7 - | clumsiness |

1.3K 225 31
                                    


10 minute before..

Wanita tua itu terbangun setelah tidur panjangnya, meski kenyataannya dia sudah tidak sadarkan diri selama hampir satu minggu tapi dia hanya merasa baru saja tertidur selama lima menit.

Dalam mimpinya dia hanya bisa melihat warna hitam namun dalam sekejap tubuhnya seakan tertarik kebawah jurang kemudian sekarang dia sudah berada disini, bangsal rumah sakit.

Sekujur tubuhnya sangat kaku seakan dia bayi yang baru lahir tidak bisa melakukan apapun, tetapi kemudian dia merasakan sebuah rambut ditangan kanannya. Setelah itu dia menyadari kalo anak sulungnya sudah kembali, ia tersenyum. Meski berat, wanita rentan itu berusaha keras dengan sisa tenaganya untuk mengangkat tangannya menuju pucuk kepala anaknya.

Kembali memaksa dirinya untuk anggota tubuh lainnya bekerja, kali ini ia membuka mulutnya untuk berbicara walau rasanya mulutnya sangat kering.

''Seulgi." Suaranya sangat pelan bahkan tidak lebay jika mengatakan kalo itu hanya bisa terdengar oleh dirinya sendiri.

"Terima kasih udah buang waktu Seulgi hanya untuk ibu.."

"Maaf ibu harus ngerepotin Seulgi.."

Matanya memanas, satu detik setelahnya cairan bening mulai terjatuh buih per buih.

"Boleh ibu minta satu hal sama Seulgi untuk terakhir kalinya?".

"Ibu mau Seulgi menetap di Indonesia, jaga satu satunya adik Seulgi."

"Seulgi tau? Walau Yeji ga pernah nunjukin rasa sayangnya sama kamu tapi yeji sangat sayang sama seulgi. Bahkan ibu pernah liat dia nangis dalam tidurnya karna rindu sama seulgi."

Air matanya semakin deras seilir perkataannya semakin banyak.

"Meski yeji sudah besar sekarang, tapi ibu masih merasa dia anak perempuan kecil yang lugu."

"Dia pura pura kuat walau sebenernya rapuh didalam."

"Ibu takut.."

"Yeji terancam.."

"Dunia ini terlalu jahat untuk Yeji tinggal sendiri.."

"Setidaknya sampai suatu saat nanti Yeji bisa menikah dengan seseorang yang bisa menjaga dirinya."

"Maaf ibu terlalu egois, ibu memberatkan Seulgi untuk menambah satu tanggung jawab lagi tapi--"

''--hanya seulgi satu satunya yang ibu bisa andalkan saat ini."

Itu adalah ucapan terakhir ibunya sebelum Seulgi terbangun dari tidurnya dan menyadari bahwa ibunya sudah siuman dari komanya.

"Hahhh..." Seulgi terbangun dari tidurnya, ia bermimpi. Hampir sampai seluruh tubuhnya dipenuhi keringat, dia merasa suhu tubuhnya tidak normal.

Entah mimpinya ini pertanda apa, hanya untuk sekedar mimpi itu terasa sangat nyata baginya. Bukan ini bukan mimpi, Seulgi yakin ini benar adanya. Ini nyata. Itu semua adalah ingatan Seulgi bukan mimpinya.

Itu adalah pesan terakhir ibunya.

Seulgi memijat keningnya sendiri yang terasa sangat pusing, tulangnya rasanya seperti meremuk berkat semalam dia tertidur diruang kerjanya. Seulgi terlalu takut untuk pergi kekamar makanya dia memutuskan untuk tidur dilantai yang hanya beralaskan karpet dan satu bantal kepala.

Dia terbangun karna meyakini bahwa matahari sudah tepat diatas kepalanya, hari hari biasanya dia dibangunin sama Irene tapi karna sekarang mereka lagi agak slek jadinya Seulgi kebablasan sampe siang.

| Es Tèh Tawar |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang