9 - | singularity |

1.3K 206 30
                                    








Pada akhirnya Wonyoung menyetujui untuk pindah ke sekolah itu karna ya memang tidak ada lagi pilihan lain selain mengikuti keputusan orang tuanya, tapi dengan satu syarat dia mau pulang terlebih dulu ke Jerman dan ngucapin perpisahan sama teman-temannya disekolah sana.

Bukan masalah buat Irene dan Seulgi seandainya Wonyoung ga minta pun mereka akan pulang dulu ke Jerman mengemasi segala barang barang dan juga dokumen penting yang perlu dibawa.

Terutama Irene, dia butuh lisensi praktik dan surat persetujuan kalo dia dipindah tugaskan ke Indonesia.







Terutama Irene, dia butuh lisensi praktik dan surat persetujuan kalo dia dipindah tugaskan ke Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jerman, Hamburg.

Bel berdering dan terdengar disetiap ruangan kelas menandakan bahwa semua pelajaran sudah berakhir, suara pijakan kaki terdengar risuh diluar kelas namun hanya ruangan kelas ini yang masih damai menunggu guru wanita yang berada didepan kelas memberikan pengumuman.

"Baik anak-anak kelas hari ini sudah berakhir dan besok kita akan bertemu lagi dikelas ini."

"Tapi ada satu teman kelas kita yang harus pindah dari sekolah ini." Guru itu melanjutkan dan langsung terdengar bisik-bisik diruang kelas itu berbeda dengan Wonyoung yang entah mengapa malah gugup.

Guru itu menatapnya lalu tersenyum kearah Wonyoung. "Sini nak." Dia memberikan gesture dengan tangannya agar Wonyoung maju kedepan kelas. Serentak dalam ruangan kelas itu mengikuti kemana lambaian tangan gurunya mengarah.

"Wonyoung?" Salah satu temannya reflek memanggil namanya setelah terkejut kecil.

Wonyoung hanya tersenyum sembari mengangguk dia beranjak dari kursinya untuk maju kedepan kelas. Berpuluh-puluh pasang mata yang menatapnya intens jujur membuat Wonyoung tidak nyaman namun ada satu pasang mata yang membuat dirinya sedikit merasa tenang. Orang itu tidak terkejut ketika gurunya mengatakan informasi itu, seakan-akan memang dia sudah tahu sebelumnya.

''Jadi Wony mau pindah ke Indonesia kan ya?".

Wonyoung mengangguk malu-malu, menjadi pusat perhatian seperti ini terlalu bikin dia gugup.

"Yah Wonyoung kenapa pindah? Nanti yang temenin aku ikut olimpiade siapa?" Salah satu teman perempuan sebangkunya menceletuk.

"Iya, bener wony nanti ga ada yang bisa bantuin aku matematika lagi."

"Minta bantuan apa minta contekan?" Teman pria disana mengejeknya yang mengundang gelak tawa diruang kelas itu.

Bukan satu hal yang diragukan lagi kalo Wonyoung satu-satunya murid yang banyak dikenal diantara murid dan guru, Wonyoung anak yang cerdas disemua pelajaran kecuali dibidang olahraga karena memang fisiknya yang sedikit tidak mendukung. Bukan cuman unggul disetiap pelajaran tapi dia juga baik dan gak pernah neko-neko dan itu alasan yang kuat kalo dia banyak disukain sama banyak kalangan murid disana.

| Es Tèh Tawar |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang