[Day-25] berakhir di 5 besar

123 48 13
                                    

"King Krabby, maaf, karena perjalanan kalian di Voice of Ramadhan harus berhenti di sini."

Beberapa hari belakangan ini seperti banyak kejadian yang terjadi pada King Krabby. Mulai dari kejadian konyol seperti tertuduh menjadi penyelundup narkoba padahal cuma gula putih halus sisa kemarin, tertangkap dan diseret ke polsek cuma gara-gara petasan, sampai kejadian tak terduga yang menimpa mereka kemarin, kabar asmara terlarang yang terjadi. Dan hari ini mereka harus tereliminasi karena perolehan jumlah vote terendah diantara lima kontestan yang tersisa.

Hari terasa berjalan begitu cepat, tapi disaat yang sama pun terasa berat untuk dilalui. Walaupun semua orang yang ada di sekitar mereka, peserta lain ataupun para crew berusaha untuk bersikap jika tak terjadi apa pun, tapi tetap saja, canggung itu masih ada. Tak ada lagi yang membahas persoalan itu, bahkan delapan anggota King Krabby lainnya juga tak menyinggung lagi soal itu, tak mau menggali lebih dalam. Biar mereka berdua yang menyelesaikan masalahnya.

Tidak berusaha mencari tau, tapi kalau tidak sengaja tau, tidak masalah, kan? Jadi, Jungmo sama Minhee lagi di kamar mandi. Sengaja pakai kamar mandi rooftop soalnya yang di lantai bawah-bawahnya lagi penuh banget, daripada harus antri dan berakhir ngompol, ya sudah pilih yang sepi saja. Dan waktu keluar kamar mandi, mereka tak sengaja melihat Serim dan Dasom yang sedang bicara berdua, sengaja memilih tempat sepi agar tak diketahui siapa pun.

Mau keluar, tapi nanti ketahuan dan malah buat suasana canggung. Mau tetap diam balik pintu, tapi takut melanggar privasi. Tapi, akhirnya mereka memilih diam. Kalau ada satu atau dua hal penting yang seharusnya tak diketahui siapa pun, Minhee dan Jungmo janji akan tutup mulut, jaga rahasia.

Ada banyak hal yang dibicarakan. Tak perlu disebar luaskan apa isinya, tapi ada banyak kata maaf dan penyesalan terucap di sana. Maaf dan menyesal untuk satu sama lain, keadaan dan orang-orang yang telah mereka kecewakan.

"Udah pamitan, Bang-"

Seongmin langsung disikut sama Woobin, terus matanya melotot melotot menyuruh Seongmin untuk diam dan tak menyinggung lagi soal itu. Sensitif.

"Udah.."

"Jangan patah hati lama-lama ya, Bang. Mau gue cariin cewek yang gimana, nih?" Seongmin tak mendengarkan peringatan Woobin, karena menurutnya masalah itu biarlah jadi bagian dari masa lalu, tertawakan saja jika perlu, jangan dijadikan beban.

"Mau yang seumuran, yang lebih tua atau yang lebih muda? Mau yang rambut panjang apa bondol? Mau yang tinggi atau yang imut kecil?"

"Maunya macan ternak dong.." Sahut Hyeongjun.

"Macan ternak emang apaan, sih, Jun?" Tanya Allen.

"Mama cantik anter anak."

Ngecengin orang memang seru ya sensasinya, gak peduli Serim sudah panas dingin rasanya.

"Taeyoung mana, sih?"

Baru saja ditanyakan, dan saat itu juga Taeyoung muncul sambil membawa satu wadah plastik di tangannya.

"Nih, buat buka puasa nanti."

"Dih, dapet kado dari siapa lo? Diem-diem menjaring gebetan ya lo selama ini?" Goda Jungmo.

"Gue sempet ngobrol sama Jaehee aja cuma say hi doang," Jawab Taeyoung, "Ini dari Yoon."

Woobin menggeleng-gelengkan kepalanya, "Tega lo, dia bikin ini semalem suntuk, eh malah lo bagi-bagi buat yang lain."

"Ya emang kenapa, sih? Gak gue buang juga. Lagian dikasinya lumpia sayur, kan, gue gak like. Kalo dikasih kebab daging tuh gue lahap sampe bersih."

"Yoon suka sama lo." Sahut Minhee.

Taeyoung menaikkan sebelah alisnya, "Masa, sih?" Dari nada jawabannya, seperti tak tertarik. Entah antara Taeyoung yang tidak peka atau memang tidak peduli.

"Wonjiiiinnnn!"

"Eh udah yuk pulang buru, perasaan gue gak enak."

Wonjin sudah mau buru-buru kabur dengan menyeret kopernya, tapi keburu dihadang sama Yuri yang berlari ke arahnya.

"Wonjin kok pulang, sih?! Besok masih ke sini, kan?"

"Gak, gue mau pindah ke Rusia." Jawab Wonjin asal.

"Mau ngapain?"

"Biar jauh-jauh dari lo. Biar gak diganggu lagi."

"Ya tapi gue gak bisa kalo jauh dari lo."

"Halah, lo kalo dikasih pilihan jalan sama gue apa ngedate sama Kak Hyewon juga milihnya Kak Hyewon, kan?"

" Iya, sih. Tapi, kan, kalo nanti Kak Hye nikah, masa gue sendiri terus?"

"Bodo amat, masalah buat gue?"

"Kan, gue maunya lo."

"Tapi gue maunya Minju."

"Minju maunya sama Minkyu."

"Minkyu juga maunya sama lo, Yuri."

"Ya balik lagi, gue maunya sama lo, Wonjin."

Kalau dua orang ini sudah bertemu, lebih baik jangan didengarkan. Capek.

"Ya udah, deh. Ini buat lo," Yuri yang sudah menyiapkan hampers berisi berbagai macam roti dan kue kering yang ia buat sendiri di tengah-tengah jadwal sibuknya sebagai crew hanya untuk Wonjin.

Walaupun suka naik darah tiap dekat Yuri, Wonjin selalu menerima pemberiannya kok, soalnya Wonjin selalu ingat kata Bunda, "jangan pernah menolak rejeki."

Dan ini hari terakhir di studio 8, dan perjalanan King Krabby menjadi kontestan Voice of Ramadhan, berakhir di sini.




voice of ramadhan 🌠




besok sudah lebaran, aku mau mengucapkan minal aidin wal faidzin kepada semua pembaca vor ^_^

Voice of Ramadhan― cravity ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang