18 - | Be carefull bear |

1.3K 178 52
                                    

Sepasang sejoli yang habis berbulan madu di sebuah gubuk pulang pagi buta sekitar jam lima pagi menghindari pertanyaan anak-anak yang ga akan ada habisnya kalo ketauan pulang pagi.

Saat sampai dikamar hotel pun mereka harus ngendap-ngendap masuk supaya ga ganggu empat manusia lainnya yang sudah tidur dikasur utama termasuk Yeji.

Jadi Irene dan Seulgi memakai single bad tambahan yang sebenernya itu buat Yeji tapi ga mungkinkan mereka bangunin cuman buat nyuruh pindah kasur?

Seulgi yang lebih dulu menjatuhkan tubuhnya dikasur empuk itu seraya mendesah berat. Badannya cukup pegal setelah malam panjang yang mereka lewati kemarin ditambah sempet tidur digubuk yang sama sekali ga ada alas selain ranjang kayu.

Istrinya ikut menyusul, dua kepala dalam satu bantal. Posisi mereka sama-sama miring. Tawaan kecil terlambung dari kedua bibir manusia itu saat saling pandang.

Jari telunjuk Seulgi menelusuri tulang hidung Irene menyeretnya perlahan. "kamu cantik."

"Baru sadar?".

Seulgi menggeleng seraya tersenyum. "Aku selalu sadar kamu cantik tapi aku ga pernah bisa ngerangkai kata yang cocok buat
ungkapinnya."

"Mau tau kenapa?".

Dia mengangguk kecil hingga suara gesekan kepala dengan bantalnya terdengar.

"Karena kata cantik aja gabisa ngedefinisiin kamu yang terlalu sempurna." Dia memberikan ciuman dipucuk hidung istrinya.

"Gombal."

Seulgi terkekeh, gombalan untuk Irene itu hanya ke-spontanan yang dimiliki Seulgi. Dia gapernah bisa berhenti memuja istrinya, ibaratnya kalo manusia diciptain sepenuhnya dari tanah cuman Irene yang diciptainnya dari tanah tapi ditambah serbuk-serbuk berlian.

Cringe? Ngga untuk Seulgi.

Tepukan ringan Seulgi lakukan dilengan atasnya sendiri memberi isyarat Irene untuk mendekat. Tanpa butuh waktu lama dia menurut, Seulgi mengecup kening istrinya sebelum membalas memeluk hangat tubuh yang jauh lebih mungil darinya.

"Kita kaya orang pacaran yang diem diem masuk rumah orang tua ya gi?".

Seulgi tersenyum dalam keheningan ruangan, elusan dipunggung istrinya tidak dia hentikan. "Iya terus kalo ketauan aku bakalan ditodong pistol sama daddymu karena udah masuk ke kamar anak gadisnya."

Perkataan Seulgi membuat Irene membeku, senyumannya meluntur tanpa bisa dilihat Seulgi. Kuku-kuku jari jemarinya menancap dikulit telapak tangannya secara refleks seperti ada sesuatu yang memicu epinefrinnya berdesir dalam darah.

"Aku ngantuk gi."

"Yaudah bobo, good night nyonya jovanka."

"Tapi ini udah pagi seulgi."

"Apapun itu sayang, ayo kita tidur dan kembali bertemu didalam mimpi."

Seulgi menarik selimut untuk mereka berdua dan tetidur masih dalam posisi berpelukan nyaman satu sama lain. "Have a sweet dream baby."


















"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
| Es Tèh Tawar |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang