini, katanya setan pada di kurung di neraka. Santai aja, sih."

"Ya tapi jangan dipancing biar dateng juga dong. Lo bertiga malah nonton Keramat."

Ini idenya Jungmo, yang habis diceritain sama Chaewon, katanya Keramat serem banget banget banget filmnya, sampai gadis itu tak bisa tidur tiga hari tiga malam. Dan akhirnya Jungmo yang jadi korban, ikut begadang sambil video call sampai Chaewon berhasil tidur, baru sambungannya diputus, lalu Jungmo bisa tidur, walau cuma tersisa beberapa jam sebelum waktu sahur. Jungmo penasaran aja, memang seseram itu kah filmnya? Tapi, mau nonton sendiri juga agak takut.

"Awas ya lo bertiga, kalo nanti ada yang beneran dateng-"

tok.. tok.. tok..!

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....!"

Suara ketukan pintu kamar tiba-tiba terdengar di tengah kesunyinan.

Suara ketukan biasa, mungkin ada orang yang memang mau masuk atau apa, kan, di luar juga banyaj crew yang tidur di ruang tengah. Hyeongjun dan teriakan menggelengarnya saja yang bikin jantungan delapan orang lain di sana.

"Apa, sih, Jun? Asli suara lo yang bikin jantung gue mau copot." Serim masih menutup sebelah telinganya.

Woobin melirik ke arah jam digital di HPnya. Sudah hampir tengah malam begini, siapa yang masih keliaran terus ngetuk pintu?

"Iya?" Ucap Allen sambil membuka pintu kamar mereka, dan..

Tidak ada siapa-siapa.

"Kok?"

"Kan, kan, gue bilang juga apa!" Hyeongjun langsung merengek ketakutan.

"Ah paling juga anak sebelah iseng." Ucap Minhee terlihat tenang. Soalnya tadi waktu buka puasa dia ingat rebutan kerupuk udang sama Jake, anggota grup Enha. Mungkin itu anak iseng aja, niat nakut-nakutin gara-gara kerupuk udangnya dimakan Minhee.

Pintu kamar kembali ditutup oleh Allen, dan semuanya langsung bersiap untuk tidur. Sudah mulai ngantuk juga karena hari makin malam. Seongmin, Minhee, Hyeongjun sama Jungmo tidur di kasur, sisanya di bawah pakai kasur lipat.

tok.. tok.. tok..!

Mata yang baru terpejam langsung terbuka lagi.

"Siapa, sih, sumpah ya kalo iseng doang, gue goreng!" Gantian Wonjin yang ngomel-ngomel. Mulutnya doang ngomel, tapi disuruh buka pintu gak mau. Gak berani, sih.

Akhirnya Serim yang tidurnya paling deket sama pintu yang buka. Serim, sih, pantang takut sama apapun. Serim cuma takut sama serangga. Selain itu, hajar!

Tapi, kosong, lagi. Tidak ada siapa-siapa di depan pintu kamar mereka.

Suasana ruang tengah pun sunyi. Ada beberapa crew yang ditidur beralaskan karpet dan berselimut sarung, tapi semuanya lagi tertidur lelap. Tidak ada tanda-tanda yang terganggu karena suara ketukan pintu.

"Siapa, Bang?"

Serim kembali menutup pintu kamar dan menggelengkan kepalanya.

Bulu kuduk sudah mulai merinding.

"Gak suka, nih, gue sama yang begini-gini." Ucap Taeyoung dengan raut wajah kesal, menahan takut sebetulnya.

"Udah udah, tidur aja lagi." Woobin mencoba menenangkan, walaupun sendirinya juga takut kalau benar ada apa-apa.

dug.. dug.. dug..

Seperti sebuah benda besar yang sengaja dihantamkan ke dinding kamar mereka.

Tidak ada lagi yang tertidur dengan tenang. Sembilan orang di satu kamar itu berkumpul di atas kasur, dempet-dempetan dan menutupi diri mereka dengan selimut.

"Ya Allah, katanya setan lagi dikurung. Terus ini apa?" Hyeongjun sudah hampir menangis.

prang..!

Dan mungkin ini puncaknya, gelas kaca bekas minumnya Allen yang diletakkan di atas meja, tiba-tiba jatuh dan pecah berserakan di lantai.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....!!!"

"ASTAGFIRULLAH!"

Semuanya langsung lompat turun dari kasur dan berlarian keluar menuju pintu kamarnya. Semuanya rebutan biar keluar duluan, sampai Allen kedorong jatuh di belakang.

Dan..-

"HAPPY BIRTHDAY ALLEN! HAPPY BIRTHDAY ALLEN! HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY! HAPPY BIRTHDAY ALLEN!"

"YEAAAYYY! SELAMAT ULANG YAHUN ALLEN!"

Sebentar.. Ini apa?

"Hahahaha! Gimana kejutannya? Udah cukup bikin olahraga jantung malem-malem?"

Jadi, yang tadi itu, semuanya..

Memang benar, semua setan lagi dikurung selama bulan puasa. Cuma ada orang yang kelakuannya gak jauh beda sama setan, sengaja nakut-nakutin orang sampai jantungnya melorot.

"Kambing ya lo semua, bisa-bisanya mau ngasih surprise ke Allen, tapi pake nakut-nakutin orang segrup."

"Ya biar makin asik aja, biar ada sensasi merinding disko."

Semua crew Voice of Ramadhan dan beberapa peserta dari grup lain yang berkumpul di depan pintu kamar King Krabby sekarang hanya bisa menertawakan raut ketakutan sembilan orang ini. Belum lagi Allen yang dapat bonus jatuh mencium lantai. Ulang tahun yang luar biasa!

Tapi, sebentar, ketukan pintu kamar dan suara benda menghantam keras itu, kalau memang ini ulah iseng dari peserta lain dari luar kamar, bagaimana dengan gelas kaca yang tiba-tiba jatuh? Sedangkan gelas kacanya ada di atas meja dalam kamar. Sedangkan di dalam kamar, hanya ada sembilan orang itu saja...




voice of ramadhan 🌠

Voice of Ramadhan― cravity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang